19 Februari 2020

NBA Ceria Lagi

 (Sebenernya sih mau ngomongin Lakers doang)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Well, it's been a while. Ternyata musti nunggu setahun biar bisa tergerak nulis sesuatu disini. Blog masih relevan gak sih? Apa harus pindah ke youtube? Yah, buat kali ini bodo amat lah. Lagi pingin nulis aja.

Oke, here we go.

(source : here)

Sebagai swing fan NBA yang klub idolanya ganti-ganti setiap musim, musim ini ada excitement tersendiri yang cukup berbeda. Bursa transfer awal musim ini mengubah banyak sekali peta kekuatan NBA. Setelah menjadi bagian dari Raptors yang juara tahun lalu, Kawhi Leonard pindah ke Clippers untuk bergabung bersama Paul George. Musim lalu Clippers adalah tim underdog yang bermental baja, maka ekspektasi publik akan makin kuat dengan berkumpulnya salah dua two-way players terbaik dunia. Di awal musim, LA Clippers ada di puncak bursa taruhan. 

Raptors yang ditinggal Kawhi ternyata masih tampil meyakinkan, dan saat artikel ini ditulis, Raptors masih nyaman di posisi 4 wilayah timur. Franchise record 13 kemenangan beruntun, bahkan. Pascal Siakam makin panas, dan Lowry tetap membara.

Milawukee Bucks yang menguat signifikan. Hingga minggu ke 13, NBA power ranking nya masih teratas. Giannis yang sudah powerfull, ditambah makin bagus shoot 3 point nya. Ketika Giannis, Middleton, dan Bledsoe maen bareng, susah dibendung mereka ini. Sama seperti musim lalu, Bucks masih memimpin di wilayah timur. Saat ini malah masih terbaik di NBA, diatas semua tim dari barat.

Miami Heat adalah kejutan besar di timur. Jimmy Butler keluar saripati nya, jadi leader, eksekutor, playmaker, sekaligus nyawa utama di tim yang minim bintang. Kendrick Nunn dan Tyler Herro adalah rookie yang tadinya jarang disebut, jadi bersinar terang. Bam Adebayo malah masuk All Star.

Mega-swap yang juga menarik adalah pertukaran Russell Westbrook dan Chris Paul. Westbrook yang sejak lama jadi franchise player OKC Thunder memutuskan untuk bergabung dengan teman lamanya, James Harden di Rockets untuk membentuk super duo. Memang sedikit menimbulkan tanda tanya karena dua orang ini selama ini dikenal sebagai stat padder yang lebih tertarik mencatat rekor pribadi dibanding prestasi tim. Tapi bagaimanapun dua-duanya adalah mantan MVP, jika bisa diselaraskan Rockets akan makin berbahaya. Dari kepindahan itu OKC Thunder mendapatkan playmaker senior, Chris Paul. Belakangan ternyata bersama Shai Gilgeous-Alexander yang didapat dari hasil pertukaran Paul George ke Clippers, dan Denis Schroder yang sudah bergabung setahun sebelumnya, mereka membentuk trio playmaker-attacker yang susah dibendung.

Tapi dari semua kejutan itu, yang paling menyenangkan adalah menonton LA Lakers bermain. Sejak GSW begitu perkasa dibawah pimpinan Stephen Curry, kemampuan three point menjadi skill yang amat sangat diperlukan oleh sebuah tim untuk bisa dominan. Maka gaya bermain di NBA juga mengalami perubahan signifikan, bahkan para bigman pun sekarang jadi pada jago three point. Memang tidak salah dan tidak jelek, tapi bagi saya pribadi, ada excitement yang hilang ketika para pemain lebih banyak melakukan shoot jarak jauh. Sebagai "orang lama", saya begitu bahagia ketika melihat para pemain-pemain top dunia ini terbang-terbang menyerang ring basket, hal yang saya rasa berkurang di Curry-era ini. Musim ini, ada tim yang berhasil memunculkan kebahagiaan itu, dengan tetap menjadi dominan, paling tidak untuk saat ini. Tim itu adalah LA Lakers.

Lakers tahun ini dirombak hampir total. Musim lalu, meskipun sudah ada LeBron James, Lakers masih berlabel tim muda potensial. Roster nya diisi pemain muda seperti Brandon Ingram, Lonzo Ball, Josh Hart, dan Kyle Kuzma. Tahun ini, Lakers berisi megabintang dan mantan megabintang yang kuat di semua lini. Yang pertama adalah Anthony Davis. Davis adalah salah satu pemain terbaik di NBA yang selama ini seakan terpenjara di Pelicans. Tinggi besar dengan shoot yang bagus dan bisa attack the rim, AD bisa mengisi posisi 4 dan 5, bisa menjadi scorer utama, sekaligus bisa bertahan dengan sangat baik. Enam kali all star, tiga kali all-NBA first team, beberapa kali masuk NBA all-defensive team plus tiga kali jadi NBA Blocks Leader, AD jadi aset paling berharga Lakers di transfer tahun ini, sangat sebanding dengan keluarnya para anak muda berbakat yang awalnya dianggap akan mengubah wajah Lakers beberapa tahun ke depan.

AD pun masih didukung dua bigman yang juga memiliki nama besar, yaitu JaVale McGee dan Dwight Howard. JaVale McGee bagaimanapun juga adalah juara NBA yang menjadi salah satu punggawa GSW ketika mendominasi NBA. Meskipun dulu lebih sering dibahas karena seringnya dia ada di Shaqtin' A Fool, McGee ini cukup atletis dan mempunyai vertical jump yang bagus dalam mengantisipasi pergerakan lawan di bawah ring.
Sebenarnya ada satu lagi pemain bintang yang seharusnya bersaing dengan McGee di posisi center, yaitu DeMarcus Cousins. Sayangnya dia kembali cidera setelah tahun lalu sempat comeback di akhir-akhir musim bersama Warriors. Akhirnya Boogie digantikan dengan center bernama besar yang sempat mendominasi para bigman pada jamannya, Dwight Howard. Howard memang pernah bergabung dengan Lakers dengan ekspektasi besar lalu dianggap gagal total, sehingga bergabungnya dia kembali dengan Lakers banyak menimbulkan keraguan. Nyatanya, meskipun tidak lagi seatletis dulu, kemampuannya dalam bertahan, vertical jump dan perannya dalam pick and roll masih sangat berguna dalam roster Lakers. Jadi ketika McGee harus beristirahat, Lakers masih punya center yang handal dan tidak marah ketika harus memulai dari bangku cadangan.
Adanya Davis, McGee dan Howard ini membuat Lakers punya banyak opsi dalam rebound dan attack the rim, sekaligus bisa menyajikan dunk dan alley-oop dunk yang mampu membangkitkan gelora seisi lapangan. Terbukti Lakers bisa bermain cerdik, pick and roll atau transisi cepat, passing lambung, loncat, dan powerfull dunk. Sungguh nikmat sekali menyaksikan itu lagi. Showtime.

Tapi, sehebat-hebatnya para pemain itu meloncat, bola tidak akan sampai dengan manis ke tangan mereka jika tanpa adanya peran dari : Playmaker.

Lakers juga diisi playmaker-playmaker cerdas. Posisi asli LeBron James mungkin Small Forward, tapi LBJ sering memegang bola. Sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah NBA, kemampuan paling menonjol LBJ adalah visi permainan. Hal itu bisa membuat dia mampu membuat lawan waspada, bahkan menarik beberapa pemain bertahan untuk keluar, serta bisa membaca arah pergerakan teman, dan kemudian melakukan passing ke arah yang tidak terbaca oleh lawan tapi nyampe dengan mulus ke arah gerak temannya. Lalu terciptalah ooh dan aah itu.
Ada pula Rajon Rondo. Rondo adalah salah satu underrated hero yang membawa Boston Celtics juara di tahun 2008. Memang big three nya adalah Kevin Garnett, Ray Allen, dan Paul Pierce, tapi Rajon Rondo lah yang banyak bertanggung jawab atas lancarnya aliran bola. Rondo juga memiliki visi bermain yang cerdas, susah ditebak, dan mampu memberikan banyak assist. Meskipun sudah termasuk veteran, adanya Rondo mampu memberikan dimensi permainan yang berbeda ketika dimainkan dari bangku cadangan.
Lalu ada pemain kecintaan para pembuat meme sedunia, yaitu Alex Caruso. Kisah Caruso ini seperti Lakers nggak sengaja nemu duit di jalan. Tidak diperhitungkan, bahkan dibuang oleh tim lain, tapi kemudian punya peran penting di tim sekaliber LA Lakers. Caruso masuk NBA di 2016 undrafted, dan diambil oleh OKC Thunder, lalu di waive setahun kemudian. Di summer league 2017, Caruso join ke Lakers dan ternyata bermain bagus ketika menggantikan Lonzo Ball. Dia kemudian mendapatkan two-way contract bersama Lakers. Musim lalu, dia mencetak rekor pribadi 32 point ketika menang melawan Clippers, dan rekor 11 assist ketika melawan Jazz. Dari undrafted, dia berevolusi menjadi relevant role player. Sejak awal musim ini, dia resmi dikontrak dua tahun oleh Lakers, dan kepercayaan itu dibayar dengan perannya sebagai salah satu playmaker, yang ternyata juga dilengkapi dengan kemampuan three point, plus beberapa dunk yang selalu disambut gegap gempita oleh para penonton.

Tim dengan banyak bigman yang sering menyerang ring, akan diantisipasi dengan banyaknya pemain bertahan yang menumpuk di sekitar bawah ring. Untuk itu, diperlukan ancaman dari luar untuk menarik para pemain bertahan. Lakers juga punya pemain andalan untuk menyerang dari luar garis three point.

Yang utama adalah Danny Green.
Danny Green adalah teman lama LeBron di Cavaliers dulu, meskipun kemudian jadi juara NBA dua kali justru bersama Spurs dan Raptors. Dengan mendapatkan Green, artinya Lakers mempunyai starter shooting guard yang jago three-point dan seorang perimeter defender handal. Dengan parkirnya Green di pojokan akan memecah konsentrasi defender lawan untuk memperketat paint atau keluar menjaga garis three point, sekaligus menjadi pengganggu playmaker atau shooter lawan ketika sedang bertahan. Two way player seperti Green ini adalah aset yang sangat berharga terutama untuk tim yang ingin juara.
Selain Green, Lakers juga punya Kentavious Caldwell-Pope, Avery Bradley, Kyle Kuzma, dan tentu saja LeBron James untuk membidik dari luar garis three point. Dan tidak bisa diremehkan juga kemampuan AD, Rondo, Caruso, serta Quinn Cook (jika dimainkan) untuk memberi efek kejutan, juga dari jarak jauh. Yang cukup mengagetkan, musim ini JaVale McGee dan Dwight Howard juga bisa sukses mengeksekusi three point, yang secara otomatis mengundang gemuruh penonton,  mengingat kemampuan shoot mereka yang aslinya biasa-biasa saja, bahkan free throw pun sering gagal.

Semenghibur apapun permainan sebuah tim, akan menjadi hambar ketika tidak berprestasi. Percuma dong sekedar menyenangkan penonton, tapi gagal lagi gagal lagi. Nah, Lakers tahun ini punya bekal yang cukup untuk mengejar juara NBA, karena mereka memiliki defender-defender handal. Ingat kata coach Bear Bryant, "offense wins games, defense wins championships". Tanpa defense yang handal, akan sangat susah sebuah tim untuk jadi juara, sehebat apapun offense mereka.

Danny Green sudah jadi juara NBA berkat kemampuan defense nya. Avery Bradley adalah salah satu figur penting dalam sistem defense Boston Celtics di bawah asuhan Brad Stevens, hingga pernah disebut Damian Lillard sebagai the best perimeter defender di NBA. Dan ternyata, Avery Bradley pernah memenangkan sebuah dunk contest di tahun 2009, mengalahkan Mason Plumlee dan Derick Favors. Duet starter Green dan Bradley diharapkan akan menutup ketat pintu pertahanan Lakers dari serbuan playmaker-playmaker cerdik dan shooter-shooter jitu.
Di bawah ring, Lakers dipenuhi pemain-pemain bertahan yang juga hebat. Anthony Davis adalah bagian dari All-NBA defensive team. Kehadirannya di sekitar ring tentu akan menjadi tantangan besar untuk lawan yang berencana menyerang ke dalam. Musim ini AD mencatat rata-rata 9,4 rebounds per game, dan 2,6 blocks per game.
Dwight Howard di masa jayanya adalah defender kokoh. Saat ini, meskipun memiliki menit bermain lebih terbatas, Howard mencatat rata-rata 7,3 rebound per game dan 1,5 block per game.
JaVale McGee termasuk lincah untuk ukuran bigman, terutama setelah menjadi vegan di masa keemasannya bersama Warriors. Meskipun menitnya juga terbatas karena berbagi dengan Howard, McGee masih secara konstan menghadang penetrasi dan shoot-shoot di sekitar paint area.
Baik Davis, McGee, maupun Howard masuk di daftar top 20 blocks per game musim ini.

Saat ini, defensive rating Lakers ada di peringkat tiga dibawah Bucks dan Raptors.

Faktor penting lainnya dalam mengarungi musim kompetisi setahun penuh adalah deretan pemain cadangan. Di bagian ini, Lakers termasuk dianugerahi kemewahan. Selain starter Green-Bradley-James-Davis-McGee, Lakers juga punya nama-nama yang sudah dikupas sebelumnya seperti Howard, Rondo, dan Caruso. Dan jangan lupa disana juga ada KCP alias Kentavious Caldwell-Pope, Kyle Kuzma, Troy Daniels, Jared Dudley dan Quinn Cook.

KCP sebelumnya terkenal karena inkonsistensinya, tapi musim ini tampaknya berkat dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh teman-teman setimnya, terutama LeBron James, KCP menjelma menjadi pemain yang handal, bisa menggantikan Avery Bradley ketika cidera, bertahan dengan baik, dan mencetak skor baik lewat shoot jarak jauh maupun transisi yang cepat. Musim ini 3pt percentage nya lebih dari 40%.

Kyle Kuzma adalah pemuda potensial yang tertinggal. Sempat dianggap best-draft-steal, musim ini Kuzma belum benar-benar optimal pasca cidera. Memang belum stabil benar, tapi Kuzma mampu menghadirkan energi anak muda dan backup yang tidak mengecewakan ketika LeBron James sedang istirahat atau tidak bermain. Dengan 43.6 FG% dan 34,6 3PT%, Kuzma diharapkan jadi backup scorer yang bisa diandalkan.

Troy Daniels memang hanya mendapatkan menit per game sekitar 11,7, namun sebagai pemain dari bangku cadangan, 39,8 FG% dan 35,7 3PT% cukup penting artinya bagi keseluruhan tim.

Quinn Cook adalah salah satu pemain cadangan Warriors ketika jadi juara tahun 2018. Senjata utama Cook adalah kemampuan shootingnya, plus kemampuan playmaking ketika playmaker utama sedang istirahat, meskipun Cook hanya bermain 26 kali dengan rata-rata 12,8 menit per game.

Kehadiran Jared Dudley di ruang ganti sebagai veteran berpengalaman rasanya cukup penting. Ya memang jarang dimainkan, tapi pemain 34 tahun ini bisa menjadi veteran presence yang menghadirkan kematangan, dan mungkin juga jaga-jaga kalo tiba-tiba butuh bodyguard untuk berantem.

(Jared Dudley, berantem tanpa alasan)

Kombinasi para pemain LA Lakers itu membuat saya (semakin) antusias nonton NBA lagi, karena semua jenis hiburan yang membuat saya jatuh cinta pada basket makin banyak muncul. Dunk, alley opp, assist, block, lockdown defense, three point, off the ball movement.
Makin hepi lagi, ketika faktanya Lakers nggak segitu dominannya. Tim-tim lain pun begitu kompetitif. Sebagian besar tim NBA sekarang jadi menarik untuk ditonton, baik karena permainan, reputasi pemain, maupun drama-drama di sekelilingnya. Tiap game makin ketat.

Meninggalnya Kobe Bryant adalah kesedihan semua penikmat olahraga di dunia, tidak hanya basket. Tapi buat Lakers pasti nilainya berbeda, jauh lebih dalam, bisa jadi motivasi ekstra untuk menjadi juara di musim ini.

Well, Lakers tentu nantinya akan sangat susah payah berjuang di barat dalam menghadapi LA Clippers dengan bench nya yang sangat dalam, lalu jika lolos akan menghadapi juara wilayah timur, yang kemungkinan adalah Bucks setelah mengalahkan Raptors. Apapun itu, NBA musim ini bagi saya pribagi terasa semakin ceria lagi.

Apalagi setelah minggu lalu nonton All Star. Best All Star game I've ever seen. Dan itu bukan hiperbola. Dan bukan saya saja yang berpendapat demikian.
Tulisan tentang All Star sebentar lagi. Kalo sempet. 
 
-maheinberg, 2020-