20 Desember 2012

Desember's Notes

Bulan Desember, mendekati akhir putaran pertama liga-liga eropa. Banyak hal terjadi yang cukup menarik untuk disimak. Sebagian juga menjadi ketidakseruan di sisi lainnya.

Dari Liga Spanyol, kemenangan Barcelona atas Atletico Madrid memperlebar selisih peringkat pertama dan kedua di klasemen sementara menjadi 9 poin. Ditambah dengan fakta bahwa Real Madrid, yang masih dianggap seteru paling kuat Barcelona, entah mengapa menjadi mlempem meskipun dengan skuad yang kurang lebih sama dengan tahun lalu, maka selisih Barcelona - Real Madrid pun melebar menjadi 13 poin. Ditambah dengan kondisi Barcelona yang masih tampak sangat stabil, sepertinya Tropi La Liga musim ini makin mendekat ke Camp Nou. Simeone pun mengatakan bahwa Barcelona membuat La Liga menjadi membosankan, karena sekarang menjadi one team race. Sebuah sindiran yang sebenarnya adalah pujian dan kekaguman. Namun Barcelona musti tetap hati-hati mengingat kondisi Tito Vilanova yang ternyata kembali harus dioperasi untuk mengangkat tumornya, jelas memerlukan masa recovery.

Pindah ke Inggris, secara mengejutkan Manchester United mampu mengalahkan Manchester City di laga tandangnya. Hasilnya, MU memimpin dengan selisih signifikan, yaitu 6 poin. Saya katakan mengejutkan, karena MU musim ini terbilang labil. Di suatu saat, MU bisa menjadi singa ganas yang mampu melibas tim manapun, tapi di saat yang lain, MU bahkan terdesak ketika melawan tim yang berada di papan bawah klasemen. Melawan City yang kuat, MU malah mampu mengeluarkan potensi terbaiknya. Semoga performa stabil duet Carrick-Cleverley selalu membawa MU tetap stabil di sisa musim ini.

Beralih ke Italia, performa Lazio cukup memuaskan. Terutama karena mampu mengalahkan tim kuat, Inter Milan. Memang belum menjadi kandidat serius peraih Scudetto, tapi cukup menjanjikan untuk kembali bersaing di papan atas. Tampaknya impian berlaga kembali di Liga Champion masih ada dalam jangkauan.



Yang menarik lainnya adalah hasil undian babak knockout Liga Champion. Hasil lengkapnya adalah sebagai berikut :

Rabu, 13-02-13 :
Galatasaray vs Schalke 04
Celtic vs Juventus

Kamis, 14-02-13 :
Arsenal vs Bayern Munich
Shakhtar Donetsk vs Borussia Dortmund

Rabu, 20-02-13 :
AC Milan vs Barcelona
Real Madrid vs Manchester United

Kamis, 21-02-13 :
Valencia vs PSG
Porto vs Malaga

Agak disayangkan ketika Milan langsung bertemu Barcelona, dan Real Madrid langsung bertemu Manchester United. Saya rasa ini adalah dua partai paling penting dan seru di babak pertama knockout ini. Apalagi jadwal memaksa dua partai ini dimainkan di hari dan jam yang sama. Cukup sayang untuk dilewatkan salah satunya. Meskipun Barcelona masih tampil sangat stabil, Milan tentunya akan tetap memberikan perlawanan ketat dengan dipimpin performa ciamik El Sharaawy. Namun, sepertinya Barcelona masih akan tetap lolos.

Di pertandingan satunya, Real Madrid dan Manchester United sedang mengalami kemiripan kondisi meskipun menghadapi kenyataan perbedaan posisi klasemen. Sama-sama diisi bintang-bintang besar, dua tim ini memiliki potensi besar yang mampu melibas tim manapun, sekaligus bisa menjadi tim labil dengan performa sangat biasa. Real Madrid masih Los Galacticos, dipimpin Cristiano Ronaldo yang alumni sekaligus fans MU dan anak didik Opa Fergie. Sayangnya, dikabarkan bahwa kondisi internal Madrid saat ini sedang tidak stabil, antara lain disebabkan goyangan kabar transfer, dan keretakan hubungan antar starter. Sedangkan MU sedang mengalami eskalasi percaya diri hasil serentetan hasil positif. Duet van Persie - Rooney semakin dahsyat didukung Welbeck dan Chicharito dari bangku cadangan. Barisan pertahanan perlahan-lahan pulih dari badai cidera, meninggalkan banyak pilihan bagi Fergie untuk menyusun rapatnya garis belakang. Yang paling positif, duet Carrick dan Cleverley semakin padu dan kreatif. Kesepahaman keduanya bisa dibilang bergerak mendekati kekuatan possession lini tengah Barcelona. Passing pendek satu dua mereka menjadi metronome yang mampu mengalirkan bola secara cepat, sekaligus bisa mempertahankan possession dengan cukup baik. Perlahan-lahan, suatu saat duet ini bisa jadi salah satu duo midfielder terbaik dunia. Sekaligus kabar positif untuk masa depan timnas Inggris.

Sebagai fans MU dan Barcelona, tentu saja saya ingin MU mengeliminasi Real Madrid, untuk kembali menjaga kemungkinan All-My-Fave-Final (sounds cute, isnt it?) di Liga Champion tahun ini, mengulang kisah musim 08/09 dan 10/11. Gelaran final tiap dua tahunan.

Above all, semoga semua Liga dan Liga Champion semakin seru dan menegangkan. Good Football above all fanaticism.

26 November 2012

La Masia XI

Beberapa waktu lalu, saya sempat menulis tentang starter Barcelona yang hanya menyisakan satu pemain non La Masia ketika melawan Getafe. Adriano yang mengisi posisi bek kiri menjadi satu-satunya pemain yang tidak berasal dari pembinaan yang dilakukan Barcelona di sekolahnya. Weekend lalu, Barcelona juga kembali melakukan hal ini, dengan menyisakan Dani Alves sebagai pemain non La Masia di starting lineup. Tapi kemudian menjadi lebih istimewa karena tidak lama setelah kick-off, Martin Montoya masuk menggantikan Dani Alves yang cidera. Kembali cidera nya Dani Alves memang adalah kabar buruk, tapi di balik itu, menjadi blessing in disguise ketika kemudian seluruh pemain Barcelona yang bermain di lapangan adalah produk La Masia. La Masia XI.

(from fcbarcelona.com)

Berita ini bahkan menjadi kabar positif untuk timnas Spanyol, karena hanya Lionel Messi-lah yang tidak berkewarganegaraan utama Spanyol. La Masia XI ini nyaris bisa menjadi Spain XI yang sama kuatnya dengan yang baru saja menjadi Juara Eropa.

Di pertandingan itu, Barcelona mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 4-0, sebuah kemenangan penting karena dimainkan di kandang Levante. Hampir semua pemain bermain gemilang, termasuk duet bek tengah dan Valdes yang belakangan sering jadi sasaran kritik. Paling cemerlang adalah Andres Iniesta yang menyumbang tiga assist dan satu gol untuk dirinya sendiri. Lionel Messi juga mengkreditkan dua gol di saldo rekening golnya, sehingga sekarang hanya berbeda tiga gol dari rekor gol dalam satu tahun kalendar milik Gerd Muller. Dua pemain termuda di pertandingan itu, Martin Montoya dan Jordi Alba bermain solid baik dalam bertahan maupun menyerang. Busquets tampil begitu bagus seperti biasa, dan Xavi-Cesc yang menjadi duet metronom dengan karakter berbeda yang mampu memperkaya variasi serangan Barcelona. Intinya, La Masia XI ini tampil sempurna.

Van Gaal pernah memimpikan sebuah tim yang akan jadi juara Eropa dengan menggunakan jasa pemain yang semuanya adalah hasil binaan sendiri oleh tim tersebut. Dan nampaknya, mimpi Van Gaal itu semakin mendekati kenyataan. Akan segera diwujudkan oleh tim sepakbola yang bukan sekedar klub biasa.

12 Oktober 2012

Messi 2.0

Messi 2.0 : Free Kick Machine - Total Barca



Free Kick Messi melawan Uruguay (TotalBarca)

So, the new level is just entered.

Meskipun telah meraih 3 gelar pemain terbaik dunia secara berturut-turut, banyak yang masih meragukan kemampuan Lionel Messi sebagai pemain terbaik dunia secara de facto. Banyak yang membandingkannya dengan sosok Cristiano Ronaldo, tidak sedikit juga yang mengkomparasikan kemampuannya dengan legenda dunia seperti Maradona dan Pele.

(from @footy_jokes)

Memang akan selalu ada kelemahan pada setiap pemain sepakbola. Messi pun begitu. Kelemahan yang paling sering dialamatkan padanya adalah tubuhnya yang kecil sehingga lemah dalam duel bola atas, trik sepakbola yang kurang lengkap, dan kemampuan tendangan bebas yang meragukan. Khusus untuk yang terakhir, Messi mulai membuktikan pada pengkritiknya bahwa mereka salah.

Belakangan ini, Messi sedang on fire dan sangat menikmati menendang bebas. Coba lihat beberapa video ini :

Free Kick melawan Real Madrid, 29-8-12

Free Kick melawan Real Madrid, 8-10-12

Dan yang terbaru :

Free Kick melawan Uruguay, 13-10-12

Tendangan bebas melengkung yang indah dengan cara yang cerdik. Sedikit mengingatkan kita pada Ronaldinho. Atau mungkin karena Messi memang banyak belajar dari eks rekan setimnya itu. Yang jelas, saat ini para bek harus lebih waspada lagi, bukan hanya dengan sekedar memarking ketat Messi dengan double (atau lebih) team, atau mini zonal defense khusus, atau permainan keras untuk menjatuhkannya, tapi juga harus mengantisipasi tendangan bebasnya yang terbukti sangat berbahaya.

Driblling maut sudah, pergerakan tanpa bola sudah, poacher handal sudah, playmaker sudah, pemberi assist sudah, rekor penampilan sudah, rekor gol sudah, passing pendek dan cepat sudah, lari cepat sudah, gol heading sudah, gol kaki kiri sudah, kini ditambah lagi dengan tendangan bebas menakutkan. Dan Messi masih muda. Potensinya masih bisa bertambah. Usianya bahkan belum mencapai rata-rata usia emas pemain depan dan tengah. Sportskeeda memberikan apresiasi tentang hal ini dengan menyertakan nama Lionel Messi dalam Top 20 Greatest Footballer to grace the beautiful game di posisi 13, sebagai satu dari dua pemain yang masih aktif, dan menyisihkan nama-nama seperti Romario, Marco Van Basten, dan Luis Figo, bahkan ketika usianya masih 25 tahun.

Mungkin sebaiknya kita memberikan kritik keras tentang hal-hal yang tidak bisa dilakukan Messi, supaya dia mendengarnya, lalu membuktikan bahwa kita salah.

Emmm, sudahkah Messi nonton Shaolin Soccer?

09 Oktober 2012

Kareem Abdul-Jabbar

Tulisan tentang basket di blog ini tidak terlalu banyak, apalagi tulisan tentang profil atletnya. Sosok pebasket yang ingin saya selidiki pertama kali melalui internet untuk kemudian saya rangkum di blog ini adalah seorang legenda NBA yang hanya bisa saya kagumi dari legacy-nya, karena saya tidak sempat menyaksikan caranya bermain. Dia adalah Kareem Abdul-Jabbar.

 

Kalimat yang menurut saya paling mendeskripsikan seorang Kareem Abdul-Jabbar adalah : center legendaris LA Lakers yang meninggalkan banyak rekor di NBA yang akan bertahan sangat lama. Memang tidak mewaliki semuanya, karena dia memang memiliki banyak cerita menarik.

Terlahir dengan nama Ferdinand Lewis Alcindor, Jr. di tahun 74, Abdul-Jabbar adalah pemegang rekor poin tertinggi NBA dengan catatan sebanyak 38.387 point, peraih enam cincin juara NBA, enam gelar MVP regular, 19 kali terpilih dalam All-Star dan bermain 18 kali diantaranya. Abdul-Jabbar juga memiliki rekor bertahan yang cukup baik, terbukti sebagai pemegang rekor ke-3 dalam rebound dan block sepanjang sejarah NBA, plus tercatat sebanyak sebelas kali masuk dalam NBA All-Defensive Player.

 Sky Hook Legendaris

Abdul-Jabbar memperkuat Milwaukee Bucks di tahun 1969 hingga 1975, lalu pindah ke LA Lakers hingga pensiun di tahun 1989. Sebagai center, dia memiliki badan yang terhitung kurus. Dengan tinggi 2,18 meter, berat badannya "hanya" sekitar 102 kg. Namun kekurangan ukuran tubuhnya ini mampu ditutupi secara sempurna dengan teknik, kekuatan, dan sky-hook nya yang sangat terkenal.

(Kareem Abdul-Jabbar Top 10 Plays - youtube.com)

Karena terlahir dari seorang ayah yang adalah pemain Jazz, Abdul-Jabbar juga menggemari Jazz. Baginya, Jazz adalah perlambang kegembiraan, meskipun lahir dari lingkungan yang justru jauh dari kebahagiaan itu sendiri. Jazz mampu menghadirkan sebuah perayaan atas sebuah keceriaan meskipun itu kecil. Jazz juga merupakan kombinasi ideal antara improvisasi dan kedinamisan, yang sangat sesuai jika di analogi kan pada permainan basket yang penuh koordinasi sekaligus kreativitas.

Abdul-Jabbar pernah bergelut dengan penyakit yang cukup serius. Selain menderita migrain, dia pernah mengidap leukimia. Namun semangat hidup dan kemauan yang tinggi membuatnya mampu bertahan hidup cukup lama. Bahkan pada Februari 2011 dia menyatakan bahwa leukimia nya telah hilang dan "100% cancer free", meskipun kemudian diralat dengan mengatakan "You're never really cancer-free and I should have known that", dan dilanjutkan dengan "My cancer right now is at an absolute minimum".

Dalam perjalanan hidupnya, Abdul-Jabbar yang tadinya pemeluk Katolik Roma, kemudian berganti keyakinan menjadi seorang Muslim, setelah membaca buku The Autobiography of Malcolm X. Buku itu memberi Abdul-Jabbar sebuah perspektif berbeda tentang monoteisme dan sejarah agama-agama. Baginya, Islam mampu memberikan sebuah fondasi moral.

Abdul-Jabbar berakting dengan Bruce Lee

Selain dikenang dunia sebagai atlet basket legendaris, Kareem Abdul-Jabbar juga pernah menjalani karir di bidang akting, menjadi penulis, dan menjadi asisten pelatih. Buku yang ditulisnya termasuk laris dan sukses di pasaran, dimulai dari autobiografi yang berjudul Giant Steps, hingga yang terbaru berjudul On the Shoulders of Giants: An Audio Journey Through the Harlem Renaissance. 

----

Sumber :

18 September 2012

Closer To The Dream, Mes Que Un Club


Gambar di atas saya ambil dari TotalBarca, dari artikel yang menginspirasi tulisan ini. Dari gambar itu baru saya sadari bahwa starter Barcelona pada pertandingan Getafe vs Barcelona weekend kemarin (15/9), 10 dari 11 nya adalah hasil lulusan akademinya sendiri, yaitu La Masia. Ya, Barcelona memainkan Victor Valdes, Martin Montoya, Gerard Pique, Carles Puyol, Thiago Alcantara, Sergio Busquets, Xavi Hernandez, Pedro Rodriguez, Francesc Fabregas, Cristian Tello, dan Adriano. Yang tidak pernah merasakan La Masia hanya nama yang saya sebut paling akhir. Seandainya Jordi Alba sedang fit, bisa saja 100% starter Barcelona adalah pemain binaan sendiri. Kecuali Fabregas, semua alumni La Masia itu selalu ada di Barcelona sejak awal karir profesionalnya. Hasilnya pun tidak mengecewakan, bahkan bisa dibilang sangat memuaskan, karena Barcelona berhasil mengalahkan Getafe dengan skor 4-1. Lebih memuaskan lagi, kemenangan itu terjadi di kandang Getafe, dimana musim lalu Barcelona menelan kekalahan, dan beberapa minggu lalu giliran Real Madrid gagal meraih poin.

30 Agustus 2012

English Premier League Is Now On

Akhirnya Liga-Liga Eropa dimulai lagi, nyaris bersamaan dengan riuh ramai Idul Fitri. Dari yang saya amati, Liga Inggris lebih menyediakan banyak keseruan dan kejutan. Jika dilihat dari cara tim-tim EPL merancang kekuatan, persaingan merebut juara akan berlangsung ketat, dan akan tidak lagi didominasi oleh sedikit tim.

Lihat saja bagaimana Chelsea memborong banyak sekali pemain muda yang sedang dan akan bersinar. Paling menyita perhatian media tentu saja Eden Hazard. Disebut sebagai salah satu bakat terbaik dunia di usianya, Hazard mampu memenuhi ekspektasi publik dengan menjadi Man of The Match di tiga penampilan awalnya. Ada juga Marko Marin dan Oscar yang siap menunjukkan bahwa mereka tak kalah berbakatnya. Kehilangan Drogba menjadi seperti akan sangat mudah dilupakan.

Manchester City tidak banyak berubah. Stabilitas lini tengah dengan sokongan Yaya Toure dan dahsyatnya lini depan masih menjadi andalan City untuk berusaha mempertahankan tropi yang sebelumnya sangat jarang mampir ke lemari mereka itu.

29 Agustus 2012

Some Positives Out Of The Defeat

Supercopa de España.
El Clasico.

Lets not talk about Valdes' blunder.
Lets not talk about Alves' sudden injury.
Lets not talk about Adriano's deserved red card.
Lets not talk about Sanchez' another so-so performance.
Lets not talk about that terrible first 20-minute of the second leg that cost Barca the trophy.

Yes, Barca didnt win it, Real Madrid did. Congratulation for madridista for that.
Tight game, tremendous quality from both team, the game of even-a-small-mistake-not-allowed.



Saya lebih ingin membicarakan hal-hal positif atas hasil tadi pagi.

12 Agustus 2012

Howard Saga

Dan kejutan di NBA pun bertambah, bahkan lebih besar dari sebelumnya, ketika Dwight Howard akhirnya bergabung ke LA Lakers, hasil dari trade yang melibatkan empat tim. "Korban" dari trade ini adalah Andrew Bynum yang harus keluar dari Lakers. Masuknya Howard mempertahankan reputasi Lakers yang selalu diperkuat center-center kelas satu NBA, seperti Kareem Abdul-Jabbar dan Shaquille O'Neal. Ditambah Steve Nash yang juga baru bergabung beberapa minggu lalu, kemungkinan starting line-up LA Lakers adalah : Nash-Bryant-MWP-Gasol-Howard. Well, saya rasa inilah tim bertabur bintang yang paling komplit, baik dari peran maupun pengalaman. Bahkan lebih baik daripada Miami Heat. Sedikit kelemahan mungkin tentang kekurangan peran "Ray Allen" yang siap menembak three point dengan cepat, akurat, dan kontinyu, meskipun Steve Nash dan Kobe Bryant juga mampu melakukannya.

LA Lakers kini menjadi salah satu (mungkin malah nomer satu) kandidat terkuat peraih juara NBA 12/13. Prediksi final NBA : Miami Heat vs LA Lakers, meskipun lebih suka jika Bulls yang ada disana, dan OKC bertarung ketat dengan Lakers di final wilayah barat.


Daftar Trade yang dilakukan empat tim, yang melibatkan Howard di dalamnya :
Team Acquires
Lakers Dwight Howard, Chris Duhon, Earl Clark
Nuggets Andre Iguodala
76ers Andrew Bynum, Jason Richardson
Magic* Arron Afflalo, Al Harrington, Nikola Vucevic, Moe Harkless Josh McRoberts, Christian Eyenga
* Magic also receive: Future first-round pick from Philadelphia (with some protection, likely through the Lottery)

* 2014 first-round pick from Denver (the lower of the Nuggets' two first-rounders that year; Denver also has New York's first-round pick from the Carmelo Anthony deal)

* 2017 first-round pick from the Lakers


Beberapa link berita tentang Howard-Lakers :

02 Agustus 2012

Beberapa Yang Menarik Dari NBA Tahun Ini

Jam tayang yang kurang bersahabat, minimnya tayangan live di tivi lokal, dan tidak banyak media Indonesia yang memberitakan, menyebabkan pamor NBA tidak pernah lagi sejaya ketika Michael Jordan masih aktif, atau ketika Kobe Bryant masih berduet dengan Shaquille O'Neal. Begitu banyak hal menarik yang terlewatkan. Penggemar basket pun harus terpaksa harus mencari sendiri segala berita tentang NBA, dari sumber manapun.

Artikel ini saya tulis sebagai rangkuman atas aneka informasi menarik tentang NBA tahun ini, yang saya rasa perlu untuk saya dokumentasikan, dan syukur-syukur jika pembaca menganggap ini informatif. Lebih bersyukur lagi jika banyak info baru yang masuk untuk menanggapi.

NBA musim 11/12 ditutup dengan cerita bersejarah. LeBron James yang sejak awal karir di NBA sering diidentikkan sebagai (Another) The Next Jordan akhirnya meraih cincin juara NBA pertamanya. Keputusannya meninggalkan Cleveland Cavaliers mengundang banyak cibiran penggemar NBA, namun bergabung dengan superstar seperti Dwyane Wade dan Chris Bosh akhirnya mampu mengantar James mencapai apa yang diinginkan seluruh pemain NBA itu. Memang hasil ini cukup menjadi pembuktian James, terutama kepada pembencinya, namun tentu saja itu belum cukup. Musim depan adalah tantangan sesungguhnya. Pembuktian dirinya sebagai pemain besar yang selama ini diragukan kapasitasnya sebagai Big Game Player. Musim lalu Big Three Miami Heat tidak mendominasi. Jika dibandingkan dengan kebesaran namanya, trio ini tergolong overrated. Tidak heran jika banyak yang meragukan mereka untuk menjadi dinasti yang dominan di NBA di tahun-tahun mendatang.
Di tengah keraguan itu, Miami Heat justru membuat satu langkah besar dengan merekrut seorang veteran yang dikenal sebagai big game player sekaligus three pointer handal. Dia adalah salah satu anggota Big Three Boston Celtics yang sukses meraih juara NBA di 2008, Ray Allen. Meskipun sudah terhitung uzur, kemampuan, ketenangan, dan pengalaman Allen tentu saja akan menambah kekuatan dan ketajaman Heat dari luar. Hebatnya lagi, Heat juga merekrut veteran yang juga berpengalaman, Rashard Lewis. Makin kuatnya Heat ini menjadi sinyal bahaya bagi tim lain yang sebenarnya juga tidak berada di level yang jauh berbeda.

10 Juli 2012

Football Clubs And Those Sugardaddies

- Sugar daddy is a slang term for a man who offers money or gifts
to a younger person in return for companionship or sexual favours (wikipedia) -

Istilah sugardaddy digunakan di dunia sepakbola untuk menggambarkan orang-orang (atau korporasi) yang "kebanyakan uang", lalu melakukan pembelian sebuah klub sekaligus menggelontorkan uang sebanyak-banyaknya untuk keperluan apa saja (bisa untuk membeli pemain, memperbaiki stadion, mengupgrade fasilitas) demi mengangkat image, gengsi, dan prestasi tim itu. Contoh tim sugardaddy adalah Manchester City, PSG, Chelsea, dan Malaga.

Banyak pihak menganggap bahwa tim sugardaddy ini mengganggu, atau bahkan merusak, sepakbola. Alasannya, karena adanya uang melimpah yang datang begitu saja akan membuat klub itu mampu membeli pemain (hampir) manapun sekehendak hatinya. Pemain berkualitas tentu akan menganggap dirinya layak untuk dihargai tinggi, sehingga akan mempertimbangkan tawaran yang datang dari tim kaya ini jika disodori kemungkinan kontrak dengan nilai wah. Dengan cara ini, harga pemain bagus (maupun potensial) akan melonjak tinggi, terutama ketika dikabarkan diminati tim kaya tersebut. Akibatnya, tim-tim yang tidak didukung dana besar akan mengalami kesulitan mendapatkan pemain-pemain bagus. Padahal di saat yang sama, tim kaya tadi sebenarnya telah memiliki segudang pemain bagus yang ternyata dianggap kurang mampu memenuhi ekspektasi sang pemilik.

05 Juli 2012

Mengapa Tiki Taka Dianggap Membosankan

Dengan tiki-taka, Barcelona era Guardiola menguasai eropa dan dunia. Seluruh gelar bergengsi berhasil direbut, bahkan ada diantaranya yang dikoleksi dalam satu musim saja. Imbas positifnya, timnas Spanyol mencatat rekor sebagai tim pertama yang bisa meraih tiga gelar mayor sepakbola antar negara secara berturut-turut setelah sebelumnya dianggap sebagai negara medioker, dengan strategi yang berbasis tiki-taka Barcelona ini. Namun belakangan, banyak yang menganggap tiki-taka adalah strategi yang sangat membosankan. Tentu saja pendapat ini sah-sah saja. Di saat yang sama, oleh sebagian kalangan yang lain, tiki-taka yang diterapkan oleh Barcelona-nya Guardiola ini justru dianggap sebagai strategi paling ampuh, sekaligus menjanjikan hiburan yang menyenangkan. Jadi, sebenarnya tiki-taka ini menyenangkan atau membosankan?

Konsep dasar tiki-taka adalah penguasaan bola yang bergerak cepat dari kaki ke kaki, diiringi pergerakan tanpa bola untuk mencari space kosong, dan membuka peluang emas melalui umpan terobosan. Tidak banyak umpan lambung yang tingkat akurasinya lebih rendah, tidak banyak tendangan jarak jauh, dan tidak banyak pula aksi-aksi individual. Messi adalah pengecualian untuk yang ketiga. Penguasaan bola berarti meminimalisir serangan lawan, sekaligus memperbesar kans untuk melakukan serangan. Supaya bisa berhasil, tiap personil dalam tim harus memiliki teknik dasar sepakbola yang sangat bagus. Pemain harus memiliki kontrol bola, ball keeping, off the ball, passing sempurna, dan visi permainan yang hebat. Syukur-syukur jika ditambah kemampuan dribble dan finishing yang oke. Kesalahan kecil, meskipun itu hanya kesalahan pergerakan, akan merusak tatanan tiki-taka. Apalagi rangkaian dari sekian kesalahan, itu akan berarti tidak terbentuknya formasi tiki-taka.

25 Juni 2012

EURO 2012 Udah Semifinal Aja

Bulan Juni ini hampir saja terlewati tanpa satu tulisanpun. EURO 2012 yang mengisi senggang liburan musim kompetisi Eropa tidak terlalu menggelitik jari saya. Berhubung saya kangen juga buat nulis disini, maka saya tuangkan saja beberapa gejolak yang terjadi di pikiran saya, mumpung EURO juga sudah memastikan siapa saja yang berhak melaju ke semifinal.

EURO kali ini relatif tidak menghadirkan kejutan besar. Hanya melempemnya performa Belanda yang cukup membuat kita mengrenyitkan dahi, meskipun sedikit dan tidak lama. Selebihnya berlangsung normal-normal saja.

Unggulan utama masih Spanyol. Bermaterikan para pemain yang sebagian besar adalah juara bertahan Piala Eropa dan Piala Dunia, Spanyol terlihat paling stabil dan meyakinkan dengan filosofi dan karakter kuat yang menjadi kelebihan sekaligus kekurangan utama. Spanyol masih bermain dengan penguasaan bola dan pergerakan serta passing mematikan. Mau tidak mau, gaya permainan Spanyol sangat mengingatkan kita kepada Barcelona, meskipun Mourinho pernah mengatakan bahwa Spanyol bukan Barcelona, karena banyak juga pemain tim lain disana, termasuk Real Madrid. Memang cideranya David Villa dan Carles Puyol membuat dominasi Barcelona di timnas Spanyol berkurang, namun ketika melihat Spanyol bermain, saya tidak bisa memikirkan tim lain selain Barcelona. Yah selain karena faktor bahwa saya juga fans Barcelona. Yang cukup unik di EURO kali ini, Del Bosque lebih sering memainkan starting lineup tanpa striker murni, dengan menurunkan Cesc Fabregas sebagai false nine. Tidak adanya Villa rupanya sangat berpengaruh pada skema permainan Spanyol. Torres tidak lagi seperti empat tahun lalu, dan Llorente belum berpengalaman di laga internasional.

16 Mei 2012

Ah, Prediksi Apaan Ini?

Sekitar sebulan lalu, dengan penuh percaya diri dan disisipi doa serta pengharapan yang kental, saya menuliskan prediksi atas apa yang akan terjadi di akhir musim liga-liga top Eropa. Kesimpulannya, di tulisan itu saya memprediksikan Juventus, Barcelona dan Manchester United akhirnya keluar menjadi juara. Memang rasanya lebih banyak berisi keinginan subyektif daripada prediksi obyektif. Namanya juga fans, bias seperti itu tidak aneh. Hanya ramalan atas Juventus yang terbukti benar, tapi saya bukan fans Juventus. Saya Laziale yang bersyukur Lazio masih bisa finish di urutan keempat, meskipun lagi-lagi harus kecewa karena gagal meraih posisi ketiga, dan tidak bisa berkiprah di Liga Champion musim depan.

Lazio
Sempat menjanjikan di awal musim dengan rekrutmen Djibril Cisse dan Miroslav Klose, namun hanya Klose yang akhirnya tampil meyakinkan dan menjadi pemain kunci. Saking kuncinya, permainan Lazio jauh menurun ketika Klose tidak hadir. Cisse juga dijual di tengah musim ke QPR, yang kemudian memulai debutnya dengan kartu merah. Gosip transfer mengatakan, Lazio akan kembali memulangkan sang pangeran, Alessandro Nesta, dari AC Milan, dan akan menjual beberapa pemain, termasuk Hernanes. Intinya, belum terlihat upaya serius dari board untuk kembali mengangkat Lazio menjadi klub elit Italia, Eropa dan dunia. Sebagai fans, saya hanya bisa menunggu kejutan yang mungkin akan terjadi di musim depan. Sebuah penantian panjang yang belum juga kesampaian sejak era Hernan Crespo.

14 Mei 2012

Dramatic Ending In England

- One Of The Most Dramatic Premier League Title Ever -

Ya, kalimat itu sudah terngiang-ngiang di kepala saya ketika Howard Webb meniup peluit akhir di pertandingan Sunderland- Manchester United yang berkesudahan 0-1 untuk kemenangan MU. Karena di saat yang sama City baru saja mencetak gol penyeimbang, maka jalan MU untuk kembali mempertahankan mahkota juara Premier League tinggal sekitar tiga menit lagi. Senyum lebar penuh euforia sudah saya siapkan, dan beberapa paragraf tulisan sudah terbayang di kepala. Namun memang suka dan duka bisa berubah total hanya dalam beberapa menit yang tidak lama itu.

Entah karena lawan mendapatkan inspirasi dan semangat darimana, atau justru karena grogi setengah mati, QPR yang tadinya sangat tangguh menjaga pergerakan pemain City dari segala arah tiba-tiba saja dengan mudahnya memberikan penguasaan bola tanpa pengawalan ketat. Dengan keseimbangan yang sudah hilang, Balotelli masih mampu memberikan umpan terobosan yang liar, dan disambut oleh Aguero. Dengan satu sentuhan mengecoh bek dan satu tendangan keras ke gawang, pertandingan itu berakhir dengan kemenangan tipis City. Para pemain MU yang sedikit lagi akan berteriak penuh sukacita, mendadak lemas dan lesu. Gelar juara resmi lepas dari tangan mereka. Dramatis.

09 Mei 2012

Apakah Saya Curang?

Saya penggemar berat game Football Manager, dan saya yakin saya tidak sendiri. Memainkan game yang tidak memiliki tujuan akhir rasanya sangat menyenangkan. Paling tidak itu yang saya rasakan ketika memainkan game ini dan juga The Sims. Di saat yang sama, tidak adanya tujuan akhir ini sekaligus juga bisa menurunkan motivasi sehingga tampak membosankan. Sejauh ini, saya belum pernah memainkan FM secara online, tapi saya punya cara sendiri untuk membuat permainan Football Manager ini tidak membosankan. Paling tidak, dengan cara ini saya terhindar dari keinginan untuk mengulang game ini dari awal. Rekor terlama saya dalam satu file simpanan Football Manager adalah memainkan sekitar 15 musim. Dari 2011/2012 sampai 2026/2027, di FM 2011 taun lalu, dengan rentang memainkan selama sekitar 6 bulan. Tidak fantastis memang, tapi juga tidak bisa dibilang sebentar. Sebagai gambarannya, saat itu Lionel Messi telah pensiun dan menjadi pelatih, dan Iker Muniain telah menjadi pemain paling senior di Barcelona saya.

Ketika memulai game, saya selalu memilih tim yang established. Sejauh ini favorit saya adalah, Barcelona. Tidak sulit memainkan tim ini, karena semua kelebihan sebuah tim sudah ada. Pemain bagus, uang banyak, fasilitas lengkap, dan staff oke. Saking gampangnya, ditinggal holiday selama setahunpun biasanya Barcelona masih meraih banyak juara. Manajer yang melatih Barcelona ini nantinya juga akan saya usahakan untuk sekaligus melatih timnas, prioritasnya adalah Spanyol. Saya juga kemudian menambah seorang manajer lagi, untuk kemudian melatih tim semenjana. Biasanya pilihan pertama saya adalah Arema. Oke, Arema memang terhitung tim besar di Liga Indonesia, tapi jika diambil skala dunia, maka Arema memiliki koefisien yang cukup kecil. Tujuan saya memanajeri Arema adalah untuk membawanya menjadi juara dunia antar klub. Tidak mudah memang, tapi tantangan ini menarik buat saya. Untuk mencapai tujuan itu, tentunya saya memerlukan skuad yang kuat. Saya harus mengumpulkan pemain-pemain terbaik Indonesia, dan merekrut pemain asing yang bagus dan bersedia bermain di Indonesia. Untuk mewujudkan ini saya perlu dukungan dana  yang sangat besar. Caranya? Dengan menyuntikkan dana dari Barcelona. Cara riilnya? Manajer Barcelona (yang saya jalankan) akan membeli pemain muda potensial dari Arema (yang juga saya mainkan) dengan harga yang sedikit di mark up. Untuk Barcelona, harga itu realtif kecil, tapi untuk Arema, uang yang dihasilkan cukup besar. Cukup untuk membeli beberapa pemain berstandar nasional. Jika pembelian mark-up ini dilakukan beberapa kali, maka dana untuk Arema menjadi sangat besar. Di saat yang sama, Barcelona tidak perlu sampai jatuh miskin. Harus dipastikan pula bahwa Barcelona tetap meraih prestasi secara konsisten.

04 Mei 2012

Gracies Pep

 
Saya menulis ini dengan semangat yang tipis sekali. Ya, meskipun keputusan itu sudah dibuat sejak akhir April lalu, saya baru benar-benar berniat untuk menggerakkan jari saya hari ini. Selain merupakan hal yang cukup menyedihkan, topik panas akhir pekan lalu juga membuat artikel saya sebelumnya menjadi (hampir) tak berguna. Ya, sutradara utama yang berhasil membawa Barcelona menjadi salah satu tim terbaik dalam sejarah itu memutuskan untuk berhenti sementara dari gemerlap dunia sepakbola. Josep "Pep" Guardiola i Sala memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan Barcelona. Sebuah keputusan yang sangat disayangkan tidak hanya oleh para pemain dan mayoritas fans Barca, tapi juga para pengamat dan penikmat sepakbola. Disayangkan bukan hanya karena keberhasilannya yang selama ini mendatangkan banyak prestasi, tapi juga filosofi dan pendekatannya kepada permainan dan attitude pemain yang berhasil diterapkan kepada para pemain Barcelona. Setelah era Milan-nya Sachhi dan Barcelona-nya Cruijf, Guardiola dianggap mampu menghadirkan kembali sebuah sepakbola indah sebagai perwujudan filosofi permainan sepakbola yang sesungguhnya.

24 April 2012

Ujian Sesungguhnya Untuk Guardiola

Saat ini, dua manajer yang paling populer karena kejeniusannya, paling tidak menurut saya, adalah Jose Mourinho dan Josep Guardiola. Jose Mourinho karena prestasinya yang tidak bisa diragukan, termasuk menjadi juara di Eropa, Liga Portugal, Inggris, Italia, dan tak lama lagi, Spanyol. Josep Guardiola karena kiprah gemilang di awal karirnya bersama Barcelona yang berhasil meraih semua gelar yang mungkin direbut, dan keberhasilannya mengorbitkan pemain muda.

Perdebatan mengenai siapa yang lebih hebat diantara keduanya akan menjadi diskusi panjang tak berkesudahan. Sama seperti ketika membandingkan Pele dan Maradona, Ronaldo dan Zidane, Cristiano Ronaldo dan Messi. Masing-masing mempunyai kelebihan yang sekaligus bisa menjadi kekurangan jika dipandang dari sudut pandang berbeda. Kelebihan utama Mourinho adalah pembuktiannya dalam selalu membawa prestasi pada tim manapun yang dilatihnya. Kelebihan Guardiola adalah kesuksesannya membangun pondasi tim dengan karakter kuat dan bermodal pemain binaan sendiri sehingga mendatangkan berbagai tropi. Mourinho tidak pernah berada di satu tim dalam jangka waktu yang lama, dan belum terbukti mampu membangun pondasi tim yang kuat dalam jangka panjang. Guardiola belum membuktikan diri bisa membawa prestasi di tim yang lain, tanpa alien-alien yang kini dididiknya. Ini adalah bahan perdebatan yang tak kunjung usai. Tapi sebentar, adakah pelatih yang pernah melatih dalam jangka waktu yang lama dalam sebuah tim, dan menjuarai berbagai Liga di berbagai negara sekaligus? Is it possible? Saya rasa tidak.

21 April 2012

Finally Mou Has The Answers Right


Ah, bukan hal menyenangkan untuk menulis ini. Ketika diharapkan bisa mengikis selisih poin menjadi satu saja, Barcelona justru kalah di kandang dalam laga penting El Clasico. Gol Khedira hasil kelengahan bek Barca mengantisipasi tendangan sudut, dan gol Ronaldo dari assist Ozil hasil serangan balik cepat khas Madrid hanya bisa dibalas sebuah gol Sanchez yang memanfaatkan kemelut di depan gawang. Tidak hanya kalah gengsi, kekalahan ini membuat selisih poin Madrid dan Barca menjadi tujuh, dan memperbesar kans Real Madrid untuk menjuarai La Liga musim ini.

First of all, selamat buat Real Madrid dan fansnya. Barcelona tampak bermain kurang fokus, sehingga sering salah passing. Turunnya Tello sebagai starter juga cukup aneh, karena yang dihadapi adalah Real Madrid. Kelemahan utama Barcelona dalam menghadapi set piece berhasil dimanfaatkan Madrid sebaik-baiknya. Madrid juga sukses mempersolid pertahanan dengan efektif dan tidak kasar. Finally, Mourinho has the answers right. Tapi saya yakin, Guardiola pasti akan punya "pertanyaan" yang baru. Menarik untuk menyimak apa yang terjadi setelah ini, meskipun saat ini terasa cukup menyesakkan. Peluang gelar terbesar ada di Copa Del Rey dan Liga Champion. Mengalahkan Athletic Bilbao dan membalik defisit 1 gol dari Chelsea bukan hal yang mudah. Tapi kegagalan di La Liga bisa menjadi motivasi extra.

18 April 2012

Chelsea 1-0 Barcelona

Barcelona dikalahkan Chelsea pada leg pertama babak semifinal Liga Champion musim ini (11/12). Satu-satunya shot on goal dari Drogba menjadi gol penentu kemenangan. Meskipun mendominasi sepanjang pertandingan dengan menguasai possession sebesar 72%, Barcelona akhirnya harus rela menghadapi leg kedua dengan defisit satu gol.

Barcelona Melawan Tembok Tebal
Chelsea bermain dalam, dengan menempatkan hampir seluruh pemain di daerah pertahanannya. Aroma catenaccio khas Italia sangat terasa di permainan mereka. Pola pertahanan yang rapat dan disiplin, sukses mematikan Messi, dan cemerlangnya penampilan Petr Cech menjadi faktor utama yang membuat Barcelona tidak mampu menembus gawang Chelsea, bahkan beberapa kali kehilangan fokus. Gol Drogba diawali dari Messi yang kehilangan bola, kemudian bola diarahkan kepada Ramires yang dengan cepat berlari ke depan dan mengirimkan umpan silang pada Drogba yang hanya perlu satu sentuhan untuk mengecoh barisan bek Barcelona. Chelsea sukses memotong aliran umpan yang mengarah ke gawangnya, dan berhasil mematikan pergerakan para pemain Barcelona, terutama Messi. Hasil dari minimnya pergerakan itu, tidak ada permainan kasar, tidak banyak tekling terlambat, tidak ada penalti, tidak ada kartu merah, dan hanya ada dua kartu kuning untuk masing-masing tim. Melawan Barcelona, memang strategi seperti inilah yang harus diterapkan.

08 April 2012

Mengintip Peluang Juara Liga Elit Eropa

Liga-liga eropa makin mendekati akhir musim. Kandidat juara semakin mengerucut. Di tiga liga top eropa, pertarungan hanya menyisakan dua kontestan. Barca-Madrid di Spanyol, United-City di Inggris, dan Juve-Milan di Italia. Di penghujung minggu awal April ini, terjadi kejutan di tiga liga itu.

Mari kita mulai dari Italia. Saya laziale, sehingga cukup netral melihat persaingan Milan-Juve. Tapi untuk musim ini, saya lebih mendukung Juve. Mengapa? Sederhana saja, karena Juventus pada dasarnya adalah tim besar Italia yang kehilangan pamor paska calciopoli, sehingga ini waktu yang tepat untuk mulai bangkit. Selain itu, tahun lalu Milan sudah juara, ya tahun ini gantian lah. Hehehehe.
Kejutan Serie-A kali ini adalah dengan kalahnya Milan dari Fiorentina di San Siro. Kekalahan ini seperti 'memberi' Juventus kemudahan untuk menyalip Milan, mungkin lebih mudah dari yang mereka duga. Kekalahan Milan dari Barcelona berlanjut pada performa kurang baik di Serie A. Saya kurang tahu apakah kali ini banyak yang menyalahkan wasit lagi atau tidak. Dari tujuh pertandingan sisa, Juventus masih akan menghadapai Lazio dan Roma, tapi dua-duanya di kandang. Tentunya saya ingin Lazio mengalahkan Juve, tapi saya memprediksikan Juve yang akan menang. Sisanya, Juve akan menghadapi lawan yang relatif tidak berat. Sebenarnya Milan juga memiliki sisa pertandingan yang tidak berat, namun masih ada satu pertandingan tandang melawan Inter Milan. Meskipun partai ini "tidak terlalu tandang"' buat Milan, namun dengan kondisi mental seperti sekarang dan dengan posisi klasemen di bawah Juve, saya rasa agak sulit buat Milan untuk meraih seluruh kemenangan di tujuh laga sisa dan finish di akhir musim sebagai juara. Tahun ini sepertinya akan jadi milik Juventus. Semoga tahun depan Lazio bisa bicara banyak.


11 Maret 2012

United's Coup D'état

Sedikit terasa seperti lebih mudah dari yang diduga, ternyata Manchester United mampu mengambil alih tahta puncak klasemen dari Manchester City, justru ketika City menghadapi tim promosi, Swansea City. Tanpa Nani dan Antonio Valencia, SAF memasang Wellbeck di sayap kanan, dengan Rooney dan Chicharito berduet di depan. Pada prakteknya, Wellbeck lebih sering bergerak ke depan, dengan Chicharito melebar ke kanan. Tak banyak yang menduga, Chicharito ternyata memiliki akurasi crossing yang cukup oke. Gol pertama Rooney bermula dari umpan Chicharito dari kanan. Beberapa kali pula Chicharito melakukan umpan lambung yang mengenai sasaran. Satu gol penalti dari Rooney menyudahi permainan tersebut dengan kemenangan MU, 2-0.

 Chicharito dan Rooney

Di saat yang sama, City yang melawat ke kandang Swansea, diprediksi mampu pulang membawa poin penuh, mengingat reputasi Swansea yang "hanya" tim promosi. Kenyataannya, City bahkan nyaris ketinggalan di menit-menit awal, sayangnya penalti Sinclair gagal menghasilkan skor. Di menit 83, melalui tandukan Luke Moore, akhirnya Swansea bisa mencetak gol kemenangan. Meskipun terjadi di kandang Swansea, gol ini mampu membuat Old Trafford bergemuruh, karena kemenangan MU dan kekalahan City artinya membuat Klasemen Liga Inggris berhasil dikudeta. United kembali menjadi pemimpin atas rival sekotanya.

07 Februari 2012

Arema Di Titik Terendah

Arema memang tidak pernah lepas dari berbagai macam masalah. Masalah paling klasik adalah tentang dana. Tapi sejarah menuliskan bahwa segala masalah itu belum mampu mengikis kecintaan para Aremania terhadap Arema. Saat ini, Arema sedang mengalami sebuah masalah pelik, sebagai akumulasi dari permasalahan laten selama bertahun-tahun dan imbas kisruhnya PSSI. Bisa dibilang, Arema sedang mengalami titik terendah sepanjang sejarah. Arema pernah degradasi, Arema pernah jatuh miskin, tapi Aremania selalu kompak, dan kemudian Arema pernah sempat tidak lagi miskin, serta pernah menjadi yang terbaik gelar Piala Indonesia dan Liga Indonesia. Dukungan militan Aremania di seluruh Indonesia, dan dunia, mampu menjadi suntikan semangat bagi semua pemain, sehingga para pemain akan selalu berusaha untuk menunjukkan kemampuan terbaik demi Aremania. Uang memang kebutuhan pokok untuk pemain profesional, tapi di Arema mereka mendapatkan yang lebih dari itu. Fanatisme dan dukungan yang seringkali tidak masuk akal menjadi candu yang lebih adiktif daripada uang. Tapi apa yang terjadi saat ini? Ternyata berbagai masalah datang tak kunjung henti, yang bahkan mampu memaksa pemain yang paling setia sekalipun untuk keluar dari Arema. Bukan karena tidak cinta pada Arema, tapi jengah pada ketidakcintaan manajemen pada Arema itu sendiri. Manajemen yang seharusnya sangat berdedikasi dan menjadi kelompok utama yang memperjuangkan Arema, malah membuat Aremania bingung, apa maksud dan tujuannya. Manajemen malah terlihat seperti ingin menghancurkan Arema. Jika niat ini memang benar, maka, ya, mereka (hampir) berhasil.

Wasit Dalam Humanisme Bersepakbola

Kemarin saya membaca sebuah artikel di detiksport berjudul "Wasit dan Sikap Bersepakbola", yang cukup menggelitik saya untuk menuliskan sesuatu yang berhubungan dengan ini. Artikel ini intinya membahas pertandingan Chelsea melawan MU yang berakhir seri, 3-3, dengan adanya dua penalti untuk MU ketika mereka tertinggal 3-0. Keputusan wasit ini cukup mengecewakan bagi Chelsea dan pendukungnya, namun tidak ada reaksi berlebihan dari pemain, pelatih, dan ofisial. Kondisi berbeda mungkin akan terjadi apabila hal tersebut terjadi di Indonesia.

Ingatan saya tiba-tiba melayang pada partai Inggris melawan Jerman di Piala Dunia 2010. Dalam kedudukan 2-1, Lampard melakukan sebuah tendangan spektakuler dari luar kotak penalti yang mengenai tiang atas gawang Neuer, memantul ke tanah, kemudian keluar lagi. Wasit menyatakan tidak terjadi gol, namun rekaman tivi jelas-jelas memperlihatkan bahwa bola 100% telah melewati garis gawang Jerman. Apabila gol tersebut diakui, kedudukan akan berubah menjadi 2-2, dan Inggris berada pada kondisi mental yang bagus. Segala hal bisa terjadi. Namun pada akhirnya gol tersebut tetap tidak diakui, Inggris harus menyerah 4-1. Perdebatan dan ketidakpuasan atas keputusan itu memang tidak akan pernah berakhir, namun sudah dipastikan bahwa pertandingan telah berakhir, dan hasilnya telah tercatat dalam sejarah. Sedahsyat apapun debat dan adu argumen yang dilakukan tidak akan mengubah hasil itu.

27 Januari 2012

Mourinho Di Balik Sukses Barcelona

Tidak banyak yang menyangkal bahwa Barcelona saat ini adalah tim terbaik dunia, bahkan salah satu yang terbaik sepanjang masa. Kombinasi antara pemain-pemain kelas dunia yang mayoritas hasil binaan sendiri, pelatih jenius, filosofi permainan dan attitude yang bagus, prestasi nyata, klub yang mapan, dan dukungan suporter yang luas dan fanatik, membuat Barcelona di era Josep Guardiola menjadi sangat superior. Meskipun tentu saja, ini bukan hasil karya Josep Guardiola semata, melainkan hasil binaan secara konsisten dan terus menerus oleh banyak orang hebat yang pernah in charge di Barcelona.

Selain dukungan sekian banyak faktor tersebut, saya tertarik untuk membahas peran seseorang yang sangat penting bagi perkembangan permainan Barcelona saat ini. Dia adalah seorang pelatih yang pernah berada di dalam lingkungan Barcelona, namun tidak pernah memanajeri Barcelona secara langsung. Dia adalah : Jose Mourinho.

25 Januari 2012

Mourinho Almost Did It, But Not Yet.

Untuk pertama kalinya, Real Madrid di bawah Mourinho played football like a men di El Clasico. Menurut saya, ini adalah permainan terbaik Real Madrid-nya Mourinho dari seluruh edisi El Clasico. Menurunkan Higuain sebagai penyerang tengah dan trio Ronaldo-Ozil-Kaka di belakangnya, Madrid sudah menciptakan banyak peluang sejak menit-menit awal. Formasi Barcelona tidak banyak berubah, namun tampak sekali bahwa lini belakang dan kiper cukup lengah. Pinto seringkali teledor, dan di saat yang sama melakukan penyelamatan yang mengamankan gawang Barcelona. Barcelona baru mulai menguasai pertandingan di pertengahan babak pertama. Messi memang tidak mencetak gol, tapi Messi cukup bebas berkreasi. Gol pertama Barcelona lahir akibat terlalu berkonsentrasinya para bek Madrid dalam menjaga Messi, sehingga meninggalkan Pedro, Fabregas, dan Sanchez tak terjaga. Messi pun berhasil mengirimkan bola ke Pedro yang kemudian dikonversikan menjadi gol.


23 Januari 2012

Real Madrid Terpecah?

Saya suka Barcelona, tapi tidak membenci Real Madrid. Saya memang tidak menyukai Real Madrid, tapi bukan benci. Buat saya, tidak suka dan benci adalah berbeda. Saya benci ketika Real Madrid berprestasi. Menurut saya, Money can buy trophies, but can't buy the game. Selama Real Madrid masih semata-mata mengandalkan pembelian-pembelian besar untuk mengejar tropi, saya lebih suka Real Madrid tidak juara. Karena jika tidak juara, maka Madrid yang sudah can't buy the game akan juga menjadi don't get the trophy. Kepuasan pribadi untuk saya. Saya lebih suka jika yang jadi juara adalah Valencia, Atletico Madrid, atau Getafe. Tapi tetep, paling suka ya Barcelona. Obviously, coz I'm a Barca fans.

Saya sendiri berharap Real Madrid, yang memiliki goresan sejarah luar biasa sebagai pengoleksi gelar juara Liga Spanyol dan Liga Champion terbanyak di dunia, dilatih oleh seseorang yang memiliki filosofi sepakbola yang elegan, dengan mengutamakan sepakbola indah, pride, attitude, pengembangan usia muda, dan prestasi. Karena itulah saya merasa kurang cocok ketika Real Madrid dilatih oleh seorang Jose Mourinho, karena menurut saya terjadi perbedaan karakter yang cukup mendasar di sana. Real Madrid memiliki sederet pemain dengan status kebintangan nomor satu di bumi. Gelar Los Galacticos nya masih selalu relevan hingga sekarang. Pemain nomor satu tentunya selalu ingin bermain dengan cara nomor satu, dengan mentalitas dan filosofi nomor satu pula. Sementara Mourinho adalah pelatih berorientasi prestasi yang rela melakukan apa saja, bahkan dengan cara yang tidak elegan. Mourinho memang jenius, tapi tidak cocok untuk ada di tim kelas satu seperti Real Madrid. Saya sangat meragukan kemampuan Mourinho dan Real Madrid untuk bersatu secara harmonis dalam waktu yang lama.

MU Is Throttling

Night of Big Matches. Manchester City hosted Tottenham Hotspurs, Arsenal hosted Manchester United. City seems gonna lead 6 points comfortably. But, what just happened prove that it was not that easy.

(City vs Spurs, from Youtube)

(Arsenal vs United, from Youtube)


18 Januari 2012

Oops, Barcelona Did It Again

Sekali lagi Barcelona berhasil memenangi El Clasico, kali ini di leg 1 babak perempat final Copa Del Rey. Sebuah serangan balik yang cepat dari Real Madrid berhasil dikonversi oleh Cristiano Ronaldo melalui tendangan yang cerdik berhasil mengelabui Pique dan Pinto di menit 11. Memulai babak kedua dengan tertinggal 1-0, Barcelona akhirnya membalikkan keadaan melalui sundulan Puyol hasil tendangan sudut Xavi, dan drive Abidal hasil umpan terobosan lambung dari Messi. Hasil akhir : Madrid 1-2 Barcelona.

(dari youtube)

Babak pertama berjalan alot. Seperti biasa, Barcelona selalu mendominasi possession. Real Madrid melakukan pressing ketat sejak dari daerah pertahanan Barcelona. Gol Ronaldo lahir berkat kecepatan serangan balik dan kualitas finishing, serta kelengahan Pique dan kurang sigapnya Pinto. Rupanya Pique belum bisa mematikan Ronaldo seperti yang biasa dilakukan Puyol atau Alves, dan Pinto tidak sesigap Valdes. Di babak pertama banyak keputusan wasit yang sepertinya kurang tepat. Kartu kuning untuk Pepe dan Pique, dan beberapa keputusan offside saya rasa sangat debatable. Halftime ditutup dengan defisit satu gol bagi Barca.

16 Januari 2012

El Clasico, Istimewa Yang Makin Biasa Saja

Benar kata Casillas, bahwa dengan semakin seringnya El Clasico terjadi, maka rasa spesialnya akan semakin berkurang. Tanggal 18 Januari esok Real Madrid akan kembali menjamu Barcelona di Copa Del Rey. Setelah menjalani 5 El Clasico yang sangat mendebarkan musim lalu, musim ini El Clasico malah ada peluang terjadi hingga delapan kali. Dua di Piala Super Spanyol sudah terlewati, empat sudah pasti terjadi di La Liga dan Copa Del Rey, dan dua lagi mungkin terjadi di Liga Champion nanti. Ketika tersaji terlalu sering, makanan senikmat apapun perlahan-lahan akan menjadi biasa. Begitu juga El Clasico. Meskipun begitu, yang namanya El Clasico akan tetap saja, Istimewa. Istimewa yang kali ini makin biasa saja.

Musim ini Real Madrid begitu hebatnya. Memimpin klasemen La Liga dengan keunggulan lima poin dari Barcelona cukup menggambarkan itu. Ditambah dengan Cristiano Ronaldo yang nangkring di puncak daftar pencetak gol terbanyak, diikuti Higuain dan Benzema yang tidak jauh dari situ, Real Madrid tampak tak terkalahkan. Sementara di saat yang sama, Barcelona yang menjadi Team To Beat bagi semua tim di Spanyol sering menemui ganjalan. Telah mengalami lima kali seri plus satu kekalahan membuat Barcelona cukup keteteran mengejar Real Madrid. Namun, Barcelona seperti masih terlalu tangguh bagi Real Madrid jika berhadapan langsung. Di El Clasico pertama musim ini, Real Madrid harus tersungkur di kandangnya oleh Barcelona dengan skor 1-3. Saat itu Mourinho menginstruksikan Real Madrid untuk memainkan "sepakbola" tanpa faktor-faktor X. Faktor X yang saya maksud bisa disimak dari tulisan saya tentang Jose Mourinho dan opini tentang El Clasico lalu.

01 Januari 2012

Cristiano Ronaldo Sang Shredder Rock Dan Xavi Si Pemain Jazz

Saya penggemar berat musik.

Hampir segala jenis musik saya suka. Bagi saya, tidak ada jenis musik yang buruk. Mungkin ada beberapa musisi yang karyanya belum bisa saya nikmati, tapi saya tidak pernah membenci sebuah genre musik. Sejak kecil, saya yang lahir tahun 80an sangat menyukai musik rock klasik. Selain karena saat itu musik rock sedang mengalami kejayaan, rock juga beredar di sekeliling kehidupan saya. Kakak saya drummer sebuah band yang sering memainkan lagu Metallica. Ayah saya penggemar berat Scorpions. Om saya kolektor kaset, dan pernah memberi hadiah kaset album Adegan dan God Bless kepada keluarga saya. Debut pertama saya tampil di panggung pun identik dengan rock. Waktu TK kelas Nol Besar, di sebuah acara perpisahan sekolah ibu saya (yang guru sma), saya menyanyikan lagu Bianglala-nya Mel Shandy.

Pun begitu ketika mulai bermain band di smp, rujukan pertama saya sekitar rock klasik. Mr. Big, Van Halen, Firehouse, Extreme, dan Iron Maiden terasa sangat keren. Bagi saya kekuatan utama sebuah band rock klasik adalah gitarisnya. Semua band rock klasik wajib memiliki gitaris yang bisa bermain cepat dan skillful, penuh solo gitar di setiap lagunya, terutama di bagian tengah lagu. Gitaris tipe ini konon disebut sebagai shredder. Buat saya, para shredder adalah dewa musik.

Sejak SMA, saya mulai menyukai jazz, setelah seorang teman memperkenalkan saya kepada Incognito. Bassline Still a Friend Of Mine menjadi jembatan dari kegemaran saya pada shredding, dengan pola jazz yang lebih dinamis. Lama-lama saya temukan bahwa musik jazz tidak bisa dinimati dengan cara rock. Jika ingin mencari permainan solo gitar dan bass yang cepat, ruwet, dan njlimet, apalagi secara berpola di intro-tengah-&-akhir, maka cukup sulit untuk menemukannya di jazz. Jazz bukan tentang pamer skill individu. Jazz lebih dari itu. Band jazz memerlukan beberapa pemain yang memiliki skill oke, dan harus memiliki chemistry satu sama lain. Bisa saja ada tiga pemain musik berkualitas tinggi, namun tidak mampu menghadirkan nuansa jazz karena 'ga nyambung'. Sebaliknya, jika ada 4 player berkualitas sedang, tapi mampu membangun chemistry, maka garis jazz nya akan terbentuk. Kadang kala jazz menampilkan pola permainan sederhana, namun disajikan dengan cara yang tepat, sehingga dihasilkan musik yang canggih, mewah, dan dahsyat.