Jam tayang yang kurang bersahabat, minimnya tayangan live di tivi lokal, dan tidak banyak media Indonesia yang memberitakan, menyebabkan pamor NBA tidak pernah lagi sejaya ketika Michael Jordan masih aktif, atau ketika Kobe Bryant masih berduet dengan Shaquille O'Neal. Begitu banyak hal menarik yang terlewatkan. Penggemar basket pun harus terpaksa harus mencari sendiri segala berita tentang NBA, dari sumber manapun.
Artikel ini saya tulis sebagai rangkuman atas aneka informasi menarik tentang NBA tahun ini, yang saya rasa perlu untuk saya dokumentasikan, dan syukur-syukur jika pembaca menganggap ini informatif. Lebih bersyukur lagi jika banyak info baru yang masuk untuk menanggapi.
NBA musim 11/12 ditutup dengan cerita bersejarah. LeBron James yang sejak awal karir di NBA sering diidentikkan sebagai (Another) The Next Jordan akhirnya meraih cincin juara NBA pertamanya. Keputusannya meninggalkan Cleveland Cavaliers mengundang banyak cibiran penggemar NBA, namun bergabung dengan superstar seperti Dwyane Wade dan Chris Bosh akhirnya mampu mengantar James mencapai apa yang diinginkan seluruh pemain NBA itu. Memang hasil ini cukup menjadi pembuktian James, terutama kepada pembencinya, namun tentu saja itu belum cukup. Musim depan adalah tantangan sesungguhnya. Pembuktian dirinya sebagai pemain besar yang selama ini diragukan kapasitasnya sebagai Big Game Player. Musim lalu Big Three Miami Heat tidak mendominasi. Jika dibandingkan dengan kebesaran namanya, trio ini tergolong overrated. Tidak heran jika banyak yang meragukan mereka untuk menjadi dinasti yang dominan di NBA di tahun-tahun mendatang.
Di tengah keraguan itu, Miami Heat justru membuat satu langkah besar dengan merekrut seorang veteran yang dikenal sebagai big game player sekaligus three pointer handal. Dia adalah salah satu anggota Big Three Boston Celtics yang sukses meraih juara NBA di 2008, Ray Allen. Meskipun sudah terhitung uzur, kemampuan, ketenangan, dan pengalaman Allen tentu saja akan menambah kekuatan dan ketajaman Heat dari luar. Hebatnya lagi, Heat juga merekrut veteran yang juga berpengalaman, Rashard Lewis. Makin kuatnya Heat ini menjadi sinyal bahaya bagi tim lain yang sebenarnya juga tidak berada di level yang jauh berbeda.