29 Januari 2013

Ternyata Valdes Bakal Batal Pensiun Di Barcelona

Secara mengejutkan, Victor Valdes melalui agennya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya yang berakhir tahun 2014. Keputusan ini jelas mengundang beragam komentar, bahkan dari kalangan fanbase Barca sendiri. Mulai dari yang bersyukur, yang menyayangkan, bahkan banyak spekulasi tentang siapa yang akan jadi penggantinya.

Ibarat sebuah titik hitam di tengah kertas putih, Valdes jauh lebih diingat karena kegagalannya mempertahankan bola sehingga diserobot Di Maria pada salah satu El Clasico dan beberapa kali Valdes gagal menghalau bola tendangan Ronaldo di tiang dekat, daripada serangkaian penyelamatannya yang membuatnya memperoleh Tropi Zamora hingga lima kali berturut-turut. Padahal, sebagai pemain binaan Barca sejak kecil, Valdes adalah salah satu kiper tersukses Barcelona yang mampu bertahan hingga bertahun-tahun, sebuah hal yang gagal dilakukan Roberto Bonano dan Rustu Recber sekalipun. Valdes mampu menjaga konsistensi dan konsentrasi meskipun bola terbilang tidak sering menghampiri gawangnya akibat gaya possession football yang diterapkan Barcelona.

Valdes adalah orang yang paling sering dituding menjadi titik lemah Barcelona oleh para fans, sehingga banyak yang bersyukur ketika Valdes memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak. Bagi sebagian fans, Keputusan Valdes adalah win-win solution bagi kedua belah pihak. Namun banyak juga yang menyayangkan hal ini, karena bagaimanapun juga Valdes adalah salah satu pilar penting dalam kesuksesan Barcelona selama bertahun-tahun. Ketika Barcelona sedang mengalami siklus sangat positif tak terkalahkan di 19 pertandingan Liga, muncul sebuah potensi pengganggu stabilitas dengan adanya cerita ini. Entah berhubungan atau tidak, kemudian Barcelona meraih hasil tidak memuaskan dengan hasil seri di kandang sendiri melawan Malaga dan kemudian dikalahkan Real Sociedad di partai tandang.

Entah apa yang menjadi alasan Victor Valdes sebenarnya, tapi berbagai media mulai memunculkan analisa tentang calon kiper pengganti yang layak untuk mengisi posisi penting di Barcelona, posisi yang tidak hanya diharuskan untuk memiliki skill ekselen sebagai seorang kiper, tapi juga harus bisa menjadi sweeper di belakang barisan bek, sekaligus memiliki kontrol, passing dan visi bagus sehingga menjadi orang paling belakang dalam memulai konfigurasi possession football khas Barcelona.

Sehubungan dengan keputusan Guardiola untuk membesut Bayern Muenchen mulai musim depan, maka muncul pula dugaan bahwa Valdes bisa saja akan ditarik Guardiola. Meskipun Muenchen sudah memiliki Neuer yang juga merupakan salah satu kiper terbaik dunia, Valdes dianggap akan lebih cocok dengan gaya permainan yang akan diperagakan Guardiola. Jika memang benar demikian, maka Neuer akan terganggu karena tidak lagi menjadi opsi utama di posisinya. Ini akan membuat Barcelona punya peluang untuk mencurinya dan menjadikannya Barca's number 1.

Kemudian muncul juga nama David De Gea dan Thibaut Courtois. Dua-duanya adalah kiper muda yang dimiliki oleh tim elit Liga Inggris dan sedang mengalami performa menawan. De Gea adalah kiper utama Man Utd, Courtois adalah aset masa depan Chelsea yang sedang dipinjamkan ke Atletico Madrid. Ditambah dengan fakta bahwa keduanya telah mengenal dengan baik atmosfir sepakbola Spanyol, maka proses adaptasi akan menjadi lebih mudah.

Ada pula nama Victor Guaita yang sudah muncul bahkan sebelum Valdes belum membuat keputusan tentang kontrak. Kehebatannya di Valencia yang saat ini justru seringkali menjadi pilihan kedua dibawah Diego Alves mampu mengambil hati fans Barca. Awalnya banyak yang meminta Guaita didatangkan untuk menjadi pesaing Valdes di dalam tim, sehingga Valdes mampu tampil lebih kompetitif, namun sekarang Guaita justru bisa menjadi pilihan utama.

Yang relatif kurang dikenal dibanding yang lain mungkin nama Marc-Andre ter Stegen. Kiper jerman yang dimiliki Moenchengladbach ini masih berusia sangat muda, 21 tahun, namun mampu mendapatkan apresiasi positif dari berbagai media karena penampilan konsistennya ditambah kemampuannya untuk mengorganisir lini belakang yang kerap kali diidentikkan dengan idolanya, Oliver Khan. Skill dan karakternya dianggap akan bisa sesuai dengan gaya Barcelona meskipun perlu proses penyesuaian.

Yang paling hot berhubungan dengan isu yang berkembang di tim rival sebelah, setelah Cassllas-Ramos-Alonso meminta kepada presiden klub untuk memilih antara mereka atau Mourinho, seperti diberitakan harian Spanyol, Marca. Meskipun menjadi kiper yang sekian lama mengabdi pada tim rival, Casillas cukup mendapatkan respek tinggi di kalangan penggemar Barcelona, mengingat kiprahnya di Timnas Spanyol, dan persahabatannya dengan para punggawa Barcelona asal Spanyol lainnya, serta sikap elegannya dalam menghadapai rivalitas El Clasico yang jauh berbeda dengan pilihan sikap pelatihnya sendiri. Casillas juga dianggap memiliki skill lebih cakap di bawah mistar daripada Valdes, terbukti dengan perbedaan caps international kedua kiper tersebut.

Bagaimanapun juga, sedikit banyak keputusan Valdes memang menimbulkan riak di dalam dan di luar. Sekali lagi ini menjadi ujian stabilitas performa Barcelona dalam mengarungi musim yang diawali dengan hampir sempurna ini.