08 September 2014

Main Prediksi-Prediksian (Bagian-5-Terakhir)

Setelah sebelumnya saya nulis serial tentang main prediksi-prediksian Piala Dunia di seri satu, dua, tiga, dan empat, sekarang ini adalah Prediksi-Prediksian terakhir, yang bukan tentang Piala Dunianya, tapi tentang bagaimana musim depan bakal berlangsung setelah Piala Dunia lalu.


Cukup excited saya lihat kiprah Van Gaal di Piala Dunia kemarin, karena memang pelatih berkarakter lah yang dibutuhkan oleh Manchester United untuk menggantikan Fergie yang tak bisa lagi dipertanyakan kekuatan karakternya. Van Gaal memenuhi persyaratan soal karakter itu. Masalah yang selanjutnya akan muncul adalah, apakah karakter itu bisa diterima dengan baik di dalam tubuh United sendiri. Dulu, ketika Fergie mendepak Beckham, Stam, Keane, dan bintang-bintang lain, ga peduli seberapa bintangpun mereka, publik tidak terlalu mempermasalahkan. Dulu, United is Fergie. Fergie lah yang bikin lemari piala United jadi penuh sampe tumpe-tumpe, dengan deretan pemain yang hilir mudik gonta ganti. Kini kondisinya tidak lagi begitu. MU sudah menjadi tim elit yang sebelumnya meraih banyak sekali gelar. Sebagian pemain yang sudah dapat banyak gelar itu, masih ada di daftar pemain aktif. Di dalam pikiran dan mentalitas mereka mungkin ada semacam pikiran bahwa mereka adalah pemain berharga yang pernah memenangkan ini, ini, dan ini.

Lalu Van Gaal datang.

Menggantikan Moyes.

Kita bisa mempertanyakan kapasitas Moyes dalam dunia sepakbola. Sebagai pemain maupun pelatih, prestasi Moyes tidak mentereng. Dalam hal ini, Van Gaal sedikit berbeda. Di CV nya Van Gaal ada tulisan pernah juara di liga Belanda, Jerman, dan Spanyol. Plus jadi 2nd runner up Piala Dunia. Plus bumbu mengorbitkan banyak pemain muda yang sebelumnya relatif kurang terkenal. Ya, meskipun ada juga catatan minor seperti gagal membawa Belanda ke Piala Eropa juga sih. Intinya, harapan dibawa membumbung tinggi.

Lalu apa yang dilakukan Van Gaal ketika awal-awal menangani MU?

Pertama, pemain baru. Sejak Van Gaal datang, MU sudah mendatangkan enam pemain dengan nama besar plus harga yang mahal. Membeli Ander Hererra, Luke Shaw, Angel Di Maria, Daley Blind, Marcos Rojo, dan meminjam Radamel Falcao dengan opsi pembelian di akhir musim. Biaya total mendatangkan mereka kurang lebih 150 juta poundsterling. Well, melihat nama-nama yang masuk ini, tidak ada alasan untuk tidak optimis pada perfirma United.

Kedua, strategi baru. Seperti di Timnas Belanda, Van Gaal tampaknya ingin menjadikan pola 3-5-2 sebagai pola utama United. Di pertandingan pra musim, MU tampil sangat meyakinkan dengan formasi ini. LA Galaxy dibantai, Real Madrid dan Liverpool juga dikalahkan.

Ketiga, pengurangan penumpang kapal United. Cleverley, Chicharito, dan Zaha dipinjamkan. Buttner, Vidic, Ferdinand, Bebe, Evra, Kagawa, dan Welbeck dijual.

Namun seperti transisi pada umumnya, ketidakmulusan terjadi di sana sini.

Pertama, transfer pemain masuk mahal-mahal. Ya saya ga ada masalah sama yang satu ini sih. Namanya juga investasi performa dan bisnis kaos. Cuman yang begini relatif jarang banget dilakukan oleh Fergie.

Kedua, tim ini belum sepenuhnya ter-VanGaal. Masih sisa-sisa Fergie dan Moyes. Artinya, jelas perlu ada penyesuaian sana sini masalah sinkronisasi taktik dan stok pemain.

Ketiga, pemain MU kok ya banyak yang kualitasnya "gitu" ya? Bayangkan saja, sudah begitu banyak pemain yang "dikeluarkan", di skuad inti masih ada Anderson, dan Ashley Young. Belum lagi jika ada yang mengklasifikasikan Fellaini dan Valencia sebagai produk (yang taun lalu) gagal.

Jadi prediksi-prediksian nya adalah : MU kembali ke top four, tapi masih berat berjuang untuk jadi juara. Mungkin tahun depan MU kembali jadi tim top Eropa. Champions League challenger.

-----------------------------------

Sekarang ke Barcelona.

Mengakhiri musim tanpa gelar adalah hal yang langka dari Barcelona di tahun-tahun belakangan ini. Kekecewaan itu membuat Tata Martino akhirnya tidak lagi bekerjasama dengan Barcelona, dan kemudian beberapa waktu lalu ditunjuk sebagai manajer timnas Argentina. Solusi yang cukup bagus untuk kedua pihak.

Dan yang dipilih Barcelona untuk menggantikan Tata adalah : Luis Enrique. Satu lagi Manajer yang sebelumnya adalah legenda tim sebagai pemain, sekaligus eks kapten, dan pernah menjadi manajer Barcelona B. So much Guardiola-esque. Untuk pilihan yang satu ini, banyak pihak menilai sebagai transfer terbaik Barcelona selama liburan kompetisi kali ini. Cukup mengenal dan dikenal klub, bersemangat dan dipenuhi jiwa kepemimpinan, pernah berjaya bersama klub, paham potensi pemain muda asli La Masia, dan pengalaman melatih yang cukup.

Konon perubahan besar yang paling nyata sejak adanya Luis "Lucho" Enrique adalah antusiasme, harmoni, dan motivasi di ruang ganti. Hal yang paling terasa lunturnya sejak akhir-akhir era Guardiola, apalagi Puyol sudah ga lagi jadi kapten.

Hal positif kedua adalah di bagian rekrutmen pemain. Valdes dan Pinto yang pergi digantikan dengan tiga kiper yang punya kelebihan masing-masing. Jordi Masip adalah produk asli La Masia yang cukup kenal pakem permainan Barcelona, dan musim lalu bermain sangat bagus untuk Barcelona B. Marc Andre Ter Stegen adalah kiper muda, bersama Courtois, yang dianggap paling berpotensi di dunia. Dan Claudio Bravo, kiper senior yang memiliki jam terbang sangat tinggi, namun tidak langsung kecewa jika saja dicadangkan, mengingat kalibernya yang ga tinggi tinggi banget. Puyol yang memutuskan pensiun digantikan oleh dua bek yang cukup oke, meskipun tidak ekselen. Jeremy Mathieu adalah bek senior yang besar sekaligus cepat, serta cukup baik dalam memainkan bola. Thomas Vermaelen adalah bek tengah yang punya jiwa kepemimpinan oke, meskipun rawan cidera. Kini, Barcelona akhirnya punya empat bek tengah yang bisa diandalkan.

Yang paling oke adalah lini tengah, dengan dipanggilnya lagi Rafinha, dan rekrutmen pemain kunci Sevilla musim lalu, Ivan Rakitic. Dua pemain ini akan menghadirkan alternatif penyerangan dan kreatifitas lini tengah, meskipun Fabregas telah dilepas, dan Xavi tidak lagi jadi pilihan utama. Sebenarnya Deulofeu juga sempat dipulangkan dari peminjaman di Everton, namun kemudian dipinjamkan kembali ke Sevilla, mungkin untuk mempertajam kemampuan defensifnya.

Yang paling fenomenal adalah pembelian striker. Kali ini pembeliannya ga main-main, karena Barcelona berhasil mendatangkan seorang striker dengan kapasitas sebesar Luis Suarez!!! Membayangkan trio Neymar-Messi-Suarez sungguh membuat football enthusiast seperti saya sudah senyum-senyum sendiri bahkan sebelum musim dimulai. Tiga orang ini adalah pendribble terbaik dunia, finisher tajam, sekaligus playmaker handal. Sungguh tidak sabar melihat bagaimana ketiganya bermesraan di lapangan.

Transfer yang kurang dimengerti adalah pembelian bek kanan Sao Paulo, Douglas. Tidak banya informasi yang saya dapat tentang pemain ini. Hanya saja banyak media mengatakan bahwa di Brazil pemain ini justru banyak disepelekan. Namun, menurut board Barca, Douglas menawarkan gaya permainan yang berbeda dengan Alves dan Montoya. Mari kita lihat saja efeknya nanti.

Ada lagi hal yang kembali membuat fans Barcelona girang, yaitu munculnya harapan atas diorbitkannya pemain muda. Di dua pertandingan awal La Liga, Lucho memberikan kesempatan pada dua pemain Barcelona B untuk menunjukkan aksinya. Dua pemain itu adalah Munir El-Haddadi dan Sandro. Ajaibnya, dua pemain ini sama-sama mencetak gol penting di debutnya. Hebatnya lagi, Munir langsung dipanggil Del Bosque ke timnas senior Spanyol, setelah awal tahun ini baru mulai nongol di timnas U-19. Kemudian, Sandro dipanggil ke timnas U-21 untuk menggantikan Munir. Dan menurut artikel di media pro-Barcelona, Munir dan Sandro tidak sendirian. Banyak pemain dengan kapasitas yang tidak kalah hebat sedang menunggu di tim junior Barcelona untuk antinya diorbitkan. Sebut saja misalnya Traore, Samper, Halilovic, Lee, Bagnack, dll. Absolutely exciting!!!

Munir El-Haddadi. Remember this name.


Dengan perombakan tim secara cukup masif oleh Atletico Madrid, dan dilepasnya Alonso dan Di Maria oleh Real Madrid, saya optimis Barcelona akan melenggang jadi juara La Liga di akhir musim ini. Bahkan termasuk top challenger untuk jadi juara Liga Champion. Top contender di Eropa adalah Chelsea yang semakin berevolusi, dipimpin oleh pelatih spesialis parkir bus yang kini makin hebat dalam menyusun barisan ofensif.

-----------------------------------

Sementara itu....

Lazio masih berkutat di papan tengah. Tidak banyak informasi yang beredar, dan sedikit pertandingan yang disiarkan.

Tapi Jersey ketiga yang kemaren dipake lawan Milan keren banget.


-----------------------------------

Dan di Indonesia...

Arema lolos jadi juara grup barat, dan segera menuju babak 8 besar. Jika dilihat dari performa sepanjang musim, Aremania layak optimis. Tapi jika dilihat di beberapa pertandingan terakhir, Suharno dan anak buahnya patut waspada dan tidak kehilangan konsentrasi.

AREMA JUARA !!!

-----------------------------------

Sekian.