31 Oktober 2011

Lockout Oh Lockout



Penggemar NBA pasti saat ini sedang harap-harap cemas akan kelanjutan dimulainya kompetisi musim 2011/2012. NBA biasanya dimulai sekitar bulan November, dan diiringi pre-season sejak Juli-Agustus, namun hingga saat ini bahkan gelagat dimulaipun belum terasa. NBA ngambek. NBA terancam terlambat dimulai, atau bahkan malah tidak ada sama sekali di musim ini. NBA sedang mengalami masa LOCKOUT!!!

Apa itu Lockout? Itinya sih Lockout artinya macet, mogok, berhenti. Kenapa sampai terjadi Lockout? Cukup rumit memang, tapi gambarannya seperti ini :
NBA merupakan kompetisi bola basket yang terjadi karena keterlibatan 4 pihak utama. Pertama, NBA sendiri sebagai pengelola kompetisi. Kedua, klub dan para pemiliknya. Ketiga, para pemain, dan Keempat, penonton. Peran penonton dalam NBA sangatlah besar, karena dari sinilah porsi terbesar pemasukan NBA. Konon katanya di musim lalu animo penonton menurun cukup signifikan sehingga NBA mengalami kerugian. Untuk mengantisipasinya, NBA meminta "setoran lebih" kepada klub. Karena hal ini, klub kemudian rencananya akan melimpahkan besarnya pengeluaran tambahan ini kepada pemain. Pemain tentu saja tidak bersedia untuk dipotong gajinya, karena merasa kerugian kompetisi bukan tanggung jawab mereka. Karena ternyata tawarannya tidak ditanggapi positif, maka pihak NBA belum berencana menggelar kompetisi di musim ini, karena toh jika dijalankan yang ada mereka hanya akan mengalami kerugian. Maka terjadilah negosiasi-negosiasi antara NBA, pemilik klub, dan asosiasi pemain. Hingga tulisan ini dibuat, kesepakatan itu belum tercapai, sehingga belum ada tanda-tanda dimulainya kembali NBA di musim 2011/2012.

Sebagai pecinta NBA, tentunya saya sangat menyayangkan kejadian ini, dan hanya bisa berharap semoga cepat terdapat titik temu, supaya NBA tidak hanya sekedar menjadi kenangan, dan musim 2011/2012 bisa segera dimulai. Aamiin.

26 Oktober 2011

MU 1-6 City. City Pake Dukun?

Well, judul yang saya buat memang terdengar sangat dangkal dan kampungan. Tapi tentu saja yang saya maksudkan bukan sekedar arti eksplisitnya, namun lebih kepada ketidakpercayaan saya pada hasil derby Manchester kali ini. Ketidakpercayaan itu lebih kepada, kok tumben pemain MU mainnya begitu ya?

Sabtu lalu (22/10/11) Manchester United bertemu Manchester City untuk yang ke 161 kalinya di Old Trafford pada gelaran English Premier League. Sebagai penghuni peringkat satu (City) dan dua (MU) di klasemen sementara, pertandingan ini diprediksikan berjalan sangat ketat. Manchester United selalu tangguh di kandang, dan Manchester City yang sedang on fire di pekan-pekan awal EPL menambah tinggi nya tensi pertandingan dan animo pecinta bola. Namun ternyata hasil akhir tidak menggambarkan sebuah pertandingan yang ketat.

Di menit-menit awal sebenarnya MU tampil cukup menjanjikan. Penguasaan bola cukup tangguh dengan pergerakan meyakinkan, meskipun belum cukup tajam untuk mengancam gawang Joe Hart, plus terasa kurangnya kreatifitas lini tengah. Fletcher dan Anderson yang dipasang Fergie belum mampu mengkreasikan aliran bola berbahaya. Di saat yang sama, City melalui David Silva lebih efektif dalam melakukan passing dan mengirim bola pada rekan-rekannya yang bergerak. Kejutan awal terjadi ketika Balotelli yang tidak dijaga ketat mampu melepaskan tendangan terarah ke pojok kiri gawang De Gea dan gol. Gol ini membuat Old Trafford terdiam, kecuali suara-suara fans City yang tentu saja sangat gembira. 0-1 berlanjut hingga babak pertama usai. Jika dilihat dari pola permainan babak pertama, maka MU tampak seperti akan susah mengejar, tapi bukan tidak mungkin mengingat seringnya MU membalikkan keadaan.

Situs-Situs Berita Bola

Ada banyak sekali situs-situs yang bisa kita kunjungi untuk mendapatkan informasi dari dunia sepakbola, baik dari dalam maupun luar negeri. Saya sendiri sangat jarang membuka situs luar negeri, karena informasi yang disajikan situs-situs lokal selama ini saya rasa cukup lengkap. Berikut beberapa situs yang sering saya buka :

25 Oktober 2011

This Is What I Called, Barcelona Effect


Sebagai penikmat keindahan permainan sepakbola, sekaligus juga penggemar Barcelona, mengikuti perkembangan informasi persepakbolaan dunia dalam tiga tahun terakhir terasa begitu mengasyikkan. Selama saya menggemari nonton sepakbola, bisa dibilang masa-masa ini adalah masa paling menarik dan memancing adrenalin lebih banyak. Ini semua karena suatu hal yang saya sebut, BARCELONA EFFECT.

14 Oktober 2011

Menang Kalah Tetap Dukung Indonesia

--- Timnas bagus, senayan rame. Irfan bachdim jadi artis, Cristian Gonzales main sinetron. Timnas ga bagus, senayan sepi. di socmed rame-rame saling menyalahkan. Pesimisme dan sinisme bertebaran. Harus seperti itukah? ---

Setelah sekian lama timnas Indonesia minim prestasi, permainan para pemain Indonesia menyajikan harapan tinggi di ajang Piala AFF tahun 2010 lalu. Permainan taktis dengan passing akurat, pertahanan rapat, dan pergerakan bagus mengundang decak kagum. Hasilnya di awal kompetisi Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor telak 5-0, yang diikuti hasil-hasil memuaskan, termasuk menyingkirkan Filipina yang dipenuhi pemain naturalisasi. Hasil positif ini rupanya mampu menyebarkan euforia kebanggaan terhadap Timnas Sepakbola kita. Seketika seluruh lapisan masyarakat membicarakan sepakbola. Mulai dari headline koran-koran, berita olahraga di televisi, hingga acara gosip. Masyarakat menjadi sangat antusias, tiket nonton langsung ke GBK menjadi buruan semua orang. Sayangnya, Indonesia kalah di final, disingkirkan oleh Malaysia yang takluk 5-0 di babak awal. Di partai itu pola permainan Timnas Indonesia berubah. Tanpa possession, mengandalkan umpan lambung yang jarang menemui sasaran. Tim kita kehilangan arah. Ada kekecewaan, tapi tidak menurunkan tensi antusiasme.

PSSI yang disalahkan, Nurdin Halid sasaran tembaknya. Memimpin sekian tahun tanpa prestasi sama sekali dianggap sudah cukup ditolerir, saatnya terjadi pergantian rezim. REVOLUSI PSSI.