29 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Sweeper

Penggunaan posisi sweeper makin jarang ditemui di era sepakbola modern. Berikut adalah tipe-tipenya :


1. Sweeper


Kata ini kembali dipakai untuk membedakannya dengan sweeper menyerang yang lebih cocok dengan nama Libero. Sweeper adalah stopper pertahanan. Biasanya sweeper menjadi bagian dari pertahanan lima bek dan ia berdiri di belakang Centre Back untuk 'membersihkan' semua bola yang lolos dari pertahanan timnya. Biasanya Sweeper adalah pemain yang jauh lebih sering bergerak dibandingkan Centre Back, ia harus bergerak terus untuk menutupi lubang pertahanannya. Tetapi Sweeper tidak harus mempunyai skill teknik yang baik karena tugas utamanya hanya mengawasi, mencium adanya bahaya dan mengusirnya. 

Atribut Kunci : Semua atribut Centre Back biasa tetapi tidak harus terlalu kuat dan tinggi, Anticipation, Positioning, Speed & Acceleration (diatas rata-rata Centre Back)


2. Libero


Libero adalah 'Ball Playing Sweeper' dalam artian ia adalah sweeper yang menyerang. Saat tim dalam modus bertahan, ia akan berdiri dibelakang Centre Back selayaknya Sweeper biasa. Namun saat ia menguasai bola, ia akan melihat dahulu posisi rekan-rekannya dan mencoba mengumpankan bola kepada rekan gelandangnya yang berada di depan. Oleh sebab itu seorang Libero membutuhkan skill teknik yang lebih baik daripada seorang sweeper normal, selain itu seiring dengan karakternya yang menyerang maka tim juga membutuhkan rekan Centre Back yang dapat menutupi celah yang ditinggalkannya saat ia mungkin masih terperangkap jauh di depan pertahanannya.

Atribut Kunci : Semua atribut Centre Back biasa tetapi tidak harus terlalu kuat dan tinggi, Speed & Acceleration, Technique, Anticipation, Passing, Positioning



sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-sweeper

27 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Defender Center

Meskipun tergolong posisi klasik, ternyata peran Bek Tengah memiliki juga beberapa tipe, sebagai berikut :


1. Central Defender

Central Defender adalah centre back yang 'normal'. Mereka didisain untuk menjadi garis pertahanan terakhir (kecuali anda menerapkan seorang Sweeper), dan biasanya dimainkan bersama seorang centre back lain. Mayoritas centre back di seluruh dunia memainkan peran ini, walaupun demikian penerapan tugas 'Stopper' ataupun 'Cover' akan berefek pada positioning dan seberapa agresif mereka.

Atribut Kunci : Marking, Tackling, Jumping, Anticipation, Decisions, Strength, Consentration


2. Ball-Playing Defender


Ball-Playing Defender (BPD) agak berbeda dibanding Centre Back biasa. BPD diberikan ijin untuk lebih ekspresif dengan membawa bola keluar dari garis pertahanan dan memberikan bola kepada rekan gelandangnya untuk memulai serangan. Sekilas hampir sama dengan Libero, tetapi BPD lebih dibatasi kebebasannya karena tugas bertahannya tetap lebih penting.

Atribut Kunci : Semua atribut kunci Central Defender, Pace, Acceleration, Passing, Creativity, Technique


3. Limited Defender


Jika anda mempunyai centre back yang tinggi besar, sangat kuat dan sangat agresif tetapi mempunyai kelemahan sangat mencolok di sisi teknik maka anda mungkin bisa menerapkan seorang Limited Defender kepadanya. Dengan keunggulan fisiknya Limited Defender didisain untuk memenangkan duel dan mengamankan bola. Oleh karena itu juga ia tidak perlu memikirkan bola yang diusirnya tersebut harus tepat dikirimkan kepada rekannya untuk memulai serangan balik karena yang penting adalah bola telah dibuangnya ke tempat yang lebih aman.

Atribut Kunci : Strength, Jumping, Tackling, Marking, Anticipation, Consentration, Decisions (minimal diatas rata-rata)



sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-defence-centre

25 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Defender Right & Left

Di FM, bek sayap terdiri atas dua peran sebagai berikut :


1. Full Back


Pergerakan ke depan (Forward Run) dan dribling Full Back selalu dibatasi. Mereka cenderung untuk mengumpankan bola kembali kepada rekannya yang lebih kreatif di tengah atau di depan. Mereka mungkin maju sesekali untuk mensupport gelandang sayap saat tim sudah menekan lawan sampai dua pertiga lapangan, tetapi selebihnya mereka hanya akan tetap di belakang untuk menjaga serangan balik lawan dari sayap. Full Back mempunyai Strength dan Tackling yang lebih baik dari Wing Back, juga lebih cepat dan gesit dari Centre Back.
Dewasa ini dalam sepakbola modern, seiring dengan mulai tidak dipakainya gelandang sayap murni, peran Wing Back yang lebih menyerang otomatis lebih disukai. Tetapi ini tidak berarti bahwa posisi ini mulai ditinggalkan orang karena tetap penting untuk mempunyai pertahanan yang solid untuk menghadapi lawan yang mempunyai ancaman serangan sayap mematikan.

Atribut Kunci : Strength, Tackling, Speed & Acceleration (rata-rata diatas Centre Back)


2. Wing Back


Wing Back kini semakin bertambah penting dalam sepakbola modern - khususnya dengan mulai ditinggalkannya posisi sayap murni, maka tugas Wing Back-lah sekarang untuk memberikan pilihan serangan dari sayap. Pemain bek kiri/kanan dewasa ini biasanya terkenal mempunyai kecepatan dan crossingnya, mereka bahkan tak akan canggung untuk dimainkan di posisi gelandang kiri/kanan sekalipun. Tetapi bagaimanapun Wing Back adalah tetap bagian dari pertahanan, mereka harus mempunyai insting bertahan yang baik dan kedisiplinan untuk kembali ke posisi awalnya. Karena itu pula maka Wing Back harus mempunyai stamina dan fitness yang prima, kecepatan, visi, passing dan crossing yang baik.

Atribut Kunci : Stamina, Speed & Acceleration, Crossing, Passing (secukupnya), Creativity (secukupnya)



sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-defense-left-right

23 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Defensive Midfield Center

Gelandang Bertahan diharapkan mampu merusak irama permainan lawan, dan menjadi titik awal perpindahan possession. Inilah beberapa tipe gelandang bertahan atau Defensive Midfield Center (DMC) :


1. Defensive Midfielder


Defensive Midfielder sebetulnya adalah gelandan tengah normal (MC) tetapi diposisikan lebih di belakang lini tengah. Peran utamanya adalah  memberikan lapisan ekstra (cover) dan ia juga cenderung akan me-marking pemain lawan yang berada di posisi AMC. Dalam keadaan menyerang ia akan lebih banyak mengumpan bola kembali ke rekannya yang lebih kreatif di sekitarnya dan tidak akan menusuk terlau jauh ke depan meninggalkan posisi awalnya. Hampir semua Defensive Midfielder yang ada  selalu diberikan spesialisasi Deep-Lying Playmaker atau Anchor Man karena sulit untuk menemukan Defensive Midfielder yang bisa memainkan kedua peran dengan kemampuan seimbang.

Atribut Kunci : Marking, Tackling, Positioning, Strength, Stamina, Decisions, Teamwork, Bravery, Determination, Work Rate, Passing, Technique


2. Deep-Lying Playmaker


Deep-Lying Playmaker (DLP) membutuhkan pemain yang mempunyai kreativitas dan passing sangat tinggi. DLP adalah kunci serangan tim yang menerapkannya. Dengan berposisi lebih di belakang, ia lebih leluasa melihat sekelilingnya dan memberikan umpan-umpan manis dan berkualitas kepada gelandang menyerang atau penyerang rekannya. Biasanya dalam setiap taktik yang menerapkan seorang DLP, akan selalu ditaruh seorang DMC lain yang berperan sebagai pemain jangkar (Anchor) walau tidaklah harus selalu demikan. Kombinasi yang terkenal adalah seperti Pirlo-Gattuso di AC Milan atau Vieira-Makelele di final Piala Dunia 2006. Ini mungkin dikarenakan peran utama DLP untuk menjadi pemain yang kreatif akan lebih baik lagi jika dibantu seorang rekan gelandang lain yang berkarakter bertahan.

Atribut Kunci : Creativity, Passing, First Touch, Decisions, Tackling, Positioning, Strength, Stamina, Marking


3. Anchor Man


Ini adalah spesialisasi lain dari DMC. Anchor Man biasanya adalah pemain yang bertubuh besar, kuat, mempunyai atribut centre back yang bagus (marking, tackling, positioning). Ia menjadikan dirinya sebagai lapisan pertama pertahanan tim dan menghadang gelandang menyerang lawan. Anchor man adalah versi yang lebih tradisional dibandingkan DMC,  kadang terkenal pula dengan istilah 'holding midfielder
 atau 'Makelele position'.

Atribut Kunci : Strength, Stamina, Positioning, Tackling, Marking, Decisions, Bravery, Concentration


sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-defensive-midfield-centre

21 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Midfielder Right & Left

Meskipun posisi Midfielder Right & Left ini sudah makin jarang digunakan, namun peran ini adalah salah satu peran yang sangat penting dalam formasi klasik, 4-4-2. Berikut tipe-tipe yang bisa dipilih dalam posisi sayap :


1. Winger

Dalam sepakbola klasik winger selalu bermain di posisi penyerang (penyerang kiri/kanan), tetapi saat ini hampir semua winger bermain di posisi Midfield (ML/R) atau Attacking Midfield (AML/R). Winger biasanya mempunyai kecepatan diatas rata-rata, mempunyai dribling yang bagus dan  selalu mencari peluang untuk melakukan crossing. Walau biasanya lemah dalam skil mental (creativity, positioning, flair, anticipation dll.), tetapi seorang Winger mungkin tidak terlalu membutuhkan itu selama mereka mempunyai kecepatan dan dribling yang mematikan. Dan untuk Winger yang mempunyai intelegensi sepakbola yang baik (skil mental) bisa saja mencetak cukup banyak gol dalam satu musim.

Atribut Kunci : Speed, Acceleration, Dribbling, Technique, Crossing


2. Defensive Winger

Defensive Winger adalah salah satu hasil evolusi taktik sepakbola modern. Terkadang mungkin perlu untuk mengcover sayap dengan pemain yang lebih dari sekedar seorang full back. Atau mungkin tim bermain tanpa full back sama sekali (misal: formasi 3-5-2, 3-4-3 dll.) sehingga perlu support dari lebar lapangan. Untuk itulah lahir role Defensive Winger.
Pada kenyataannya Defensive Winger bermain nyaris seperti seorang full back tetapi diposisikan jauh lebih di depan. Pemain dengan role ini mungkin akan jarang menjadi Man Of The Match, tetapi mereka adalah unsur penting dalam menghadapi pertandingan sulit melawan tim yang yang mempunyai serangan mematikan dari sayap. Biasanya efektif dalam tim yang menerapkan Defensive Line dan Pressing yang tinggi, Defensive Winger akan berusaha merebut bola dan mempertahankannya bagi rekannya yang lebih kreatif. Jika diberikan ijin untuk bergerak lebih menyerang maka ia tetap dapat membuat masalah bagi lawan. Pertama ia tetap akan berusaha merebut bola dan baru setelah itu ia akan mencoba berkonsentrasi untuk menyerang lawan.

Atribut Kunci : Crossing, Team Work, Work Rate, Passing, Tackling, Stamina, Strength, Agression, Decisions


3. Wide Midfielder

Wide midfielder adalah role yang berada di tengah-tengah antara Winger dan Defensive Winger. Tidak secepat seorang Winger dan tidak terlalu bertahan seperti seorang Defensive Winger, Wide Midfielder juga tidak akan menusuk dan menyayat tajam seperti Winger atau melakukan tackle-tackle penting pada bek sayap lawan seperti seorang Defensive Winger. Namun dengan bermodalkan passing dan crossing yang sangat baik, mereka bisa menekan dengan umpan-umpan yang menusuk pertahanan sayap musuh atau langsung kepada rekan penyerang dan menciptakan peluang gol. Saat tim sedang bertahan, Work rate dan skil mental yang baik dari Wide Midfielder akan berguna dalam melakukan tugas defensif.

Atribut Kunci : Crossing (istimewa), Passing (istimewa), Work Rate, Positioning, Team Work, Creativity, Decisions


sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-midfield-left-right

19 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Midfielder Center

Sekarang giliran gelandang tengah alias Midfielder Center. Lini ini sangat krusial karena menjadi penghubung semua sisi, depan-belakang, kanan-kiri. Berikut adalah tipe-tipe nya :


1. Central Midfielder

Central Midfielder adalah gelandang tengah standar yang mencoba melakukan segalanya tetapi tidak dengan intensitas melebihi normal. Dengan tugas 'Defend' ia akan diam di posisinya dan berlaku sebagai cover di lini tengah. Dengan tugas 'Attack' ia akan bergerak menusuk ke depan dan membantu serangan. Role Central Midfield tidak terlalu mementingkan pemain yang mempunyai talenta istimewa, tetapi lebih kepada pemain yang mempunyai atribut merata dan bisa melakukan semua tugas dengan baik. Seorang Central Midfielder mungkin tidak punya stamina luar biasa untuk berlari box-to-box, kreativitas seorang playmaker atau ketangguhan seorang ball-winning midfielder: tetapi jika dibutuhkan, ia mungkin bisa melakukan semuanya dengan cukup baik selama waktu yang singkat.


2. Deep-Lying Playmaker

Sama seperti DLP yang menempati posisi DMC, ia akan mundur sedikit ke belakang untuk 'mencari' bola dan ruang, sebelum mencoba mengirim umpan-umpan manis nan mematikan ke daerah lawan. Namun dengan posisi MC yang berada lebih di tengah, yang biasanya merupakan zona sibuk dan padat, maka seorang DLP membutuhkan strength yang lebih tangguh agar dapat turun sedikit mencari ruang kosong sambil ditempel ketat lawan.


3. Ball Winning Midfielder

Ball-Winning Midfielder (BWM) adalah Anchor Man yang berada di posisi MC. Dengan posisi MC yang lebih depan dibanding Anchor Man (DMC), maka butuh skill teknik yang cukup bagi seorang BWM. Lebih merata secara skil dibandingkan Anchor Man, BWM tetap harus tangguh, dapat melakukan tackling, pintar mengambil posisi untuk dirinya, serta ia juga diharapkan dapat melakukan passing yang cukup baik untuk menjaga aliran bola saat timnya menyerang. BWM sangat berguna dalam taktik menyerang ataupun taktik pressing dengan defensive line yang tinggi, saat tim sangat butuh memenangkan duel di daerah lawan dengan cepat.


4. Box-To-Box Midfielder
Tipe gelandang box-to-box sebetulnya sudah merupakan role yang semakin ditinggalkan sepakbola modern. Karena taktik sepakbola modern yang terinci dan mendetail menyulitkan penempatan seorang gelandang box-to-box yang dinamis tanpa henti didalamnya. Box-to-box Midfielder mempunyai stamina yang luar biasa, ia juga dapat memenangkan duel dan berperan layaknya Ball-winning Midfielder, mengacaukan lawan dengan tiba di kotak penalti untuk mencetak gol penting. Skil teknik dan kejeniusan BBM biasanya bukanlah yang utama dan terbaik di dunia, tetapi kerja keras mereka yang luar biasa bukan hanya menjadi 'perisai' tangguh bagi pertahanan tetapi juga dapat menjadi alternatif serangan yang baik. Untuk itulah dalam FM 2010 ini (maap ga update), BBM hanya diberikan satu duty (tugas) yaitu Support, karena secara natural BBM memang role support sejati, terus membantu baik pertahanan maupun penyerangan.


5. Advanced Playmaker

Advanced Playmaker yang berada di posisi MC adalah gelandang playmaker klasik yang mengancam pertahanan lawan menggunakan kreativitasnya dalam menerima dan 'menggunakan' bola demi kepentingan serangan tim. Biasanya Advanced Playmaker membutuhkan seorang gelandang bertahan sebagai partner untuk melapisnya saat ia kehilangan bola karena ia tidak turun terlalu dalam. Ruang adalah kebutuhan utamanya agar ia bisa mengeluarkan 'daya magis'nya. Sedangkan atribut penting dan terutama bagi seorang Advanced Playmaker adalah atribut mental dan teknik. Atribut fisik seperti strength tidaklah terlalu penting baginya, tetapi kecepatan bagi seorang Advanced Playmaker dengan duty Attack akan cukup membantunya saat ia maju berlari ke arah ruang kosong.


17 November 2011

Kekalahan Yang Bagus

Indonesia kembali kalah dari Malaysia, kali ini tim U-23 di partai terakhir fase grup Sea Games. Sebuah partai klasik sarat emosi yang kembali dimenangkan Malaysia dengan skor 1-0. Indonesia gagal membalas kekalahan memalukan di final Piala AFF, dan harus menanggung malu di depan publik GBK yang sangat padat. Namun, segagal itukah timnas U-23 kita? Mari kita telaah.

Sebelum melawan Malaysia, Indonesia telah mendapatkan 3 kemenangan meyakinkan, dan sudah memastikan lolos babak semifinal. Di sisi lain, Malaysia hanya perlu hasil seri atau kalah tipis untuk mengikuti Indonesia lolos ke babak berikutnya. Dalam hal ini, Malaysia masih perlu berjuang demi kompetisi, Indonesia hanya demi gengsi. Ternyata skuad yang dimainkan Rahmad Darmawan pun cukup menarik. Mayoritas pemain yang menjadi starter di 3 partai awal diistirahatkan. Hal ini cukup positif dalam beberapa aspek. Pertama, memberikan waktu istirahat yang cukup kepada pemain-pemain reguler Indonesia. Kedua, memberikan peluang kepada pemain lain untuk merasakan atmosfir pertandingan sesungguhnya. Ketiga, sebagai ujicoba strategi alternatif untuk bekal di pertandingan selanjutnya yang mungkin saja lebih ketat.

Dan hasilnya belum memuaskan. Tapi kekalahan itupun bisa jadi cukup positif. Masih ingat ketika Indonesia menang telak melawan Malaysia di penyisihan Piala AFF lalu kemudian kalah telak di partai paling menentukan? Pengalaman itulah yang bisa terhindar dengan kekalahan ini. Ketika Timnas menang meyakinkan, seringkali para pemain menjadi terlalu percaya diri dan lengah, serta mendorong pihak-pihak lain untuk melakukan ekspos berlebihan, sehingga konsentrasi ke pertandingan jauh berkurang. Kekalahan ini bisa menjadikan pemain timnas lebih waspada dan berhati-hati serta berkonsentrasi penuh dalam menghadapi partai-partai selanjutnya. Kekalahan inipun bisa menjadi bahan kajian strategi supaya Indonesia nantinya menerapkan taktik yang lebih baik.

Tanpa berniat meremehkan Myanmar dan Vietnam, banyak yang memprediksi bahwa Indonesia dan Malaysia akan bertemu lagi di babak final, dan jika itu terjadi, disanalah pertarungan yang sesungguhnya. Indonesia yang menyimpan pemain inti bisa sedikit menyembunyikan kekuatan, dan membaca strategi Malaysia lebih baik. Semoga Indonesia akhirnya meraih medali emas, karena makna emas sepakbola akan lebih dari sekedar peringkat pertama di asia tenggara, namun juga berarti sebuah janji sepakbola Indonesia yang lebih baik di masa depan. Semoga.

[FM] Tipe-Tipe Attacking Midfielder/Forward Right/Left

Tipe-Tipe Pemain Depan dan AMC sudah dibahas, kita lanjutkan ke penjabaran gelandang serang juga, tapi yang bergerak di sayap, atau AM/F R/L. Contoh pemain-pemain yang cocok di posisi ini adalah : Thierry Henry, Cristiano Ronaldo, dan Ryan Giggs. Berikut adalah jenis-jenis nya :


1. Winger

Selayaknya pemain di posisi ML/R, Winger adalah pemain yang selalu melihat peluang untuk bisa berlari dengan bola ke depan. Namun kini dengan posisi AM L/R atau F L/R, skil untuk bertahan berkurang kepentingannya disini. Sekarang lebih penting bagaimana bergerak tanpa bola serta dapat mengantisipasinya dengan baik, dan jika dibutuhkan, mereka bisa menusuk ke dalam kotak penalti untuk menyongsong umpan crossing atau bisa juga berlari melewati pertahanan lawan dan mencetak gol.

Atribut Kunci : Speed, Acceleration, Dribbling, Crossing, Technique, Off The Ball, Anticipation


2. Inside Forward

Alex Ferguson pernah mengatakan bahwa pemain yang menusuk dari lebar lapangan ke tengah lapangan akan jauh lebih berbahaya daripada pemain yang berasal dari tengah dan melebar untuk mencari ruang. Mau buktinya ? Lihat saja Cristiano Ronaldo yang dapat mencetak 42 gol bagi Manchester United pada musim 07/08. Role ini semakin bertambah populer setelah Lionel Messi, Thierry Henry dan Franck Ribery juga terbukti sukses sebagai sayap yang menusuk ke tengah. Inside Forward membutuhkan kecepatan dan skil teknik seperti seorang Winger, ketenangan dan ketajaman seorang striker serta kreativitas yang tinggi. Ketika semua skil ini dapat terpenuhi, maka anda bisa mempunyai seorang Inside Forward yang berbahaya. Apa yang membuat Cristiano Ronaldo menjadi pemain hebat adalah bahwa ia bisa bermain tidak hanya di role ini tetapi juga role Winger klasik karena crossing-nya yang sangat baik. Di dalam Football Manager, seorang Inside Forward dapat membuka pertahanan lawan, tetapi jika kedua sayap bertipe sama maka akan dapat menyebabkan berkurangnya pemanfaatan lebar lapangan. Untuk mengakalinya, dapat digunakan Full Back / Wing Back sebagai bek serang dari sayap seperti yang dilakukan Josep Guardiola di timnya Barcelona.

Atribut Kunci : Speed, Acceleration, Dribbling, Technique, Composure, Creativity, Off The Ball


3. Advanced Playmaker

Versi Advanced Playmaker yang berposisi di sayap ini sebetulnya hampir sama dengan versi MC-nya. Namun, dengan berposisi di sayap menyebabkan pemain membutuhkan kecepatan dan dribbling yang lebih. Dari lebar lapangan, tim akan mencoba mensuplai bola kepada Advanced Playmaker dan ia akan mencoba menggunakan skilnya untuk menciptakan crossing yang akurat. Jika dibutuhkan, ia akan melewati lawannya dahulu sebelum melepaskan umpan tarik, atau ia cukup mengumpan kepada rekannya yang berada di tengah dengan cepat (one-two), atau ia juga bisa mencoba merancang serangan. Role ini bisa dibilang paduan antara Inside Forward dan Winger, dan biasanya diberikan kepada pemain luar biasa kreatif yang dapat bermain di sayap serta bisa menyulitkan full back sekaligus centre back lawan.

Atribut Kunci : Creativity, Passing, Dribbling, Crossing, Speed, Acceleration


4. Defensive Winger

Sangat mirip dengan versi ML/R nya, sang Defensive Winger akan berusaha membuat full back lawan selalu dalam tekanan. Akan tetapi dengan posisinya yang berada lebih di depan menyebabkan ia perlu dilengkapi dengan skil teknik, crossing, dribbling dan kreativitas yang lebih tinggi. Peran utamanya adalah tetap menyulitkan pergerakan full back lawan, namun jika ia mendapatkan ruang bebas maka ia baru menggunakannya sebaik mungkin demi serangan.
Sebetulnya role Defensive Winger adalah merupakan evolusi taktik modern yang sulit, tanpa ada pemain yang memerankan role ini secara terus menerus sepanjang musim. Role ini dianggap hanya sebagai role sementara saja dan biasanya dipakai hanya jika tim membutuhkan cover ekstra di sayap. Pengalaman saya sendiri dengan role ini adalah cukup sukses diterapkan saat melawan tim yang mempunyai gelandang dan bek sayap berbahaya. Dengan pemain yang tepat, maka tim yang menggantungkan serangan mereka dari sayap setidaknya dapat kita redam.

Atribut Kunci : Team Work, Work Rate, Stamina, Crossing, Strength, Agression, Decisions, Technique (sedang), Dribbling  (sedang), Creativity  (sedang)


sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-attacking-midfieldforward-leftright

16 November 2011

[FM2012] (Mungkin) Wonderkids



Berikut adalah beberapa nama yang berusia muda dan bisa diandalkan di FM 2012. Tidak semua pemain nantinya akan menjadi pemain yang sangat hebat kelas dunia, karena pemain-pemain ini juga referensi yang bisa dibeli ketika memainkan tim yang tidak besar. Semoga Bermanfaat.

Goalkeepers
Koval, Maksym (18) - Dinamo Kyiv [UKR]
Courtois, Thibaut (19) - Chelsea [BEL]
Matthews, Liam (16) - Cardiff [WAL]
De Gea, David (20) - Man Utd [ESP]
Renan (20) - Corinthians [BRA]
Boucher, Zacharie (19) - Havre [FRA]
Aréola, Alphonse (18) - PSG [FRA]
Grimes, Eric (16) - Leeds [IRL]
Delac, Matej (19) - Chelsea [CRO]

Defenders
Jones, Phil (19) - Man Utd [ENG]
Gimpel, Monty (17) - Leeds [GER]
Hugo Mallo (20) - Celta [ESP]
Robinson, Jack (17) - Liverpool [ENG]
Wilson, Danny (19) - Liverpool [SCO]
Clyne, Nathaniel (20) - Crystal Palace [ENG]
Sorensen, Frederik (19) - Juventus [DEN]
Varane, Raphaël (18) - R. Madrid [FRA]
Matthews, Adam (19) - Celtic [WAL]
Miquel, Ignasi (18) - Arsenal [ESP]
Papadopoulos, Kyriakos (19) - Schalke [GRE]
Caulker, Steven (19) - Tottenham [ENG]
Dyrestam, Mikael (19) - IFK Goteborg [SWE]
Nuno Reis (20) - Sporting [POR]
Vrsaljko, Sime (19) - Dinamo Zagreb [CRO]
Bell, Stefan (20) - Frankfurt [GER]
Coates, Sebastian (20) - Nacional [URU]
Boilesen, Nicolai (18) - Ajax [DEN]
O'Brien, Mark (18) - Derby [IRL]
Lascelles, Jamaal (17) - Nottingham Forest [ENG]
Dunk, Lewis (19) - Brighton [ENG]
Holden, Darren (17) - Hartepool [ENG]
Flanagan, John (18) - Liverpool [ENG]
Chalobah, Nathaniel (16) - Chelsea [SLE]
Musacchio, Mateo (20) - Villareal [ARG]

Midfielders
Sterling, Raheem (16) - Liverpool [ENG]
Casemiro (19) - Sao Paulo [BRA]
Kebbie, Elliott (16) - Barcelona [ENG]
Draxler, Julian (17) - Schalke [GER]
Pogba, Paul (18) - Man Utd [FRA]
Borysiuk, Ariel (20) - Legia [POL]
Morrison, Ravel (18) - Man Utd [ENG]
Lanzini, Manuel (18) - River [ARG]
Mats Møller Dæhlie (16) - Man Utd [NOR]
Alaba, David (19) - Bayern Munich [AUT]
Eriksen, Christian (19) - Ajax [DEN]
Fetfatzidis, Ioannis (20) - Olympiakos [GRE]
Yaisien, Abdallah (17) - PSG [FRA]
Uysal, Necip (20) - Besiktas [TUR]
Ignjovski, Aleksandar (20) - Werder [SRB]
Barkley, Ross (17) - Everton [ENG]
Thiago Alcântara (20) - Barcelona [ESP]
De Bruyne, Kevin (20) - Genk [BEL]
Caskey, Jake (17) - Brighton [ENG]
Wijnaldum, Georginio (20) - PSV [NED]
Miyaichi, Ryo (18) - Arsenal [JPN]
Suarez, Denis (16) - Man City [ESP]
Lamela, Erik (19) - Roma [ARG]
Kovacic, Mateo (17) - Dinamo Zagreb [CRO]
Stewart, Cameron (20) - Man Utd [ENG]
Hazard, Eden (20) - Lille [BEL]
Shaqiri, Xherdan (19) - Basel [SWI]
Jacobs, Michael (19) - Northampton [ENG]
Pekalski, Ivo (20) - Malmo FF [SWE]
Babunski, David (17) - Barcelona [MKD]
Demirci, Muhammed (16) - Besiktas [TUR]
Avramovski, Daniel (16) - FK Rabotnicki [MKD]
Danilo Pereira (19) - Parma [POR]
Isco (19) - Malaga [ESP]
Götze, Mario (19) - Dortmund ]GER]
Jano Ananidze (18) - Spartak Moscow [GEO]
Muniain, Iker (18) - Athletic [ESP]
Usami, Takashi (19) - Gamba Osaka [JPN]
Zambrano, Josmar (18) - Tenerife [VEN]
Henriksen, Markus (19) - Rosenborg [NOR]
Rodríguez, James (20) - Porto [COL]
Oxlade-Chamberlain, Alex (17) - Arsenal [ENG]
Douglas Costa (20) - Shakhtar [BRA]
Najar, Andy (18) - DC United [HON]
Kadrii, Bashkim (20) - OB [DEN]
Griezmann, Antoine (20) - R. Sociedad [FRA]
Prikryl, Tomáš (19) - Sigma Olomouc [CZE]
Kenia, Levan (20) - Schalke [GEO]
Skrabb, Simon (16) - Jaro [FIN]
Redmond, Nathan (17) - Birmingham [ENG]
Carrillo, André (20) - Sporting [PER]
Luongo, Massimo (18) - Tottenham [AUS]
Kelvin (18) - Porto [BRA]
Oliveira, Sérgio (19) - Porto [POR]
Zidane, Enzo (16) - R. Madrid [FRA]
Ralls, Joe (17) - Cardiff [WAL]
Fleck, John (19) - Rangers [SCO]
Milanov, Georgi (19) - Litex [BUL]
Ayoub, Yassine (17) - Utrecht [NED]
McEachran, Josh (18) - Chelsea [ENG]
Maniani, Oktovianus (20) - Sriwijaya FC [IDN]
Guilavogui, Josuha (20) - AS Saint-Ettiene [FRA]

Attackers
Mcintosh, Leighton (18) - Dundee [SCO]
Torres, Erick (18) - Chivas [MEX]
King, Joshua (19) - Man Utd [NOR]
Mlapa, Peniel (20) - Hoffenheim [GER]
Alcácer, Paco (17) - Valencia [ESP]
Luis Muriel (20) - Udinese [COL]
Abeid, Mehdi (18) - Newcastle [FRA]
Guidetti, John (19) - Twente [SWE]
Sanogo, Yaya (18) - Auxerre [FRA]
Coulibaly, Souleymane (16) - Tottenham [CIV]
Araujo, Sergio (19) - Boca [ARG]
Lukaku, Romelu (18) - Chelsea [BEL]
Tosun, Cenk (20) - Gazientepspor [TUR]
Iturbe, Juan Manuel (18) - Porto [ARG]
Trajkovski, Aleksandar (18) - Zulte Waregem [MKD]
Yesil, Samed (17) - Leverkusen [GER]
Ben Khalifa, Nassim (19) - Wolfsburg [SWI]
Rubio, Diego (18) - Sporting [CHI]
Babunski, Dorian (17) - R. Madrid [MKD]
Bijev, Villyan (18) - Liverpool [USA]
Boakye, Richmond (18) - Genoa [GHA]
Mwanga, Danny (20) - Philadelphia Union [CGO]
Neymar (19) - Santos [BRA]
Å itum, Mario (19) - Dinamo Zagreb [CRO]
Zohore, Kenneth (17) - Copenhagen [DEN]
Yakovlev, Pavel (20) - Spartak Moscow [RUS]
Oliveira, Nélson (20) - Benfica [POR]
Serderov, Serder (17) - CSKA Moscow [RUS]
Garcia, Santiago (20) - Atletico Paranaense [URU]
Rodrigo Moreno (20) - Benfica [ESP]
Wickham, Connor (18) - Sunderland [ENG]
Nastasie, Ionut (19) - Steaua [ROM]
Niang, M'Baye (16) - Caen [FRA]
Vukusic, Ante (19) - Hajduk [CRO]
Zaha, Wilfried (18) - Crystal Palace [ENG]
Balotelli, Mario (20) - Man City [ITA]
Babacar, Khouma (18) - Fiorentina [SEN]
Kane, Harry (18) - Tottenham [ENG]
Džoni, Ivan Jakov (17) - Hajduk [CRO]
João Reis (19) - Louletano [POR]
Ibe, Jordan (15) - Wycombe [ENG]
Moses, Victor (20) - Wigan [ENG]
Bojan (20) - Roma [ESP]
Vermansyah, Andik (19) - Persebaya 1927 [IDN]
Bueno, Marco (17) - Liverpool [MEX]
Jennings, Dale (18) - Bayern Munich [ENG]
Castaignos, Luc (18) - Inter [NED]



Dirangkum dari berbagai sumber.

15 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Attacking Midfielder Center

Setelah mengupas Tipe-Tipe Pemain Depan, sekarang kita bahas tipe-tipe gelandang serang tengah alias Attacking Midfielder Center (AMC), sebagai berikut :


1. Attacking Midfielder

Attacking Midfielder standar ini diminta untuk selalu mencari ruang bagi dirinya dan mensupport serangan. Ia bisa saja menyeruak masuk ke dalam kotak penalti untuk mencetak gol tetapi ia juga bisa diam di ruang kosong strategis untuk menerima umpan dan mengirimkannya lagi ke rekannya yang lain. Seperti halnya Central Midfielder, Attacking Midfielder biasanya tidak mempunyai talenta yang terlalu menonjol dalam atributnya, tetapi ia adalah pemain AMC yang solid dan serba bisa. Dan seperti keterangan di dalam game, dengan tugas Attacking ia akan selalu melihat peluang untuk bisa masuk ke dalam kotak penalti dan mencetak gol dan jika diberi tugas Support maka ia akan mundur sedikit ke belakang menjemput bola atau melakukan tendangan jarak jauh ketika ada peluang untuk itu.

Atribut Kunci : First Touch, Technique, Creativity, Flair, Decisions


2. Advanced Playmaker

Sangat mirip dengan versi MC dari Advanced Playmaker, kecuali kemampuan untuk bertahan kini semakin sedikit diperlukan. Selain itu versi AMC ini juga akan lebih banyak diam di ruang kosong strategis untuk menerima bola dan mengumpankannya lagi ke siapapun rekannya yang mempunyai posisi terbaik. Posisi AMC adalah merupakan posisi favorit bagi Advanced Playmaker klasik. Ini adalah role dimana Zinedine Zidane bermain sangat mengagumkan pada akhir 90-an dan awal dekade 2000-an. Selain Zidane, pemain hebat lainnya  adalah Juan Roman Riquelme dan Didi, sedangkan contoh untuk dewasa ini: Kaka dan Luca Modric. Karena Advanced Playmaker yang selalu bergerak mencari ruang kosong kadang bahkan sampai jauh meninggalkan pos aslinya, maka jelas ia membutuhkan gelandang lain untuk mensupportnya agar formasi tim tetap kompak atau bisa juga demi kepentingan mempertahankan possesion.

Atribut Kunci : Passing, Technique, Creativity, Flair, Long Shots, Strength, First Touch, Anticipation, Off the Ball, Decisions, Dribbling, Teamwork



3. Trequarista


Trequartista adalah "penyerang 3/4 lapangan" atau "three-quarter forward"; adalah versi menyerang dari Deep-Lying Playmaker. Yang membedakannya dari Advanced Playmaker adalah ia sebetulnya lebih lekat sebagai seorang penyerang dan bukan seorang gelandang. Namun ia juga bukan seorang penyerang murni karena posisinya yang lebih di belakang. TQ memanfaatkan kreativitasnya yang memang tinggi untuk menciptakan peluang bagi gelandang lain maupun striker rekannya.
Karena perannya, seorang Trequartista bisa disebut sebagai gelandang atau juga penyerang sekaligus. Di dalam Football Manager, TQ diberi instruksi untuk 'roaming' dan akan selalu mencari ruang kosong bahkan lebih daripada yang dilakukan seorang Advanced Playmaker. Dengan pemain yang tepat, ini bisa menjadi role yang mematikan. TQ juga menjadi role kunci dengan menjadi 'penyerang bayangan' dalam formasi 4-6-0 seperti yang dilakoni oleh Francesco Totti di AS Roma. Satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa seorang TQ biasanya hampir tak akan membantu pertahanan timnya kala bertahan.

Atribut Kunci : Creativity, Off The Ball, Passing, Technique, Flair, First Touch, Anticipation, Decisions, Dribbling, Teamwork


4. Inside Forward


Berbeda dengan versi AML/R-nya, Inside Forward versi AMC adalah penyerang yang dimundurkan posisinya. Ia tidak perlu memotong dari pinggir karena ia berangkat sudah dari posisi ini. Contoh jelas role ini adalah di dalam formasi 4-4-1-1, satu pemain di belakang striker biasanya diberikan role Inside Forward yang klasik. Ia akan bergerak (roam)lebih banyak dari seorang Attacking Midfield normal, tetapi sebenarnya jelas ia adalah seorang penyerang yang dimundurkan posisinya. Oleh karena itu ia butuh atribut seorang penyerang seperti Finishing, Composure dan Technique, plus Creativity dan Passing yang baik untuk bisa maju berpartner bersama rekan striker-nya. Role ini mungkin kelihatan seperti seorang Triquartista, bedanya prioritas utama seorang Inside Forward adalah bagaimana mencetak gol; sementara prioritas utama TQ adalah bagaimana merancang peluang gol bagi rekan-rekannya.

Atribut Kunci : Finishing, Composure, Technique, Creativity, Passing, First Touch


sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-attacking-midfield-centre

14 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Pemain Depan

Salah satu yang menarik dari game Football Manager sekarang ini adalah mengenai detil posisi tiap pemain yang cukup menggambarkan kondisi sebenarnya. Pemain di posisi yang sama bisa memainkan peran yang berbeda sesuai atribut pemain dan kebutuhan tim. Berdasarkan penjelasan di situs fmunity.com, mari kita bahas masing-masing posisi tersebut, dimulai dari posisi paling depan, yaitu striker. Peran Striker atau Forward dibagi sebagai berikut :


1. Deep Lying Forward (DLF)

Deep-lying Forward cenderung untuk mundur ke lini tengah untuk menjemput bola, dan kemudian mendistribusikan kembali ke rekannya yang bermain di belakang dia, atau mencoba menahan bola sampai rekan-rekannya bisa bergerak maju ke depannya. Role ini sangat berguna baik kala diterapkan pada striker tunggal maupun pada salah satu striker. DLF biasanya musti memiliki ketangguhan (atribut strength) yang baik dan sedikit kreatif (creativity). Ia juga harus bisa diharapkan saat peluang mencetak gol datang.
Seperti layaknya Target Man, ia juga cenderung untuk bermain membelakangi gawang lawan (Back to Goal) dan cenderung lebih banyak menggunakan kaki dibandingkan menggunakan tinggi badannya untuk menyundul bola. Biasanya seorang DLF tidak akan mencetak banyak gol, namun sebagai striker tunggal ia bisa menciptakan peluang dan ruang bagi rekannya untuk mencetak gol. Contoh paling gamblang adalah Stéphane Guivarc'h, striker tunggal Perancis saat mereka menjuarai Piala Dunia 1998 atau Teddy Sheringham di tim nasional Inggris saat diduetkan dengan Alan Shearer (akhir dekade 1990-an).

Atribut Kunci : Strength, Creativity, Stamina, Jumping, Heading, First Touch, Long Shots.


2.  Target Man

Target Man adalah penyerang tinggi besar yang bisa ditugaskan untuk menahan bola (hold up ball) atau membelokkan umpan kepada rekan strikernya. Dengan kemampuannya yang istimewa saat meloncat menyundul bola (jumping, heading, strength), ia adalah pemain yang tepat saat ditujukan umpan-umpan lambung. Ia bisa meneror pertahanan lawan dengan keunggulan fisiknya saat umpan silang (crossing) datang. Seorang Target Man tidak perlu menjadi penyerang tertajam di dunia atau mempunyai skil teknik yang memukau. Dengan keistimewaan fisiknya ia bisa membuat pertahanan lawan terbuka dengan menahan bola selama mungkin sampai rekannya yang lebih kreatif datang untuk mencetak gol.
Sebaiknya jangan memberi role Target Man pada seorang striker tunggal, tanpa support yang berada dekat dengannya berarti sia-sia usahanya untuk membuka ruang. Akan jauh lebih efektif jika ia dipasang untuk berduet dengan striker lainnya, terutama dengan Advanced Forward atau Poacher.

Atribut Kunci : Strength, Stamina, Jumping, Heading, First Touch, Anticipation, Bravery, Decisions, Teamwork, Work Rate.


3. Poacher

Poacher adalah salah satu role yang semakin langka untuk bisa ditemukan dalam level atas sepakbola modern. Kenyataanya, sepakbola modern kini lebih 'menghargai' penyerang yang tidak hanya bisa mencetak gol saja tetapi bisa juga membantu rekan gelandangnya, kreatif dan terus bergerak demi menciptakan ruang bagi rekan-rekannya. Sedangkan Poacher hanya bisa melakukan sedikit dari tugas-tugas diatas.
Tugas seorang Poacher memang 'hanya' berkeliaran di sekitar kotak penalti lawan, menciptakan sedikit ruang bagi dirinya sendiri saat menyambut umpan terobosan atau umpan silang demi mencetak gol. Seorang Poacher yang bagus bisa mencetak 30 gol lebih semusimnya, tetapi seluruh tim harus mau 'berkorban' untuknya. Poacher juga selalu membutuhkan partner penyerang, jika tidak maka ia akan 'kesepian' di depan sendirian. Rekan gelandangnya harus banyak mensuplai bola ke kotak penalti untuk menciptakan peluang gol baginya. Seorang Poacher harus 'berdarah dingin', tajam luar biasa saat di depan gawang, punya pergerakan tanpa bola yang brilian dan sangat konsisten.

Atribut Kunci : Composure, Shooting, Off The Ball, Speed, Acceleration, Dribbling, Flair, First Touch, Decisions


4. Advanced Forward

Penyerang jenis ini biasanya sering berdiri sejajar dengan bek lawan terakhir demi mengharapkan umpan terobosan dari rekannya, baik dari gelandang maupun dari partner strikernya. Oleh karena itu ia bisa terisolasi di depan jika tidak dibantu oleh rekan gelandang menyerang atau duetnya sesama penyerang. Advanced Forward biasanya cepat, lumayan bagus dalam skil teknik, dan yang pastinya sangat tajam dalam mencetak gol. Advanced Forward bisa dibilang "Poacher" yang mempunyai skil lebih, ia bisa mundur sedikit jika dibutuhkan untuk memberi tekanan pada centre back lawan ataupun untuk menerima umpan. Advanced Forward diplot untuk menjadi titik fokus bagi rekannya saat menyerang dan diharapkan bisa menjadi top skor bagi timnya. Oleh karena itu ia harus bisa diandalkan dan dapat menangani tekanan dengan baik.

Atribut Kunci : Composure, Shooting, Off The Ball, Speed, Acceleration, Flair, First Touch, Decisions, Creativity, Technique, Dribbling


 5. Complete Forward

Terkadang sebuah tim bisa sangat beruntung saat mendapatkan seorang penyerang yang lengkap; pemain bertubuh tinggi, tangguh saat di udara, cepat, brilian saat membawa bola, dan sekaligus pencetak gol handal. Complete Forward yang serba bisa tak canggung saat diminta menjadi striker tunggal ataupun dipasangkan dengan penyerang lain. Ia bisa bermain membelakangi gawang lawan (back-to-goal) ataupun mencoba 'menempel' bek terakhir lawan guna menyongsong umpan terobosan. Intinya, dengan memberinya role 'Complete Forward' berarti memberinya ijin untuk melakukan apapun yang dirasanya perlu untuk  membantu lini tengah, mencetak gol ataupun memberi assist kepada rekannya.

Atribut Kunci : Strength, Stamina, Composure, Shooting, Off The Ball, Speed, Acceleration, Flair, First Touch, Decisions, Creativity, Technique, Dribbling, Jumping, Heading, Anticipation


6. Defensive Forward

Defensive Forward bisa dikatakan sebagai versi defensif dari 'Deep-Lying Forward'. Ketika sebuah tim bermain melawan musuh yang jauh lebih kuat, maka pertahanan kita akan selalu membutuhkan bantuan ekstra sebanyak mungkin. Salah satu pilihan adalah meminta striker untuk turun sejauh mungkin dan ikut memberi 'pressure' pada lini tengah lawan. Dengan melakukan ini memang serangan tim akan kurang menggigit, namun ini mungkin lebih baik daripada kalah telak dari lawan. Seorang Defensive Forward membutuhkan stamina dan tackling yang cukup baik, dan bersedia bekerja ekstra keras. Jika dimainkan sebagai striker tunggal maka ia membutuhkan bantuan dari rekan gelandangnya untuk menciptakan peluang. Jika dipasangkan dengan striker lain, maka ia akan berusaha keras mensupport rekannya tersebut.

Atribut Kunci : Work rate, Stamina, Shooting, Tackling, Speed, Acceleration


7. Trequarista

Seperti versi AMC-nya, TQ di posisi forward akan banyak bergerak guna menciptakan ruang yang bisa dimanfaatkan rekan-rekannya. Formasi 4-6-0 dari AS Roma misalnya mungkin lebih tepat disebut 4-5-1 dengan Francesco Totti bermain sebagai seorang Trequartista. Trequartista di posisi Forward sekilas hampir sama dengan seorang 'Inside Forward', tetapi bedanya seorang Trequartista lebih memprioritaskan bagaimana menciptakan peluang dan baru mencetak gol ketika peluang itu datang. Sementara bagi seorang Inside Forward adalah kebalikannya.

Atribut kunci : Creativity, Off The Ball, Passing, Technique, Flair, First Touch, Anticipation, Decisions, Dribbling, Teamwork



sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-forward-centre

10 November 2011

Arthur Irawan, (Bisa Jadi) Nakata-nya Indonesia

Pagi hari di tanggal 11-11-11 diwarnai dengan berita menyenangkan mengenai kabar seorang anak muda Indonesia yang dikontrak sebuah tim sepakbola elit eropa, yaitu Espanyol. Memang Espanyol bukan tim langganan juara Liga Spanyol ataupun Liga Champion Eropa, tapi cukup lama malang melintang di EURO Cup (dulu Piala UEFA), dan menjadi seteru abadi Barcelona karena berasal dari satu kota. Berita tersebut bisa dibaca disini :

Anak muda itu adalah Arthur Irawan. Besar dan belajar sepakbola di Jakarta, Arthur sempat menarik minat Manchester United, namun orangtuanya belum mengiyakan karena mengutamakan sekolah sang anak. Dan kini, akhirnya dia direkrut oleh Espanyol yang menyebutnya sebagai "A young pearl of Indonesian Football". Saya rasa ini adalah sebuah harapan besar, mengingat tidak banyak pemain asia tenggara yang direkrut oleh tim besar eropa, apalagi tim di liga tertinggi di negara juara dunia. Memang ada banyak alasan sebuah tim sepakbola menggaet pemain dari negara "antah berantah". Yang pertama bisa jadi karena pesanan sang pemilik klub. Untuk yang ini sepertinya Arthur tidak mungkin. Yang kedua bisa karena untuk mendongkrak jumlah penggemar di negara asal pemain, sehingga bisa meningkatkan penjualan merchandise demi keuangan klub. Ini bisa saja menjadi alasan perekrutan Arthur, dan bermakna positif bahwa Asia Tenggara, terutama Indonesia adalah pasar yang dianggap potensial oleh Espanyol. Namun alasan ketigalah yang terasa lebih mungkin, bahwa Espanyol memang melihat adanya bakat besar dalam diri Arthur. Meskipun saya sendiri belum pernah melihat kiprah Arthur baik secara langsung maupun lewat televisi, namun jika Espanyol pun tertarik, maka besar kemungkinan Arthur memang sangat berbakat.

Satu dari sedikit cerita tentang Arthur adalah ketika dia dipanggil seleksi Timnas U-23, dan ternyata GAGAL!!! Ini juga sebuah pertanda bagus. Selain karena faktor usia Arthur yang terlalu muda, artinya pemain-pemain Indonesia yang lain juga memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding Arthur. Jika Arthur mampu menarik perhatian tim Eropa, artinya Indonesia juga masih punya banyak pemain yang seharusnya bisa memikat tim Eropa lainnya. Yah itu memang logika sederhana dan serampangan, namun jika dilihat dari cara Espanyol mendeskripsikan Indonesia sebagai "A country to be discovered on a football level", maka generasi muda Indonesia menjanjikan sebuah masa depan prestasi sepakbola yang mengkilap. Lihatlah Tim Tunas Garuda yang menang di Arsenal, All Star Indonesia mampu mengalahkan Milan All Star, SAD Indonesia era Syamsir Alam yang menuai banyak pujian, dan banyak yang memprediksikan timnas U-23 akan meraih meraih medali emas SeaGames 2011.

Arthur bisa jadi seperti Hidetoshi Nakata. Bukan dari sisi skill dan prestasi individu, tapi sebagai SIMBOL. Ketika nama Nakata mencuat kala bermain di Perugia, sepakbola Jepang juga mengalamai ekskalasi prestasi. Era Nakata seperti menjadi sebuah pijakan awal sepakbola Jepang untuk tidak lagi sekedar dominan di Asia, tapi juga layak bersaing di tingkat dunia. Saat ini Jepang diisi banyak sekali pemain hebat, dan menjadi tim tangguh dunia, dan prestasi tersebut masih bisa selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kita harapkan Arthur nantinya bisa serupa, sebagai perwakilan dari sederet permain berbakat Indonesia, yang nantinya bersama-sama membawa Indonesia melewati prestasi tertinggi selama ini.

Semoga saja.

07 November 2011

Asa Garuda Muda


Timnas U-23 Indonesia mengawali Sea Games dengan meyakinkan, berhasil menggilas kamboja 6-0. Gol-gol tersebut dicetak Titus Bonay, Patrich Wanggai (2 gol), Gunawan Dwi Cahyo, Andik Vermansyah, dan Ramdhani Lestaluhu. Para striker tampil sangat mengesankan, didukung dengan pergerakan sayap yang sangat cepat. Ferdinand Sinaga dan Okto Maniani bermain sangat baik, begitupun ketika Andik Vermansyah masuk menggantikan Ferdinand Sinaga.

Skuad timnas U-23 kali ini memang sangat menjanjikan. Hampir di semua lini terdapat pemain dengan label pemain bintang di klub masing-masing. Bahkan saking bagusnya, Irfan Bachdim dan Johan Juansyah yang pernah mencicipi menjadi bagian dari skuad timnas seniorpun kalah seleksi dari pemain-pemain lain. Yang paling mentereng adalah barisan penyerang. Titus Bonay, Patrich Wanggai, Yongki Aribowo, Syamsir Alam, dan Irfan Bachdim adalah pemain-pemain yang masuk seleksi, dan semuanya dahsyat. Irfan Bachdim akhirnya harus dicoret karena terkena sanksi lantaran terlambat bergabung, sedangkan Syamsir Alam dicoret karena waktu bergabungnya yang terlalu mepet, selain juga karena terbatasnya slot pemain inti yang bisa didaftarkan.
Di barisan pemain tengah ada nama-nama yang cukup familiar. Okto Maniani sudah bermain mengkilap ketika memperkuat timnas senior di Piala AFF, kali ini sudah menjadi lebih baik karena Okto mengurangi egoisme nya, serta mampu bermain sama baiknya di sayap kiri maupun kanan. Ferdinand Sinaga yang mampu bermain sebagai striker lebih sering dipasang Rahmad Darmawan di sayap kiri. Masih ada Andik Vermansyah yang sangat cepat dalam menyerang melalui sayap. Di tengah ada Egi Melgiansyah yang tak tergantikan sebagai playmaker, ditemani kompatriotnya yang cukup tangguh, Mahadirga Lasut, Hendro Siswanto, atau Stevie Bonsapia.
Lini pertahanan menampilkan sosok brilian yang bertubuh sangat ideal, tinggi dan kekar, Abdul Rahman. Duetnya dengan Gunawan Dwi Cahyo ataupun Septia Hadi seagai tandem, didukung oleh pemain seperti Diego Michels dan Hasyim Kipuw cukup layak untuk bersaing bahkan dengan pemain senior.
Lebih tenang lagi jika melihat stok kiper muda Indonesia. Kurnia Meiga yang pernah terpilih sebagai pemain terbaik ISL dan dipercaya sebagai kiper utama tim sebesar Arema memiliki saingan yang tidak kalah bagusnya dalam diri Andritany.
Dengan dibesut pelatih berprestasi sekaliber Rahmad Darmawan, maka optimisme kembali muncul dalam benak masyarakat pecinta bola Indonesia.

Barca Kurang Motivasi



Pekan ke-11 La Liga....

Real Madrid menggilas Osasuna 7-1, Barcelona hanya bermain seri 2-2 di kandang Athletic Bilbao. Selisih poin melebar jadi tiga, selisih gol Real Madrid jadi lebih baik. Memang lawan Real Madrid bukan tim elit, plus kartu merah pula, namun kecepatan dan determinasi para pemain Real Madrid harus diacungi jempol. Mereka terlihat sangat termotivasi dan bersemangat. Satu hal yang tampak hilang dari Barcelona.

02 November 2011

AREMA-ku Jadi Dua, Tapi Tetap Satu Jiwa

Label "Revolusi" yang terjadi pada PSSI rupanya tidak berakhir dengan manis begitu saja. Sejumlah masalah masih tersisa, termasuk salah satunya adalah adanya dualisme beberapa tim kasta tertinggi Liga Indonesia. Dualisme ini salah satunya terjadi kepada tim favorit saya sepanjang masa, AREMA. Di awal kepengurusan PSSI era Djohar Arifin, berkas pendaftaran Arema dilakukan oleh dua kubu, yang biasa disebut kubu M. Nur dan kubu Rendra Kresna. Setelah melalui proses panjang, PSSI akhirnya mengakui berkas pendaftaran Arema yang dimasukkan oleh kubu M. Nur. Keputusan ini berbuntut cukup serius, karena diikuti oleh hengkangnya sebagian besar pemain Arema seperti Ahmad Bustomi, Purwaka, Juan Revi, Waluyo, Yongki Aribowo, Benny Wahyudi, dan Zulkifli Syukur. Saktiawan Sinaga dan Arif Suyono yang semula telah mengikat kontrak dengan Arema versi Rendra Kresna pun memilih untuk menyusul Ahmad Bustomi ke Mitra Kukar.

Ternyata permasalahan tersebut tidak berhenti disitu. Ketika Liga Indonesia hendak digelar dengan nama Indonesian Premier League, atau yang disingkat sebagai IPL, sejumlah klub menyatakan keberatan atas beberapa keputusan PSSI dalam penyelenggaran liga baru tersebut. Permasalahan pokok yang menjadi poin keberatan antara lain adalah terdapatnya 6 klub yang promosi gratis ke liga kasta tertinggi, jumlah klub peserta yang dinilai terlalu banyak, serta direhabilitasi-nya sejumlah klub yang sedang dikenai sanksi tanpa melalui mekanisme kongres. Kondisi ini diperparah dengan penunjukan badan baru sebagai pengelola Liga, yang sebelumnya dipegang oleh PT. Liga Indonesia. Pengelola baru ini dianggap tidak profesional, salah satunya tercermin lewat draft jadwal Liga yang dikeluarkan, dimana terdapat beberapa jadwal yang tidak masuk akal, seperti bertanding dua hari berturut-turut di tempat yang berjauhan. Hal ini mendorong beberapa klub untuk bersatu menolak Liga yang dikelola oleh PSSI, dan kembali berpihak kepada PT. Liga Indonesia sebagai pengelola Liga yang resmi. Kelompok ini biasa disebut "Kelompok 14" atau "K-14" karena anggota awalnya berjumlah 14 klub. K-14 ini kemudian menggagas sebuah Liga yang dikelola PT. Liga Indonesia, dan sepakat menggunakan nama seperti tahun lalu, yaitu Indonesian Super League, atau ISL.

Jose Mourinho. Kagum Tanpa Mengidolakan.

The Special One

Saya rasa tidak berlebihan jika saya menyebut bahwa Manajer tim sepakbola paling happening saat ini adalah Jose Mourinho. Ada banyak alasan yang membuat manajer berkewarganegaraan Portugal yang lahir tanggal 26 Januari 1963 ini sangat menarik untuk disimak. Berikut adalah opini saya sebagai seorang fans Manchester United dan Barcelona tentang Mourinho.

1. Identik Dengan Prestasi
Karir kepelatihan Jose Mourinho menjadi sangat fenomenal ketika dia menangani klub langganan juara Liga Portugal, Porto. Di musim pertama, Porto dibawanya finish di peringkat tiga Liga Portugal dengan rekor menjanjikan, padahal Mourinho hanya menangani Porto sejak tengah musim, sehingga banyak yang menjagokan Porto akan menjadi juara tahun depannya. Prediksi tersebut ternyata tepat. Di bawah asuhan Mou Porto berhasil meraih juara di tahun 2003 dengan rekor 86 poin dan catatan M-S-K : 27-5-2. Hasil bagus ini dilanjutkan dengan kemenangan di Piala Portugal dan meraih juara Piala UEFA setelah menyingkirkan Celtic di final.