15 Desember 2014

Damn You, Ancelotti!!!

Ancelotti membuat saya jadi cukup males buat nulis. Ancelotti berhasil membuat saya cukup malu karena prediksi yang berkebalikan dengan kenyataan. Kesuksesan Ancelotti adalah kegundahan saya.

Musim lalu, saya memperkirakan Bale tidak bisa nge-blend di Madrid. Hasilnya? Decima. Musim ini saya excited dengan kepergian Alonso dan Di Maria. Hasilnya? Tim yang tampak lebih solid daripada musim lalu. Damn banget kan Don Carlo ini?

(source : dailymail.co.uk)

Well, tentu tidak buat madridista, tapi iya buat saya.  Real Madrid di tangan Ancelotti berubah menjadi tim elit yang elegan, dengan kemampuan passing yang cepat dan akurat, counter attack mengerikan, dihiasi kemampuan individu mengkilap, dan squad yang dalam dan variatif. Real Madrid kembali menemukan kehormatannya yang seperti hilang beberapa tahun ini, terlebih ketika ditangani Mourinho. Real Madrid kembali menjadi respectable.

Soal counter attack, Real Madrid memang yang terbaik sejak lama. Kini, Madrid malah bisa mengalahkan Barcelona dalam possession. Anomali.

Dulu, Guardiola berani menyingkirkan Deco, Ronaldinho, dan Eto'o, meskipun nama-nama ini dianggap sebagai dewa di Barcelona, dan kemudian menaikkan nama Busquets, Pedro, Messi, dan Pique. Barcelona menjadi tim paling elegan sedunia. Ancelotti melakukan hal yang pada prinsipnya sama. Menyngkirkan nama besar, dan mendatangkan nama besar lainnya, kemudian menyatukan mereka dengan sangat harmonis.

Tadinya saya tidak terlalu memperhitungkan Ancelotti. AC Milan dan Chelsea tidaklah segahar Barcelona, Real Madrid, dan Bayern Muenchen. Namun sekarang, Don Carlo bahkan sukses melakukan hal yang gagal dilakukan Mourinho. Menyatukan para pemain elit di sebuah tim elit, with dignity. Ancelotti tampak sangat siap untuk menandai sebuah era. 

Apakah kemudian Real Madrid yang ini bisa tercatat sebagai tim yang mampu mengubah sepakbola seperti yang pernah dilakukan Ajax, AC Milan, dan Barcelona?

Saya harap tidak.