27 Desember 2011

The Super One, Sir Alex Ferguson

Jose Mourinho boleh disebut The Special One, Josep Guardiola boleh disebut salah satu yang paling jenius, namun mereka berdua belum pernah mengalami fase yang dialami oleh seorang Sir Alex Ferguson. Fergie yang telah menangani Manchester United sejak tahun 1985 sudah pernah melalui berbagai macam pasang surut prestasi tim ini. Hebatnya, dalam jangka waktu sekian lama itu, MU mampu meraih prestasi yang stabil baik di Inggris maupun di Eropa, dan menjadi salah satu tim terkaya di dunia. Generasi paling sukses tentunya angkatan class of 92 yang mampu merebut Treble, dimana saat itu Manchester United diisi oleh 11 orang (bahkan lebih) yang terdiri dari bintang-bintang besar. Mereka adalah Dream Team di masanya. Selain generasi emas tersebut, secara kontinyu dan konsisten Fergie selalu mampu menghasilkan tim yang kuat sekaligus mampu mengorbitkan pemain-pemain muda yang sebelumnya kurang dikenal menjadi seorang bintang. Ketika satu bintang pergi, bintang baru muncul dengan sebuah kisah yang baru dan prestasi baru pula.

Sir Alex Ferguson
(taken from http://en.wikipedia.org/wiki/Sir_Alex_Ferguson)

Sergio Busquets, The Underrated "Diver"

Sergio Busquets adalah salah satu nama yang tidak menonjol di Barcelona. Jika dibandingkan dengan Messi, Sanchez, Xavi, dan Iniesta, maka Busquets jarang sekali memperlihatkan showmanship-nya. Bahkan dia lebih sering dibahas di banyak forum hanya sebagai diver dan aktor. Act better than play football, lebih layak di Holywood daripada di Catalan. Tak hanya mengundang cibiran dari Barca-haters, banyak pula fans Barca sendiri yang tidak menyukai Busquets. Dia dianggap tidak memiliki peran signifikan bagi kegemilangan Barcelona, dan timnas Spanyol. Namun jika memang benar begitu, bagaimana dia bisa rutin mengisi starting lineup Barcelona? Bagaimana pula Busquets selalu menjadi starter untuk Spanyol di Piala Dunia 2010 lalu?


Setelah Xavi dan Puyol, Busquets adalah satu orang lagi yang Underrated, bahkan lebih diremehkan dari keduanya. Namun jika kita melihat kiprahnya, nampaknya peran yang diembannya begitu besar dan sangat vital. Bahkan mungkin yang terbaik di posisinya saat ini. Coba saja simak beberapa video yang diupload di youtube berikut ini :

Sergio Busquets' Skill

Briliance of Busquets

Jika cukup malas untuk buffering, saya tuliskan beberapa quote menarik dari beberapa tokoh sepakbola mengenai Busquets yang ditulis di video itu :
  • Vicente Del Bosque : "If I was a footballer, I would like to be like Busquets."
  • Pique : "He is very precise with his passes, he never miss them, he never makes errors when passing the ball"
  • Xavi : "He's also the first give you the ball and you think : how he has seen me? It's just not possible."
  • Iniesta : "Busi often reads a game so well that I can't believe it when he sees a move so early."
  • Luis Menotti : "The first time I saw him I called a friend and told him I saw a kind of football player that had dissapear."
  • Pep Guardiola : "First name on the Barcelona team sheet? Sergio Busquets."
Sebagai gelandang bertahan, tugas utama Busquets pastilah memperkuat barisan pertahanan. Dalam menjalankan tugas ini, Busquets mampu melakukan tackling sempurna, marking dan pressing yang ketat, merebut bola dengan baik, dan positioning yang tepat. Didukung postur tubuh yang tinggi dan cepat, Busquets-lah yang berperan paling vital dalam memutus pergerakan bola lawan, berperan sebagai ball winning midfielder. Sebagai pemain tengah, dia memiliki kemampuan melakukan passing yang cepat dan akurat, ball-keeping yang bagus, serta kebisaan membaca posisi dan pergerakan, baik lawan maupun kawan. Tak heran jika Xavi dan Iniesta yang jago passing pun cukup terkesima dengan kecepatan reaksi Busquets dalam menerima dan mendistribusikan bola.

Busquets juga seringkali diplot sebagai bek tengah, baik secara terang-terangan maupun praktek di lapangan. Ketika kekurangan bek tengah, Busquets pernah diposisikan sebagai bek tengah murni. Hal itu membuat Busquets tidak canggung ketika dalam prakteknya menjadi bek tengah atau bahkan sweeper, mengisi celah di antara dua bek tengah murni yang bergerak melebar, meskipun awalnya ditempatkan sebagai gelandang bertahan. Adanya Busquets juga membuat Guardiola cukup tenang ketika memainkan formasi 3-4-3, karena kesigapannya berubah posisi untuk lebih mundur, dan mengubah formasi menjadi 4-3-3.

Maka tak berlebihan jika Xavi lantas menyebut Busquets sebagai kunci keberhasilan Barcelona sehingga bisa seperti saat ini. Oke, kadang dia memang melakukan diving dan reaksi berlebihan ketika dilanggar (atau bahkan ketika tidak dilanggar), namun skill seorang Sergio Busquets tetap sangat layak diapresiasi, bahkan dengan level yang tidak lebih rendah daripada para pemain fairrated lainnya seperti Xavi dan Iniesta. Apalagi di usia yang belum menginjak 25, masa depan Busquets, Barcelona, dan timnas Spanyol masih terbentang luas dengan cahaya yang cerah.

22 Desember 2011

Manchester Di Los Angeles

Guyuran uang kas tak terbatas untuk Manchester City membuat polarisasi penggemar sepakbola di kota Manchester terhadap United sedikit tergoyahkan. Keberhasilan City mengalahkan United di Old Trafford dengan skor meyakinkan, 1-6, membuat banyak yang meramalkan bahwa City segera menjadi sebuah kekuatan baru di Liga Inggris. Peluang tetangga berisik itu untuk menjadi tim besar terbuka lebar. Tidak lagi menjadi tim yang sekedar numpang di kotanya United, sang penguasa Liga Inggris.

Hal yang sama rupanya juga terjadi di NBA, tepatnya di kota Los Angeles. Tiap kali menghubungkan Los Angeles dengan basket, maka pasti akan muncul nama : Lakers. Tidak banyak yang mengajukan nama tim tetangga yang menghuni kota yang sama, yaitu Clippers. Meskipun telah ada bertahun-tahun, kiprah Clippers tak pernah beredar di jalur juara NBA. Suatu hal yang sangat kontras dengan LA Lakers. Jika tidak banyak nama beken yang pernah mampir di Clippers, maka Lakers pernah dihuni pemain legendaris seperti Wilt Chamberlain, Kareem Abdul-Jabbar, Magic Johnson, Shaquille O'Neal, dan yang terkini, Kobe Bryant.

Musim 2011/2012 ini menjadi musim yang sangat bersejarah untuk Clippers. Setelah Lockout selesai, Clippers berhasil melakukan mega transfer yang sangat penting. Mereka sukses mengikat kontrak salah satu playmaker terbaik NBA saat ini, yang sebelumnya justru diburu oleh LA Lakers. Clippers kini diperkuat oleh anggota All Star empat kali, Chris Paul. Bersamaan dengan CP3, Clippers juga menggaet Chauncey Billups dari New York Knicks dan Caron Butler dari Dallas Mavericks. Tiga superstar ini melengkapi bintang-bintang Clippers sebelumnya seperti Blake Griffin sang juara Dunk Contest 2011, DeAndre Jordan sang center yang atletis, dan Mo Williams yang bisa berperan sebagai playmaker dan three pointer.

Performa mereka langsung menjanjikan ketika menjalani pertandingan pertama di pre season NBA, melawan sang tetangga, Lakers. Meskipun bermain di Stapless Center, kandang Lakers, Clippers begitu perkasa dan sangat dominan. Dikomandani Chris Paul yang mengungguli Lakers di playmaking, Clippers juga dominan di dalam melalui Blake Griffin dan DeAndre Jordan, serta lebih jitu dalam melakukan shooting dari seluruh titik. Intinya, Clippers terlihat sangat komplit dan kompak. Hasilnya, Lakers dikalahkan dengan skor telak, 114-95, di kandang mereka sendiri.

Jika sebuah tim sudah dihuni seorang playmaker handal seperti CP3 dan didukung sekawanan pemain berbakat yang lengkap di semua lini, maka tim itu punya potensi besar untuk meledak. Miami Heat punya big three, tapi lemah di playmaker. Chicago Bulls punya Derrick Rose, New Jersey Nets punya Deron Williams, tapi sama-sama relatif minim dukungan. Dallas Mavericks punya skuad juara musim lalu, namun sudah cukup menua. Lakers punya Kobe Bryant, tapi kurang kuat di dalam dan melemahnya Derek Fisher karena faktor usia. Kesimpulannya, Los Angeles Clippers saat ini menjadi kuda hitam yang siap menyodok ke atas untuk bersaing menuju juara, bukan lagi sebagai pelengkap saja. Jika United tersaingi oleh City di Manchester, maka Lakers juga punya rival berat di Los Angeles, yaitu Clippers.

20 Desember 2011

Messi BUKAN The Next Maradona

Maradona memang salah satu legenda terbesar dalam sepakbola dunia. Lari yang gesit, dribble cantik, dan insting gol hebat, plus sederet tropi yang dia menangkan membuatnya dipuji oleh dunia, dan menjadi debat kusir yang tak kunjung habis ketika membandingkannya dengan Pele, legenda dunia lainnya. Kemampuannya memimpin timnas Argentina menjuarai Piala Dunia di tahun 1986 membuat Maradona menjadi figur nomor satu dalam sejarah Argentina. Setelah Maradona pensiun, para pemain muda Argentina yang menjanjikan seringkali dilabeli "The Next Maradona", dengan harapan pemain tersebut mampu menjadi legenda yang lain, dan membawa kejayaan pada Argentina. Pemain-pemain yang pernah dijuluki The Next Maradona antara lain : Juan Roman Riquelme, Javier Saviola, Ariel Ortega, Pablo Aimar, dan Sergio Aguero. Namun dari sekian nama itu, yang dianggap paling cocok adalah : Lionel Messi.

Aksi Maradona memang tidak terekam banyak seperti era sepakbola saat ini. Aksinya yang paling melegenda dan cukup diingat adalah ketika mencetak gol tangan tuhan dan mencetak gol setelah melakukan dribble melewati lima pemain bertahan Inggris. Uniknya, dua hal itu telah dilakukan pula Messi. Ditambah badan kecil dan kecepatan drible menawan, Messi dirasa paling mewakili sosok Maradona di jaman ini. Namun saya sangat tidak setuju. Kenapa? Mari kita bahas.

Pertama, Maradona dan Messi berjaya di jaman yang berbeda, sehingga tidak akan pernah terjadi perbandingan apple to apple. Bayangkan jika Maradona hidup di masa sekarang, mampukah dia melakukan aksi-aksi hebatnya itu? Saat ini ada banyak sekali pemain bertahan yang memiliki kemampuan lebih dalam membaca pergerakan striker cepat, baik dengan man to man marking, maupun zone defense. Pada masanya Maradona bebas berkelit-kelit, tapi sekarang? Sebuah pertanyaan yang tidak akan pernah terjawab. Kedua, saya ragu bahwa Maradona bisa melakukan magic-nya secara konsisten. Oke, gerakan dribble mautnya melewati lima pemain bertahan itu memang menawan, tapi apakah dia melakukan itu secara terus menerus, melawan tim manapun? Ketiga, dokumentasi yang terbatas tentang segala hal mengenai Maradona membuat kisah heroik Maradona hanya tersebar dari mulut ke mulut. Hal ini akan menyebabkan bias. Keempat, karir Maradona sebagai pemain sudah berakhir, sementara Messi bahkan belum berada di usia emas. Kelima, Maradona memiliki kepribadian yang cukup berbeda dengan Messi. Maradona pernah tergantung pada narkoba, sementara Messi hingga saat ini mempunyai kehidupan pribadi yang lempeng-lempeng saja.

Oke, Maradona memang legenda tak terbantahkan dan pastinya sangat hebat. Ketika Messi mulai menanjak, bisa jadi Messi dianggap sebagai penyandang gelar "The Next Maradona" paling sesuai. Namun kini Messi tidak lagi layak disebut demikian. Messi ya Messi, bukan "The Next Blablabla". Gelar "The Next" berarti pemain baru itu selalu berada di bayang-bayang pemain lama. Messi sudah mencapai level legenda yang sama dengan semua legenda sepakbola dunia lainnya. Sebut saja Maradona, Pele, Marco Van Basten, Ferenc Puskas, Lothar Mattheus, Ronaldo, Ronaldinho, hingga Zinedine Zidane. Messi adalah pemain yang memiliki karakter berbeda dengan pemain-pemain lain. Dia bisa menampilkan sihirnya melalui permainan sederhana namun sangat efektif, efisien, dan konsisten. Meskipun para pemain bertahan sudah mengantisipasi dan mengetahui gerakannya, Messi tetap sulit untuk dihadang. Seringkali Messi harus dijaga 2 hingga 5 orang sekaligus, atau pemain bertahan harus menjatuhkan Messi untuk menghentikannya. Messi juga seorang team player yang pandai membaca pergerakan rekan setim. Kekurangan Messi yang paling sering dibicarakan adalah ketidakmampuannya membawa Argentina ke level tertinggi. Namun jika terpaksa kita bandingkan, Maradona meraih gelar juara dunia satu-satunya ketika berusia 26 tahun. Sementara saat ini Messi masih berusia 24 tahun. Karirnya masih terbentang panjang, dan masih banyak yang bisa terjadi.

Di usia yang belum mencapai peak performance ini, Messi telah mengumpulkan seluruh gelar yang mungkin diraih bersama Barcelona. Secara individupun Messi telah mendapat pengakuan dunia melalui gelar pemain terbaik dunia dua kali berturut-turut, dan belum berhenti. Mari kita tidak mengesampingkan peran rekan-rekan setim dan para pelatih Barcelona, namun tak bisa dipungkiri bahwa Messi punya peran yang sangat penting. Barcelona memang tetap hebat tanpa Messi, namun bersama Messi Barcelona memiliki dimensi permainan yang berbeda.
So, menurut saya saat ini Maradona tak lagi layak untuk menyebut Messi sebagai titisan dirinya. Messi tidak lebih rendah darinya. Messi (paling tidak) sejajar, atau bahkan lebih tinggi. Messi is "The New Messi".

14 Desember 2011

False Nine Role

Seringkali saya membaca bahwa salah satu faktor suksesnya Lionel Messi di Barcelona adalah karena keberhasilannya memerankan posisi False Nine. Istilah ini terasa keren dan cukup asing buat saya yang ga bisa main bola, dan membuat saya sangat penasaran. Akhirnya dengan bantuan mbah google, saya mencoba untuk mensarikan gambaran posisi False Nine ini.

False Nine sendiri konon diperkenalkan oleh Mathias Sindelar, seorang pemain dari Austria, sekitar awal abad 20. Ide utama posisi ini adalah dengan memposisikan seorang penyerang tunggal (yang biasa bernomor 9) untuk bisa lebih bermain ke belakang, mendekati atau bahkan sejajar dengan posisi pemain tengah. Posisi striker yang mundur ke belakang inilah yang akan meninggalkan dilema untuk bek tengah lawan. Jika ia maju, maka akan meninggalkan celah cukup lebar di belakang untuk dieksploitasi oleh pemain sayap, pemain tengah, ataupun si striker itu sendiri dengan kecepatannya. Sementara jika bek tetap di belakang, maka striker False Nine tadi akan bebas mengembangkan kreatifitasnya. Apabila striker False Nine dijaga oleh salah satu pemain tengah lawan, maka otomatis ada pemain tengah penyerang yang bebas tak terkawal. Ini juga bisa menjadi sangat berbahaya.

Meskipun pola tersebut terlihat sangat berbahaya ketika digunakan oleh Barcelona, namun tidak semua tim bisa mengaplikasikan strategi serupa, karena formasi ini memerlukan kerjasama tim yang sangat kompak, dengan kemampuan untuk bermain di berbagai posisi. Striker False Nine harus memiliki kecakapan bermain di tengah, diperlukan juga striker yang bisa bergerak dari sayap dan mampu menjalankan peran sebagai winger dan striker sekaligus. False Nine juga memerlukan personil-personil dengan atribut ball keep dan passing yang memadai.

Begitulah kira-kira yang saya dapatkan dari berbagai sumber, tanpa terlebih dahulu mencoba mempraktekkan. Jika ada yang lebih paham dan mencoba menambah, mengkoreksi, menyalahkan, saya bakal dengan sangat senang hati mengetahuinya. Semoga berguna.

11 Desember 2011

Carles Puyol, Sang Playmaker Mental

Messi adalah superstar barca peraih 2 gelar pemain terbaik dunia berturut-turut. Xavi adalah maestro dari permainan sempurna Barcelona yang seringkali luput dari perhatian. Jika Messi sudah diakui semua orang sebagai pemain ekselen, maka Xavi seringkali underrated, dan tidak disadari betapa penting peran yang dia mainkan dalam sistem permainan Total Football ala Barcelona. Xavi adalah sosok playmaker yang mengatur tempo permainan Barcelona, mampu menyuruh rekan timnya untuk bergerak sesuai keinginannya dengan passing-passing yang terukur dan terarah, sebagai inti dimulainya permainan menyerang Barcelona, dan tempat kembalinya bola jika pemain lain mengalami stagnasi.

Carles Puyol

Namun sejatinya ada sosok yang tak kalah penting, dan lebih underrated daripada seorang Xavi. Dia adalah : Carles Puyol. Ya, dia memang beberapa kali mendapat gelar defender terbaik baik Eropa dan Dunia. Ya, dia adalah kapten barcelona sejak 2004. Ya, dia adalah salah satu pemain paling senior di starting lineup barcelona, namun sejatinya peran Puyol lebih besar dari itu. Jika Messi adalah superstar terpenting, jika Xavi adalah playmaker pengatur permainan, maka Puyol adalah 'playmaker mental' para pemain Barcelona. Sehebat apapun seorang pemain, kemampuannya tak akan tampil optimal tanpa kondisi mental yang baik. Xavi yang jenius pun tidak akan berfungsi baik jika tidak ada rekannya yang percaya. Deretan pemain belakang terbaik juga tidak akan efektif tanpa koordinasi yang baik. Seorang Puyol mampu menjaga itu semua. Puyol adalah pemain yang dihormati seluruh pemain, mampu memberikan kepercayaan sekaligus dipercaya, mampu menyatukan keinginan para pemain dalam satu visi, mengkoordinir pertahanan, serta membangkitkan semangat pemain ketika melakukan kesalahan, sehingga menjadi kembali termotivasi untuk memperbaiki kesalahan tersebut, dan justru menjadi hal positif untuk tim.

Mungkin ada pemain bertahan lain yang memiliki kualitas permainan Puyol, namun tidak banyak yang mampu menggantikan peran psikologisnya. Seringkali Barcelona bermain kurang greget dan tidak stabil meskipun bermain full team, karena absennya Puyol. Sebaliknya, adanya Puyol mendorong pemain yang diturunkan untuk bermain baik, siapapun dia, baik senior maupun junior. Simak saja kondisi Barcelona ketika ditinggal Puyol karena cidera di beberapa pertandingan awal La Liga musim ini. Beberapa kali Barcelona bermain standar dan mengecewakan. Kondisi berbeda terjadi di El Clasico tanggal 10 Desember 2012 lalu. Ketika Barcelona tertinggal lebih dulu lewat gol Benzema akibat keteledoran Valdes dalam menendang bola, yang dilakukan pertama kali oleh Puyol adalah memberikan semangat, menyampaikan pada rekannya bahwa kesalahan ini sudah terjadi, dan harus tetap menjaga fokus untuk lebih konsentrasi agar kesalahan tersebut segera ditebus. Memanfaatkan momen negatif untuk hal yang lebih positif, bukan sekedar menyesali atau bahkan menyalahkan rekan. Pique pernah berpendapat tentang Puyol : "He's someone who, even if you're winning 3–0 and there's a few seconds left in the game will shout at the top of his voice at you if he thinks your concentration is going". Ditambahkan juga oleh rekan yang lain : "Even four goals down he thinks we can still win".

Peran pemimpin seperti ini sangat vital untuk sebuah tim agar bisa menjadi besar, karena pemain seperti ini bisa menularkan karakter kepada seluruh elemen dalam tim. Banyak sekali tim bernama besar yang berisi pemain-pemain hebat yang tidak mampu menjadi tim berkarakter karena kurangnya leadership di lapangan. Real Madrid adalah salah satu contohnya. Manchester United juga hingga sekarang belum mampu mengatasi kehilangan Roy Keane. Saya rasa itu pula yang terjadi pada timnas Inggris, Argentina dan Portugal.

Di Barcelona sendiri, Messi masih akan bersinar dalam jangka waktu yang cukup lama, Xavi juga sudah cukup bisa digantikan nanti oleh Fabregas atau Thiago. Skuad yang lain pun rata-rata masih berusia muda. Yang harus lebih diantisipasi dan dipersiapkan dengan baik demi stabilitas prestasi Barcelona adalah pengganti Puyol nanti, bukan dari sisi individu, namun pada peran Puyol sebagai seorang 'Playmaker Mental'.

El Clasico Tanpa Drama

 (from youtube)

Sebuah kemenangan penting berhasil diraih Barcelona atas Real Madrid dalam El Clasico pertama La Liga musim ini. Selain memangkas selisih poin paling tidak sebanyak 3, kemenangan ini begitu manis karena terjadi di Santiago Bernabeu, markas Real Madrid. Hasil ini menjadi bukti bahwa dalam kekuatan penuh, Barcelona masih menjadi yang terbaik di Spanyol, karena bisa mengalahkan sang pemimpin klasemen yang sedang hot-hot nya di kandang mereka sendiri. Morale, semangat, motivasi dan determinasi para pemain bisa terdongkrak sangat tinggi, dan lebih siap untuk bersaing memperebutkan gelar Juara La Liga. Saat ini Barcelona untuk sementara memimpin klasemen, meskipun memiliki poin yang sama dengan Real Madrid, karena memiliki selisih gol yang lebih baik, namun Madrid masih memiliki satu tabungan pertandingan. Jika Madrid berhasil memenangi pertandingan lawan Sevilla, maka selisih poin Barcelona dan Madrid akan menjadi tiga. Sebuah jarak yang sangat baik untuk kompetisi, dan juga baik untuk Barcelona karena masih menyisakan satu El Clasico di Nou Camp. Tiga poin adalah selisih yang sangat ketat, dan sama-sama menjadi motivasi untuk Real Madrid dan Barcelona. Madrid akan bermain ngotot di tiap pertandingan supaya tidak terkejar, sementara Barcelona akan mati-matian memangkas jarak tersebut.


Di El Clasico ini, Barcelona sudah diperkuat seluruh skuad inti. Carlos Puyol, Gerard Pique, Cesc Fabregas dan Alexis Sanchez yang sempat berkutat dengan cidera sudah bisa bermain penuh dan optimal. Sementara kali ini Mourinho menginstruksikan para pemainnya untuk benar-benar bermain sepakbola, tanpa banyak faktor X seperti yang terjadi di empat El Clasico terakhir. Real Madrid mencoba memainkan sepakbola taktis dengan passing dan pergerakan yang bagus. Tidak banyak lagi tackling keras agresif yang mengintimidasi, meskipun tetap tidak bisa dihapuskan sama sekali. Permainan Madrid tampak lebih 'dewasa'. Sayangnya strategi Mourinho ini belum bisa menandingi pola permainan sepakbola khas Barcelona ala Guardiola. Barcelona justru mampu mengembangkan permainan dengan sangat baik, sekaligus meredam pergerakan cepat dan kuat ala Madrid. Dan yang terasa paling berbeda, tidak terjadi sebuah drama yang selalu ada di beberapa El Clasico terakhir. Tentu saja 'drama' disini bukan berarti akting para pemain, namun lebih kepada sikap emosional yang tidak mampu ditahan para pemain sehingga memanaskan pertandingan. Tackling brutal tidak lagi bertebaran, meskipun Ramos dan Pepe masih setia dengan karakter khas nya yang sering terlambat melakukan tackling, dan Messi yang sempat melakukan tackling cukup keras kepada Xabi Alonso, sebuah hal yang jarang terjadi. Tidak ada lagi kartu merah yang dikeluarkan wasit, tidak ada ulah Mourinho yang bisa jadi headline media besok, tidak ada aksi diving lebay seperti yang dituduhkan kepada Dani Alves dan Sergio Busquets lalu, dan tidak ada isu-isu rasisme. Secara sportif, hal tersebut memang sangat bagus, tapi menjadikan aroma El Clasico kurang hangat, karena cerita menjadi berakhir setelah wasit meniup peluit panjang. Kecuali jika Mourinho kemudian membuat komentar yang menarik, seperti biasa.


Sempat tertinggal melalui gol cepat Karim Benzema akibat kesalahan Victor Valdes dalam menendang bola, Barcelona kemudian lebih menguasai permainan sekaligus mampu meredam eksplosifitas Ronaldo-Di Maria-Ozil-Benzema. Acungan jempol layak dilayangkan kepada Lassana Diarra dan Iker Casillas yang bermain gemilang. Diarra mampu meredam aliran bola Barcelona dengan tackling dan cara merebut bolanya yang agresif. Sayang akhirnya Diarra terkena kartu kuning yang memaksa Mourinho menggantikannya dengan Sami Khedira sebagai antisipasi adanya kartu merah. Iker Casillas beberapa kali menangkis serangan Barcelona melalui Messi, Xavi, dan Iniesta. Meskipun demikian, Messi akhirnya mampu memberikan sebuah assist manis kepada Alexis Sanchez yang kemudian membawa bola sedikit dan melesakkan tendangan meskipun dikawal dua pemain Madrid yang menghasilkan sebuah gol cantik. Gol kedua memang berbau keberuntungan, namun sebuah keberuntungan yang layak, karena Madrid memang sedang dalam keadaan terdesak. Tendangan spekulasi Xavi dari luar kotak penalti terkena kaki Marcelo, sehingga berbelok arah. Casillas yang terlanjur bergerak ke arah lain terlambat mengantisipasi bola tersebut meskipun bolanya mengalir pelan ke sudut gawang. Gol ketiga lahir berkat sebuah crossing akurat Dani Alves dan pergerakan bagus Fabregas dalam melepaskan diri dari kawalan bek. Meskipun ditempel ketat, Fabregas mampu menjangkau bola kiriman Dani Alves dengan kepala. Hasil 1-3 ini sekaligus menjadi pembuktian kualitas Fabregas dan Sanchez yang merupakan transfer teranyar Barcelona dengan harga tinggi, yang sanggup menggusur Pedro dan David Villa di starting lineup. Sekaligus memperpanjang rekor striker Barcelona yang mencetak gol di El Clasico perdananya, setelah Samuel Etoo (04/05), Thierry Henry (07/08), Zlatan Ibrahimovic (09/10) dan David Villa (10/11).

Sebuah motivasi untuk Barcelona supaya lebih stabil, dan alarm untuk Real Madrid untuk tidak terjegal lagi. Menarik untuk menunggu respon kedua belah pihak setelah El Clasico ini, baik untuk menghadapi La Liga maupun persiapan El Clasico selanjutnya secara khusus. Real Madrid tentu tidak akan rela kembali dipermalukan Barcelona di Nou Camp, sementara di saat yang sama Barcelona akan semakin padu dengan pilihan pola serangan yang lebih bervariasi. Real Madrid belum aman, Barcelona belum menyerah, dan La Liga (atau paling tidak Barcelona vs Real Madrid) masih seru.

Visca Barca!!!

08 Desember 2011

Bryant-Howard-Paul. Mungkinkah??

Pagi ini sangat tertarik dengan berita ini, yang mengatakan bahwa gosipnya Lakers tertarik untuk merekrut Dwight Howard dan Chris Paul, dengan konsekuensi merelakan Pau Gasol dan Andrew Bynum. Meskipun saya sangat menyayangkan hilangnya Pau Gasol jika transfer ini benar-benar terealisir, namun dua 'anak muda' tersebut adalah idola saya. Jika mereka bergabung bersama Kobe Bryant, maka ini akan menjadi Big Three favorit saya sepanjang masa.

Memang ada banyak fenomena big three yang pernah ada di NBA, namun hanya beberapa yang sempat saya tonton. Yang pertama adalah kombinasi Karl Malone - John Stockton - Jeff Hornacek. Kombinasi antara kuat-cerdik-jitu, namun sayang sekali mereka aktif di Jordan-era, sehingga selalu kandas di tangan Chicago Bulls. Yang kedua adalah Kevin Garnett - Paul Pierce - Ray Allen. Ketika mereka bergabung, saya juga merasakan euforia yang hampir sama. Mereka bertiga adalah veteran NBA yang sekaligus living legend, namun belum merasakan nikmatnya mendapatkan cincin juara, yang sangat layak mereka dapatkan. Musim lalu, LeBron James dan Chris Bosh bergabung bersama Dwyane Wade di Miami Heat membentuk big three yang baru, meskipun belakangan saya merasa lebih cocok disebut big two and a half. Berangkat sebagai superstar di klub masing-masing (James di Cavs dan Bosh di Raptors), mereka menjadi magnet baru di NBA.

 (Pierce-Garnett-Allen, Celtic's Big Three)

Namun dari semua big three yang pernah saya lihat (di tv, tentunya), maka Bryant-Howard-Paul akan menjadi yang paling menarik. Well, ini pasti sangat subyektif dan berbeda-beda tiap orang, paling tidak itu menurut saya. Bryant adalah superstar senior yang belum lama mampu membuktikan kepemimpinannya. Meskipun pernah meraih three-peat juara bersama LA Lakers, saat itu yang dominan adalah Shaquille O'Neal. Ketika O'Neal pindah, Lakers pun melemah. Perlu waktu tujuh tahun bagi Bryant untuk membuktikan kapasitasnya dengan membawa Lakers menjuarai NBA, kali ini dengan dia sebagai leader sekaligus meraih MVP. Saat ini, Bryant adalah superstar matang yang memasuki masa penurunan kualitas teknik namun meningkat dalam kedewasaan permainan. Hal ini sangat cocok dikombinasikan dengan kualitas pemain muda yang powerfull dan eksplosif.

 Kobe Bryant

Dwight Howard menyita perhatian saya di slam dunk contest pertamanya, tahun 2007. Meskipun tidak menang, Howard tampil memukau dengan aksi kreatifnya, yaitu melakukan dunk sambil menempel stiker di pojok kiri atas papan ring. Memang saat itu banyak yang tidak menyadari kehebatan aksi tersebut, karena saya rasa waktu itu tidak banyak yang bisa diharapkan dari dunk contest NBA yang memasuki masa-masa jenuh. Kreatifitas Howard kembali dibuktikan di slam dunk contest berikutnya, dimana dia mengenakan sayap Superman, dan melakukan aksi yang sangat memorable, yaitu melompat dari garis free throw untuk nge dunk. Yah mungkin banyak yang kurang puas karena Howard lebih seperti melempar bola daripada menyentuh ring, namun aksi tersebut tidak mudah dilakukan untuk orang dengan ukuran sebesar dia. Namun segala aksi hiburan ini tidak akan berarti banyak apabila tidak berguna di lapangan. Hal itu terbantahkan oleh aksi Howard. Secara fisik, Howard sangat unik karena bertubuh tinggi besar (211 cm, 120 kg), namun sangat atletis, cepat, dan memiliki vertical leap yang tinggi (100cm). Dengan bekal tubuh tersebut, Howard telah tiga kali memimpin skor rebounds per game, dua kali memimpin blocks per game, mencetak rekor sebagai pemain pertama yang meraih lima kali total rebound terbanyak, serta tiga kali berturut-turut meraih NBA's Defensive Player Of The Year. Meskipun masih punya beberapa kelemahan khas center, Howard diyakini akan mampu menjadi center yang dominan dalam tahun-tahun ke depan.

 Dwight Howard

Chris Paul adalah salah satu playmaker muda terbaik di NBA, yang saat ini memang sedang dibanjiri playmaker berbakat. Paul mampu membawa New Orleans Hornets menjadi tim yang sangat kuat dan ditakuti meskipun tanpa banyak superstar. Dengan visi dan kreatifitas dan kepemimpinannya, Hornets menjadi sebuah tim yang solid dan kuat. Selain visi dan kreatifitas, Paul juga sangat hebat untuk urusan assist dan steal. Dia pernah dua tahun berturut-turut memimpin raihan steal dan assist terbanyak. Pemain seperti Paul adalah elemen yang sangat penting dalam sebuah tim, karena mampu mempersatukan semua potensi kekuatan tim, serta mengeksploitirnya.

 Chris Paul

Kobe Bryant si Shooting Guard dewasa dan atraktif, Dwight Howard si Center besar yang atletis, dan Chris Paul si Point Guard kreatif dan cerdik, jika dikombinasikan akan menghasilkan tim yang kuat dan dominan, serta menghibur. Bergabungnya mereka akan membuat saya kembali memfavoritkan Lakers menjadi juara NBA musim 2011/2012. Akankah itu terjadi? Saya rasa cukup menarik untuk ditunggu, bersamaan dengan menariknya transfer-transfer NBA lainnya. Makin banyak kejutan, makin mengasyikkan. I Love This Game.

El Clasico Tak Lama Lagi

Salah satu partai terbesar dan paling ditunggu di seluruh dunia musim ini adalah El Clasico. Tahun lalu El Clasico yang terjadi hingga lima kali, dan semuanya meninggalkan cerita yang memorable. El Clasico pertama terjadi di Nou Camp, dan hasilnya cukup memalukan untuk Real Madrid, karena Madrid digelontor lima gol tanpa balas. Hasil ini membuat Mourinho cukup waspada, sehingga di empat El Clasico selanjutnya berlangsung sangat ketat dan hasilnya seimbang, masing-masing satu kemenangan untuk keduanya, dan dua kali seri.

Musim ini kondisi nya cukup berbeda, karena Real Madrid akan menghadapi Barcelona dengan bekal posisi pemimpin klasemen sementara Liga Spanyol, dengan mengumpulkan tiga angka lebih banyak plus satu surplus pertandingan dari Barcelona di posisi kedua. Real Madrid juga menunjukkan performa lebih meyakinkan dengan tak terkalahkan di 15 partai terakhir, semuanya dengan kemenangan meyakinkan. Sementara Barcelona tampak lesu darah dan nampak seperti kurang motivasi untuk merebut kemenangan demi kemenangan.

Mourinho yang ahli dalam menyusun pertahanan mampu menunjukkan sebuah skema penyerangan yang sangat cepat dan kuat. Dengan trio Ronaldo-Di Maria-Higuain/Benzema di depan, pemain lain seperti tinggal mendorong bola ke depan untuk selanjutnya dikejar, diolah, dan dikonversi menjadi gol oleh tiga pemain tadi. Madrid juga memiliki gelandang penghubung belakang-depan yang tangguh dalam diri Xabi Alonso, serta kejelian visi seorang Kaka atau Mesut Ozil. Apalagi sekarang Cristiano Ronaldo tidak lagi se egois dulu. Dia bukan lagi seorang one-man-show seperti yang dia tampakkan selama ini. Ketika kemampuan komplit nya bisa digabungkan dengan visi yang bagus, maka seorang Cristiano Ronaldo adalah salah satu pemain terbaik sepanjang masa.

Tapi jangan salah, Barcelona adalah tim hebat yang relatif stabil dalam tiga tahun terakhir. Cideranya banyak pemain di awal musim memang sangat mempengaruhi performa Barcelona, namun saat ini para pemain tersebut tidak hanya sudah sehat, tapi juga mulai kembali ke performa terbaiknya. Pique-Puyol adalah pasangan bek tengah terkuat dunia saat ini sudah kembali sehat. Alexis Sanchez yang dianggap memiliki kemampuan hampir setara dengan Messi meskipun masih perlu digali lagi sudah menunjukkan kehebatannya dengan mencetak dua gol tendangan melengkung berkelas. Ditambah skuad kuat yang sudah ada, maka ini akan menjadi bekal sekaligus tantangan serius bagi Barcelona untuk bisa mengalahkan tim yang berkembang makin baik tahun ini.

Jika Barcelona memiliki sekumpulan pemain dengan kemampuan passing yang jitu dan taktis, maka Real Madrid memiliki sejumlah pemain yang mampu mengejar bola, kemanapun bola itu, dan seliar apapun arahnya. Jika Barcelona mengandalkan penguasaan posession dan pergerakan cantik, maka Real Madrid berbekal kecepatan dan teknik individu mumpuni. Jika Barcelona berusaha bertahan dengan tidak membiarkan lawan menguasai bola, maka Real Madrid lebih tebal dalam menyusun tembok pertahanan, untuk kemudian berusaha merebut bola secara agresif dan menyusun sebuah serangan balik yang cepat.

Musim lalu Barcelona memiliki standar permainan sangat tinggi, namun musim ini hampir terkejar oleh Madrid. Pertanyaannya, mampukah Barcelona bersama para pemain binaannya meningkatkan performa dan mengalahkan Madrid kembali? Ataukah Madrid yang mampu menunjukkan bahwa sekumpulan pemain bintangnya yang mahal lebih layak dijuluki tim super dari Spanyol? Sangat menarik untuk ditunggu.

Visca Barca !!!

MU (Memang) Krisis

Dini hari tadi, MU yang seharusnya hanya butuh hasil imbang melawan Basel untuk lolos ke fase knockout Liga Champion Eropa secara (tidak terlalu) mengejutkan justru kalah dengan skor 1-2. Hasil ini memaksa MU harus puas berlaga di Liga kasta kedua Eropa musim ini. Meskipun telah bermain dengan kekuatan penuh, MU gagal menorehkan hasil positif di Liga Champion. Bahkan sebenarnya MU juga telah bermain buruk di lima partai terakhir Liga Inggris. Paska kekalahan telak atas Manchester City, MU hanya berhasil mencetak satu gol di tiap pertandingan, sebagian juga tidak berasal dari open play yang rapi. Kelemahan utama MU adalah lemahnya lini tengah. Di awal musim sebenarnya MU tampil cukup menjanjikan dengan sederet pemain mudanya yang berbakat. MU mampu menampilkan permainan terorganisir dengan passing-passing pendek yang cepat dan pergerakan taktis. Kehilangan Scholes dan menuanya Giggs cukup bisa digantikan dengan baik oleh Tom Cleverley. Namun kemudian cideranya Cleverley ternyata membawa dampak signifikan pada kekuatan lini tengah. Tampilan menjanjikan di awal musim tidak lagi nampak, terlebih sejak kekalahan menyakitkan di derby Manchester tersebut.

Dengan performa seperti dua bulan terakhir, rasanya hal yang harus dipikirkan oleh Sir Alex bukanlah perburuan gelar juara, namun mendahulukan perbaikan performa tim. Lini tengah yang lemah sangat berpengaruh terhadap kinerja para penyerang MU. Sir Alex bukanlah tidak menyadari itu. Formasi pemain tengah yang berubah-ubah, dan digesernya Rooney menjadi pemain tengah cukup menggambarkan kekhawatiran dan ke-'panik'-an Sir Alex. Mungkin Rooney memang pada dasarnya punya kemampuan untuk bermain di tengah dan menjadi playmaker, namun masih perlu penyesuaian, dan bagaimanapun juga Rooney lebih pas di posisi aslinya, striker atau sedikit di belakangnya.

Dengan serangkaian hasil mengecewakan tersebut saya rasa akan mendorong Sir Alex untuk melakukan reformasi kecil, entah dalam bentuk seperti apa. Cleverley baru bisa bermain lagi kurang lebih dalam jangka waktu satu bulan, sementara modifikasi stok lini tengah yang ada tidak menjanjikan sebuah harapan, maka sepertinya pembelian pemain akan menjadi salah satu opsi yang akan sangat dipertimbangkan. Nama Wesley Sneijder sepertinya masih layak untuk dimunculkan. Performa Inter Milan yang kurang menggigit musim ini bisa jadi membuat Sneijder makin yakin untuk pindah. Mario Gotze atau Eden Hazard adalah dua nama alternatif yang sangat menarik, karena skill nya yang luar biasa di usia yang masih sangat muda. Bagaimanapun, Sir Alex sudah teruji bertahun-tahun dalam menghadapi situasi sesulit ini, maka saya pribadi sangat menunggu responnya atas kondisi MU yang sedang krisis ini. Mungkin memang saat ini buruk, tapi pasti itu tak akan berlangsung lama. In Fergie we trust.

Glory, Glory, Manchester United!!!

06 Desember 2011

Barcelona Membangun Masa Depan

- Ini bukan sekedar kemenangan, ini adalah konstruksi masa depan -

Highlight Barcelona - Bate Borisov, dari youtube

Dini hari tadi (7-12-11) Barcelona berhasil mengalahkan Bate Borisov dengan skor telak, 4-0. Memang Barcelona bermain di Nou Camp, dan BATE bukanlah tim besar eropa, namun kemenangan ini tetap mengesankan. Ini bukan sekedar kemenangan, tapi ini adalah sebuah konstruksi masa depan.

Telah memastikan lolos dari fase grup serta mempersiapkan stamina jelang El Clasico, Barcelona memainkan mayoritas pemain muda. Hanya Maxwell dan Pinto yang berusia diatas 25 taun. Dua pemain itu pula lah yang tidak berasal dari La Masia. Selain itu hanya Pedro dan Thiago yang sering bermain di Tim inti Barcelona. Selebihnya adalah barisan pemain muda didikan La Masia. Duet bek tengah Andreu Fontas dan Marc Muniesa, Martin Montoya di bek kanan, duet Jonathan Dos Santos dan Thiago Alcantara di tengah, Pedro Rodriguez dan Isaac Cuenca di sayap, serta duet Rafinha Alcantara dan Sergi Roberto sebagai penyerang. Hasilnya pun sangat positif, selain menang besar, Barcelona muda ini mampu mempertahankan 70% possession. Gol-gol Barcelona yang dicetak oleh Sergi Roberto, Martin Montoya, dan dua gol oleh Pedro membuat Barcelona lolos sebagai juara grup.

Dengan terbuktinya kekuatan para pemain muda ini, maka masa depan Barcelona, dan bahkan Spanyol, terlihat cukup cerah. Tak perlu berpikir menghabiskan banyak uang untuk membeli pemain bintang, karena ternyata bisa mencetak sendiri, dengan jumlah yang besar, bukan hanya satu-dua pemain saja. Kalaupun nanti ternyata pemain-pemain ini gagal bersaing dengan para seniornya, maka bukan tidak mungkin nilai pemain tersebut menjadi cukup tinggi ketika dijual ke tim lain. Sebuah nilai positif untuk keuangan tim. Ketika para pemain ini sudah berada di tim lain, maka sedikit banyak juga akan terjadi transfer ilmu, dan akan menimbulkan persaingan yang positif, dan makin memanjakan para penggemar sepakbola. Sebuah efek domino yang sangat bagus. Kecemerlangan ini adalah refleksi nyata kesuksesan Barcelona dalam merancang dan membangun masa depan.

04 Desember 2011

Spain For EURO 2012!!!

Hiburan Sepakbola selama jeda liburan kompetisi liga di Eropa bulan Juni-Agustus 2012 akan diramaikan dengan adanya Piala Eropa. Berikut adalah hasil undian pembagian grup :

Grup A : Polandia, Yunani, Rusia, Rep. Ceko
Grup B : Belanda, Denmark, Jerman, Portugal
Grup C : Spanyol, Italia, Rep. Irlandia, Kroasia
Grup D : Ukraina, Swedia, Prancis, Inggris

Jika dilihat dari hasil tersebut, maka sepertinya persaingan paling ketat akan terjadi di Grup B. Belanda dan Jerman tampil sangat mengesankan di Piala Dunia 2010 lalu. Dengan skuad yang muda, Belanda dan Jerman mampu menyuguhkan sepakbola atraktif yang indah, eksplosif, dan efektif. Saya rasa (ingin, lebih tepatnya) Belanda dan Jerman akan kembali memperlihatkan penampilan positif dan lolos ke fase selanjutnya. Meski begitu, Portugal tidak bisa disepelekan. Dipimpin salah satu pemain terbaik dunia saat ini, Cristiano Ronaldo, Portugal jelas merupakan kekuatan besar. Ditambah sederet pemain bagus lainnya, Portugal diharapkan mampu membuktikan kepada dunia bahwa mereka layak menjadi kandidat juara. Sementara Denmark sepertinya menjadi tim yang diatas kertas paling lemah. Namun sepakbola bukanlah permainan di atas kertas, maka Denmark akan selalu menjadi tim dinamit yang siap meledak kapan saja.

Jagoan saya tentu saja Spanyol, mengingat banyaknya pemain Barcelona yang ada disana. Diakui atau tidak, Barcelona connection berperan besar di timnas Spanyol. Peran sentral Xavi-Iniesta didukung Pedro-Villa di depan dan Puyol-Pique di belakang menjadi kekuatan utama Spanyol. Penambahan para pemain kunci dari Real Madrid malah akan membuat Spanyol menjadi semakin kuat. Cassillas adalah kiper terbaik dunia, Ramos adalah bek yang sangat agresif dalam membantu penyerangan, serta Xabi Alonso yang merupakan jantung permainan Madrid. Ditambah David Silva yang sedang bersinar terang membawa Manchester City menjadi tim dominan di Inggris, maka saya rasa Spanyol adalah tim paling established, dan team-to-beat number one. Bergabung di grup A, saya kira Spanyol akan lolos bersama Italia ke babak selanjutnya.

Saya juga berharap Inggris mampu tampil bagus dan meyakinkan, meskipun tidak berharap banyak untuk jadi juara. Ditahbiskan sebagai negara asal terciptanya sepakbola, dan saat ini menjadi negara dengan Liga profesional terbaik di dunia, Inggris malah gagal untuk menjadi tim kuat di Eropa. Berlimpahnya pemain bintang yang kaya raya dianggap membuat para pemain tersebut tidak meletakkan seluruh hatinya ketika bermain untuk tim nasional. Selain itu kekurangan terbesar dianggap ada di posisi penjaga gawang. Namun saat ini sepertinya masalah-masalah tersebut sudah teratasi. Keringnya prestasi Inggris diharapkan mampu membawa para pemainnya memiliki motivasi yang sangat tinggi. Gemilangnya Joe Hart bersama Manchester City juga akan menimbulkan kepercayaan diri lebih baik di barisan pertahanan Inggris yang sangat kuat dikomandoi John Terry dan Rio Ferdinand. Berada di grup dengan kekuatan merata akan menjadi ujian awal bagi Inggris atas kiprahnya di Piala Eropa kali ini.

Selebihnya, saya sangat mengharapkan ada kejutan-kejutan seperti ketika Yunani menjadi juara Eropa tahun 2004, dan muncul bintang-bintang baru yang akan menjadi target transfer panas dari tim-tim besar Eropa.

02 Desember 2011

[FM] Lima Atribut Paling Penting Untuk Pemain

Rangkuman lima atribut paling penting dari tiap posisi di Football Manager adalah sbb :


Kiper :
reflexes, positioning, jumping, communication, command of area

Bek :
Cover : tackling, marking, anticipation, pace, acceleration
Stopper : tackling, heading, marking, aggression, bravery
Defend : marking, heading tackling, determination, composure
Ball player : tackling, marking, anticipation, passing, composure, decisions

Bek sayap :
Defend : marking, stamina, work rate, tackling, concentration
Suport : marking, stamina, work rate, tackling, crossing
Attack : marking, tackling, stamina, passing, crossing

Gelandang Bertahan :
Anchor Man : tackling, marking, strength, bravery, heading, jumping
Defensive Mid : tackling, marking, acceleration, pace, anticipation
Deep Lying Playmaker : passing, creativity, composure, tackling, first touch

Gelandang Tengah :
Defend : tackling, marking, strength, determination, bravery
Support : tackling, passing, stamina, work rate, team work
Attack : passing, creativity, dribbling, first touch, decisions
Ball Winning Mid : tackling, marking, strength, determination, bravery
Advanced Playmaker : creativity, passing, anticipation, dribbling, technique
Box to Box : stamina, tackling, passing, long shots, teamwork

Winger :
Support : crossing, dribbling, flair, off the ball, stamina
Attack : pace, flair, crossing, agility, decisions, dribbling
Inside Forward : passing, finishing, decisions, dribbling, pace, balance
Advanced Playmaker : passing, creativity, composure, tackling, first touch
Defensive Wingers : tackling, stamina, passing, crossing, pace

Gelandang serang :
Support : dribbling, flair, decisions, passing, long shots
Attack : pace, flair, agility, decisions, dribbling

Striker :
Poacher : finishing, composure, off the ball, acceleration, anticipation, pace, dribbling
Advanced forward : finishing, composure, flair, crossing, heading, off the ball, pace
Target Man : Strength, jumping, heading, bravery, finishing, composure, teamwork (long shots/stamina also quite important)
Deep Lying forward : balance, dribbling, passing, finishing, stamina, long shots, off the ball, creativity
Complete forward : strength, finishing, composure, off the ball, pace, dribbling, first touch, anticipation, heading
Trequarista : flair, finishing, technique, creativity, balance, passing, composure, first touch



sumber : http://www.kaskus.us/showpost.php?p=533372548&postcount=643

01 Desember 2011

[FM] Tipe-Tipe Goalkeeper

Penjaga gawang tidak memiliki banyak tipe. Hanya ada dua, dan tidak jauh berbeda, inilah dia :


1. Goalkeeper

Ini adalah tipe standar dari goalkeeper. Peran kiper ini adalah seperti kiper normal dengan tugas utamanya menjaga gawang dan mendistribusikan bola kepada rekan-rekannya untuk memulai serangan.

Atribut Kunci : (selayaknya kiper biasa), Reflexes, Handling, Aerial Ability, Rushing Out, One on one, dll.


2. Sweeper Keeper

Untuk lebih mendaya gunakan kiper dalam tim yang biasanya cenderung menyerang, kiper dengan peran ini mempunyai tugas lebih. Kiper yang berperan sebagai sweeper keeper akan mencoba keluar dari sarangnya dan menyapu (sweep) bola yang lolos dari garis pertahanan bek yang ada didepannya. Ini akan sangat berguna jika tim menerapkan Defensive Line (garis pertahanan) yang tinggi, sweeper keeper akan lebih berani keluar dari area-nya mengejar bola dan langsung mengumpannya kembali ke depan secepat mungkin untuk terus menjaga momentum serangan tim. Sweeper keeper tidak boleh lamban bergerak, jika tidak maka ia akan mudah dilewati atau dibuat mati langkah dengan bola lambung oleh penyerang lawan.

Atribut Kunci : Semua atribut penting kiper biasa dengan catatan 'Rushing Out' dan 'One on One' harus tinggi, Speed & Acceleration, Kicking, Anticipation


sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-goalkeeper

29 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Sweeper

Penggunaan posisi sweeper makin jarang ditemui di era sepakbola modern. Berikut adalah tipe-tipenya :


1. Sweeper


Kata ini kembali dipakai untuk membedakannya dengan sweeper menyerang yang lebih cocok dengan nama Libero. Sweeper adalah stopper pertahanan. Biasanya sweeper menjadi bagian dari pertahanan lima bek dan ia berdiri di belakang Centre Back untuk 'membersihkan' semua bola yang lolos dari pertahanan timnya. Biasanya Sweeper adalah pemain yang jauh lebih sering bergerak dibandingkan Centre Back, ia harus bergerak terus untuk menutupi lubang pertahanannya. Tetapi Sweeper tidak harus mempunyai skill teknik yang baik karena tugas utamanya hanya mengawasi, mencium adanya bahaya dan mengusirnya. 

Atribut Kunci : Semua atribut Centre Back biasa tetapi tidak harus terlalu kuat dan tinggi, Anticipation, Positioning, Speed & Acceleration (diatas rata-rata Centre Back)


2. Libero


Libero adalah 'Ball Playing Sweeper' dalam artian ia adalah sweeper yang menyerang. Saat tim dalam modus bertahan, ia akan berdiri dibelakang Centre Back selayaknya Sweeper biasa. Namun saat ia menguasai bola, ia akan melihat dahulu posisi rekan-rekannya dan mencoba mengumpankan bola kepada rekan gelandangnya yang berada di depan. Oleh sebab itu seorang Libero membutuhkan skill teknik yang lebih baik daripada seorang sweeper normal, selain itu seiring dengan karakternya yang menyerang maka tim juga membutuhkan rekan Centre Back yang dapat menutupi celah yang ditinggalkannya saat ia mungkin masih terperangkap jauh di depan pertahanannya.

Atribut Kunci : Semua atribut Centre Back biasa tetapi tidak harus terlalu kuat dan tinggi, Speed & Acceleration, Technique, Anticipation, Passing, Positioning



sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-sweeper

27 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Defender Center

Meskipun tergolong posisi klasik, ternyata peran Bek Tengah memiliki juga beberapa tipe, sebagai berikut :


1. Central Defender

Central Defender adalah centre back yang 'normal'. Mereka didisain untuk menjadi garis pertahanan terakhir (kecuali anda menerapkan seorang Sweeper), dan biasanya dimainkan bersama seorang centre back lain. Mayoritas centre back di seluruh dunia memainkan peran ini, walaupun demikian penerapan tugas 'Stopper' ataupun 'Cover' akan berefek pada positioning dan seberapa agresif mereka.

Atribut Kunci : Marking, Tackling, Jumping, Anticipation, Decisions, Strength, Consentration


2. Ball-Playing Defender


Ball-Playing Defender (BPD) agak berbeda dibanding Centre Back biasa. BPD diberikan ijin untuk lebih ekspresif dengan membawa bola keluar dari garis pertahanan dan memberikan bola kepada rekan gelandangnya untuk memulai serangan. Sekilas hampir sama dengan Libero, tetapi BPD lebih dibatasi kebebasannya karena tugas bertahannya tetap lebih penting.

Atribut Kunci : Semua atribut kunci Central Defender, Pace, Acceleration, Passing, Creativity, Technique


3. Limited Defender


Jika anda mempunyai centre back yang tinggi besar, sangat kuat dan sangat agresif tetapi mempunyai kelemahan sangat mencolok di sisi teknik maka anda mungkin bisa menerapkan seorang Limited Defender kepadanya. Dengan keunggulan fisiknya Limited Defender didisain untuk memenangkan duel dan mengamankan bola. Oleh karena itu juga ia tidak perlu memikirkan bola yang diusirnya tersebut harus tepat dikirimkan kepada rekannya untuk memulai serangan balik karena yang penting adalah bola telah dibuangnya ke tempat yang lebih aman.

Atribut Kunci : Strength, Jumping, Tackling, Marking, Anticipation, Consentration, Decisions (minimal diatas rata-rata)



sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-defence-centre

25 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Defender Right & Left

Di FM, bek sayap terdiri atas dua peran sebagai berikut :


1. Full Back


Pergerakan ke depan (Forward Run) dan dribling Full Back selalu dibatasi. Mereka cenderung untuk mengumpankan bola kembali kepada rekannya yang lebih kreatif di tengah atau di depan. Mereka mungkin maju sesekali untuk mensupport gelandang sayap saat tim sudah menekan lawan sampai dua pertiga lapangan, tetapi selebihnya mereka hanya akan tetap di belakang untuk menjaga serangan balik lawan dari sayap. Full Back mempunyai Strength dan Tackling yang lebih baik dari Wing Back, juga lebih cepat dan gesit dari Centre Back.
Dewasa ini dalam sepakbola modern, seiring dengan mulai tidak dipakainya gelandang sayap murni, peran Wing Back yang lebih menyerang otomatis lebih disukai. Tetapi ini tidak berarti bahwa posisi ini mulai ditinggalkan orang karena tetap penting untuk mempunyai pertahanan yang solid untuk menghadapi lawan yang mempunyai ancaman serangan sayap mematikan.

Atribut Kunci : Strength, Tackling, Speed & Acceleration (rata-rata diatas Centre Back)


2. Wing Back


Wing Back kini semakin bertambah penting dalam sepakbola modern - khususnya dengan mulai ditinggalkannya posisi sayap murni, maka tugas Wing Back-lah sekarang untuk memberikan pilihan serangan dari sayap. Pemain bek kiri/kanan dewasa ini biasanya terkenal mempunyai kecepatan dan crossingnya, mereka bahkan tak akan canggung untuk dimainkan di posisi gelandang kiri/kanan sekalipun. Tetapi bagaimanapun Wing Back adalah tetap bagian dari pertahanan, mereka harus mempunyai insting bertahan yang baik dan kedisiplinan untuk kembali ke posisi awalnya. Karena itu pula maka Wing Back harus mempunyai stamina dan fitness yang prima, kecepatan, visi, passing dan crossing yang baik.

Atribut Kunci : Stamina, Speed & Acceleration, Crossing, Passing (secukupnya), Creativity (secukupnya)



sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-defense-left-right

23 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Defensive Midfield Center

Gelandang Bertahan diharapkan mampu merusak irama permainan lawan, dan menjadi titik awal perpindahan possession. Inilah beberapa tipe gelandang bertahan atau Defensive Midfield Center (DMC) :


1. Defensive Midfielder


Defensive Midfielder sebetulnya adalah gelandan tengah normal (MC) tetapi diposisikan lebih di belakang lini tengah. Peran utamanya adalah  memberikan lapisan ekstra (cover) dan ia juga cenderung akan me-marking pemain lawan yang berada di posisi AMC. Dalam keadaan menyerang ia akan lebih banyak mengumpan bola kembali ke rekannya yang lebih kreatif di sekitarnya dan tidak akan menusuk terlau jauh ke depan meninggalkan posisi awalnya. Hampir semua Defensive Midfielder yang ada  selalu diberikan spesialisasi Deep-Lying Playmaker atau Anchor Man karena sulit untuk menemukan Defensive Midfielder yang bisa memainkan kedua peran dengan kemampuan seimbang.

Atribut Kunci : Marking, Tackling, Positioning, Strength, Stamina, Decisions, Teamwork, Bravery, Determination, Work Rate, Passing, Technique


2. Deep-Lying Playmaker


Deep-Lying Playmaker (DLP) membutuhkan pemain yang mempunyai kreativitas dan passing sangat tinggi. DLP adalah kunci serangan tim yang menerapkannya. Dengan berposisi lebih di belakang, ia lebih leluasa melihat sekelilingnya dan memberikan umpan-umpan manis dan berkualitas kepada gelandang menyerang atau penyerang rekannya. Biasanya dalam setiap taktik yang menerapkan seorang DLP, akan selalu ditaruh seorang DMC lain yang berperan sebagai pemain jangkar (Anchor) walau tidaklah harus selalu demikan. Kombinasi yang terkenal adalah seperti Pirlo-Gattuso di AC Milan atau Vieira-Makelele di final Piala Dunia 2006. Ini mungkin dikarenakan peran utama DLP untuk menjadi pemain yang kreatif akan lebih baik lagi jika dibantu seorang rekan gelandang lain yang berkarakter bertahan.

Atribut Kunci : Creativity, Passing, First Touch, Decisions, Tackling, Positioning, Strength, Stamina, Marking


3. Anchor Man


Ini adalah spesialisasi lain dari DMC. Anchor Man biasanya adalah pemain yang bertubuh besar, kuat, mempunyai atribut centre back yang bagus (marking, tackling, positioning). Ia menjadikan dirinya sebagai lapisan pertama pertahanan tim dan menghadang gelandang menyerang lawan. Anchor man adalah versi yang lebih tradisional dibandingkan DMC,  kadang terkenal pula dengan istilah 'holding midfielder
 atau 'Makelele position'.

Atribut Kunci : Strength, Stamina, Positioning, Tackling, Marking, Decisions, Bravery, Concentration


sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-defensive-midfield-centre

21 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Midfielder Right & Left

Meskipun posisi Midfielder Right & Left ini sudah makin jarang digunakan, namun peran ini adalah salah satu peran yang sangat penting dalam formasi klasik, 4-4-2. Berikut tipe-tipe yang bisa dipilih dalam posisi sayap :


1. Winger

Dalam sepakbola klasik winger selalu bermain di posisi penyerang (penyerang kiri/kanan), tetapi saat ini hampir semua winger bermain di posisi Midfield (ML/R) atau Attacking Midfield (AML/R). Winger biasanya mempunyai kecepatan diatas rata-rata, mempunyai dribling yang bagus dan  selalu mencari peluang untuk melakukan crossing. Walau biasanya lemah dalam skil mental (creativity, positioning, flair, anticipation dll.), tetapi seorang Winger mungkin tidak terlalu membutuhkan itu selama mereka mempunyai kecepatan dan dribling yang mematikan. Dan untuk Winger yang mempunyai intelegensi sepakbola yang baik (skil mental) bisa saja mencetak cukup banyak gol dalam satu musim.

Atribut Kunci : Speed, Acceleration, Dribbling, Technique, Crossing


2. Defensive Winger

Defensive Winger adalah salah satu hasil evolusi taktik sepakbola modern. Terkadang mungkin perlu untuk mengcover sayap dengan pemain yang lebih dari sekedar seorang full back. Atau mungkin tim bermain tanpa full back sama sekali (misal: formasi 3-5-2, 3-4-3 dll.) sehingga perlu support dari lebar lapangan. Untuk itulah lahir role Defensive Winger.
Pada kenyataannya Defensive Winger bermain nyaris seperti seorang full back tetapi diposisikan jauh lebih di depan. Pemain dengan role ini mungkin akan jarang menjadi Man Of The Match, tetapi mereka adalah unsur penting dalam menghadapi pertandingan sulit melawan tim yang yang mempunyai serangan mematikan dari sayap. Biasanya efektif dalam tim yang menerapkan Defensive Line dan Pressing yang tinggi, Defensive Winger akan berusaha merebut bola dan mempertahankannya bagi rekannya yang lebih kreatif. Jika diberikan ijin untuk bergerak lebih menyerang maka ia tetap dapat membuat masalah bagi lawan. Pertama ia tetap akan berusaha merebut bola dan baru setelah itu ia akan mencoba berkonsentrasi untuk menyerang lawan.

Atribut Kunci : Crossing, Team Work, Work Rate, Passing, Tackling, Stamina, Strength, Agression, Decisions


3. Wide Midfielder

Wide midfielder adalah role yang berada di tengah-tengah antara Winger dan Defensive Winger. Tidak secepat seorang Winger dan tidak terlalu bertahan seperti seorang Defensive Winger, Wide Midfielder juga tidak akan menusuk dan menyayat tajam seperti Winger atau melakukan tackle-tackle penting pada bek sayap lawan seperti seorang Defensive Winger. Namun dengan bermodalkan passing dan crossing yang sangat baik, mereka bisa menekan dengan umpan-umpan yang menusuk pertahanan sayap musuh atau langsung kepada rekan penyerang dan menciptakan peluang gol. Saat tim sedang bertahan, Work rate dan skil mental yang baik dari Wide Midfielder akan berguna dalam melakukan tugas defensif.

Atribut Kunci : Crossing (istimewa), Passing (istimewa), Work Rate, Positioning, Team Work, Creativity, Decisions


sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-midfield-left-right

19 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Midfielder Center

Sekarang giliran gelandang tengah alias Midfielder Center. Lini ini sangat krusial karena menjadi penghubung semua sisi, depan-belakang, kanan-kiri. Berikut adalah tipe-tipe nya :


1. Central Midfielder

Central Midfielder adalah gelandang tengah standar yang mencoba melakukan segalanya tetapi tidak dengan intensitas melebihi normal. Dengan tugas 'Defend' ia akan diam di posisinya dan berlaku sebagai cover di lini tengah. Dengan tugas 'Attack' ia akan bergerak menusuk ke depan dan membantu serangan. Role Central Midfield tidak terlalu mementingkan pemain yang mempunyai talenta istimewa, tetapi lebih kepada pemain yang mempunyai atribut merata dan bisa melakukan semua tugas dengan baik. Seorang Central Midfielder mungkin tidak punya stamina luar biasa untuk berlari box-to-box, kreativitas seorang playmaker atau ketangguhan seorang ball-winning midfielder: tetapi jika dibutuhkan, ia mungkin bisa melakukan semuanya dengan cukup baik selama waktu yang singkat.


2. Deep-Lying Playmaker

Sama seperti DLP yang menempati posisi DMC, ia akan mundur sedikit ke belakang untuk 'mencari' bola dan ruang, sebelum mencoba mengirim umpan-umpan manis nan mematikan ke daerah lawan. Namun dengan posisi MC yang berada lebih di tengah, yang biasanya merupakan zona sibuk dan padat, maka seorang DLP membutuhkan strength yang lebih tangguh agar dapat turun sedikit mencari ruang kosong sambil ditempel ketat lawan.


3. Ball Winning Midfielder

Ball-Winning Midfielder (BWM) adalah Anchor Man yang berada di posisi MC. Dengan posisi MC yang lebih depan dibanding Anchor Man (DMC), maka butuh skill teknik yang cukup bagi seorang BWM. Lebih merata secara skil dibandingkan Anchor Man, BWM tetap harus tangguh, dapat melakukan tackling, pintar mengambil posisi untuk dirinya, serta ia juga diharapkan dapat melakukan passing yang cukup baik untuk menjaga aliran bola saat timnya menyerang. BWM sangat berguna dalam taktik menyerang ataupun taktik pressing dengan defensive line yang tinggi, saat tim sangat butuh memenangkan duel di daerah lawan dengan cepat.


4. Box-To-Box Midfielder
Tipe gelandang box-to-box sebetulnya sudah merupakan role yang semakin ditinggalkan sepakbola modern. Karena taktik sepakbola modern yang terinci dan mendetail menyulitkan penempatan seorang gelandang box-to-box yang dinamis tanpa henti didalamnya. Box-to-box Midfielder mempunyai stamina yang luar biasa, ia juga dapat memenangkan duel dan berperan layaknya Ball-winning Midfielder, mengacaukan lawan dengan tiba di kotak penalti untuk mencetak gol penting. Skil teknik dan kejeniusan BBM biasanya bukanlah yang utama dan terbaik di dunia, tetapi kerja keras mereka yang luar biasa bukan hanya menjadi 'perisai' tangguh bagi pertahanan tetapi juga dapat menjadi alternatif serangan yang baik. Untuk itulah dalam FM 2010 ini (maap ga update), BBM hanya diberikan satu duty (tugas) yaitu Support, karena secara natural BBM memang role support sejati, terus membantu baik pertahanan maupun penyerangan.


5. Advanced Playmaker

Advanced Playmaker yang berada di posisi MC adalah gelandang playmaker klasik yang mengancam pertahanan lawan menggunakan kreativitasnya dalam menerima dan 'menggunakan' bola demi kepentingan serangan tim. Biasanya Advanced Playmaker membutuhkan seorang gelandang bertahan sebagai partner untuk melapisnya saat ia kehilangan bola karena ia tidak turun terlalu dalam. Ruang adalah kebutuhan utamanya agar ia bisa mengeluarkan 'daya magis'nya. Sedangkan atribut penting dan terutama bagi seorang Advanced Playmaker adalah atribut mental dan teknik. Atribut fisik seperti strength tidaklah terlalu penting baginya, tetapi kecepatan bagi seorang Advanced Playmaker dengan duty Attack akan cukup membantunya saat ia maju berlari ke arah ruang kosong.


17 November 2011

Kekalahan Yang Bagus

Indonesia kembali kalah dari Malaysia, kali ini tim U-23 di partai terakhir fase grup Sea Games. Sebuah partai klasik sarat emosi yang kembali dimenangkan Malaysia dengan skor 1-0. Indonesia gagal membalas kekalahan memalukan di final Piala AFF, dan harus menanggung malu di depan publik GBK yang sangat padat. Namun, segagal itukah timnas U-23 kita? Mari kita telaah.

Sebelum melawan Malaysia, Indonesia telah mendapatkan 3 kemenangan meyakinkan, dan sudah memastikan lolos babak semifinal. Di sisi lain, Malaysia hanya perlu hasil seri atau kalah tipis untuk mengikuti Indonesia lolos ke babak berikutnya. Dalam hal ini, Malaysia masih perlu berjuang demi kompetisi, Indonesia hanya demi gengsi. Ternyata skuad yang dimainkan Rahmad Darmawan pun cukup menarik. Mayoritas pemain yang menjadi starter di 3 partai awal diistirahatkan. Hal ini cukup positif dalam beberapa aspek. Pertama, memberikan waktu istirahat yang cukup kepada pemain-pemain reguler Indonesia. Kedua, memberikan peluang kepada pemain lain untuk merasakan atmosfir pertandingan sesungguhnya. Ketiga, sebagai ujicoba strategi alternatif untuk bekal di pertandingan selanjutnya yang mungkin saja lebih ketat.

Dan hasilnya belum memuaskan. Tapi kekalahan itupun bisa jadi cukup positif. Masih ingat ketika Indonesia menang telak melawan Malaysia di penyisihan Piala AFF lalu kemudian kalah telak di partai paling menentukan? Pengalaman itulah yang bisa terhindar dengan kekalahan ini. Ketika Timnas menang meyakinkan, seringkali para pemain menjadi terlalu percaya diri dan lengah, serta mendorong pihak-pihak lain untuk melakukan ekspos berlebihan, sehingga konsentrasi ke pertandingan jauh berkurang. Kekalahan ini bisa menjadikan pemain timnas lebih waspada dan berhati-hati serta berkonsentrasi penuh dalam menghadapi partai-partai selanjutnya. Kekalahan inipun bisa menjadi bahan kajian strategi supaya Indonesia nantinya menerapkan taktik yang lebih baik.

Tanpa berniat meremehkan Myanmar dan Vietnam, banyak yang memprediksi bahwa Indonesia dan Malaysia akan bertemu lagi di babak final, dan jika itu terjadi, disanalah pertarungan yang sesungguhnya. Indonesia yang menyimpan pemain inti bisa sedikit menyembunyikan kekuatan, dan membaca strategi Malaysia lebih baik. Semoga Indonesia akhirnya meraih medali emas, karena makna emas sepakbola akan lebih dari sekedar peringkat pertama di asia tenggara, namun juga berarti sebuah janji sepakbola Indonesia yang lebih baik di masa depan. Semoga.

[FM] Tipe-Tipe Attacking Midfielder/Forward Right/Left

Tipe-Tipe Pemain Depan dan AMC sudah dibahas, kita lanjutkan ke penjabaran gelandang serang juga, tapi yang bergerak di sayap, atau AM/F R/L. Contoh pemain-pemain yang cocok di posisi ini adalah : Thierry Henry, Cristiano Ronaldo, dan Ryan Giggs. Berikut adalah jenis-jenis nya :


1. Winger

Selayaknya pemain di posisi ML/R, Winger adalah pemain yang selalu melihat peluang untuk bisa berlari dengan bola ke depan. Namun kini dengan posisi AM L/R atau F L/R, skil untuk bertahan berkurang kepentingannya disini. Sekarang lebih penting bagaimana bergerak tanpa bola serta dapat mengantisipasinya dengan baik, dan jika dibutuhkan, mereka bisa menusuk ke dalam kotak penalti untuk menyongsong umpan crossing atau bisa juga berlari melewati pertahanan lawan dan mencetak gol.

Atribut Kunci : Speed, Acceleration, Dribbling, Crossing, Technique, Off The Ball, Anticipation


2. Inside Forward

Alex Ferguson pernah mengatakan bahwa pemain yang menusuk dari lebar lapangan ke tengah lapangan akan jauh lebih berbahaya daripada pemain yang berasal dari tengah dan melebar untuk mencari ruang. Mau buktinya ? Lihat saja Cristiano Ronaldo yang dapat mencetak 42 gol bagi Manchester United pada musim 07/08. Role ini semakin bertambah populer setelah Lionel Messi, Thierry Henry dan Franck Ribery juga terbukti sukses sebagai sayap yang menusuk ke tengah. Inside Forward membutuhkan kecepatan dan skil teknik seperti seorang Winger, ketenangan dan ketajaman seorang striker serta kreativitas yang tinggi. Ketika semua skil ini dapat terpenuhi, maka anda bisa mempunyai seorang Inside Forward yang berbahaya. Apa yang membuat Cristiano Ronaldo menjadi pemain hebat adalah bahwa ia bisa bermain tidak hanya di role ini tetapi juga role Winger klasik karena crossing-nya yang sangat baik. Di dalam Football Manager, seorang Inside Forward dapat membuka pertahanan lawan, tetapi jika kedua sayap bertipe sama maka akan dapat menyebabkan berkurangnya pemanfaatan lebar lapangan. Untuk mengakalinya, dapat digunakan Full Back / Wing Back sebagai bek serang dari sayap seperti yang dilakukan Josep Guardiola di timnya Barcelona.

Atribut Kunci : Speed, Acceleration, Dribbling, Technique, Composure, Creativity, Off The Ball


3. Advanced Playmaker

Versi Advanced Playmaker yang berposisi di sayap ini sebetulnya hampir sama dengan versi MC-nya. Namun, dengan berposisi di sayap menyebabkan pemain membutuhkan kecepatan dan dribbling yang lebih. Dari lebar lapangan, tim akan mencoba mensuplai bola kepada Advanced Playmaker dan ia akan mencoba menggunakan skilnya untuk menciptakan crossing yang akurat. Jika dibutuhkan, ia akan melewati lawannya dahulu sebelum melepaskan umpan tarik, atau ia cukup mengumpan kepada rekannya yang berada di tengah dengan cepat (one-two), atau ia juga bisa mencoba merancang serangan. Role ini bisa dibilang paduan antara Inside Forward dan Winger, dan biasanya diberikan kepada pemain luar biasa kreatif yang dapat bermain di sayap serta bisa menyulitkan full back sekaligus centre back lawan.

Atribut Kunci : Creativity, Passing, Dribbling, Crossing, Speed, Acceleration


4. Defensive Winger

Sangat mirip dengan versi ML/R nya, sang Defensive Winger akan berusaha membuat full back lawan selalu dalam tekanan. Akan tetapi dengan posisinya yang berada lebih di depan menyebabkan ia perlu dilengkapi dengan skil teknik, crossing, dribbling dan kreativitas yang lebih tinggi. Peran utamanya adalah tetap menyulitkan pergerakan full back lawan, namun jika ia mendapatkan ruang bebas maka ia baru menggunakannya sebaik mungkin demi serangan.
Sebetulnya role Defensive Winger adalah merupakan evolusi taktik modern yang sulit, tanpa ada pemain yang memerankan role ini secara terus menerus sepanjang musim. Role ini dianggap hanya sebagai role sementara saja dan biasanya dipakai hanya jika tim membutuhkan cover ekstra di sayap. Pengalaman saya sendiri dengan role ini adalah cukup sukses diterapkan saat melawan tim yang mempunyai gelandang dan bek sayap berbahaya. Dengan pemain yang tepat, maka tim yang menggantungkan serangan mereka dari sayap setidaknya dapat kita redam.

Atribut Kunci : Team Work, Work Rate, Stamina, Crossing, Strength, Agression, Decisions, Technique (sedang), Dribbling  (sedang), Creativity  (sedang)


sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-attacking-midfieldforward-leftright

16 November 2011

[FM2012] (Mungkin) Wonderkids



Berikut adalah beberapa nama yang berusia muda dan bisa diandalkan di FM 2012. Tidak semua pemain nantinya akan menjadi pemain yang sangat hebat kelas dunia, karena pemain-pemain ini juga referensi yang bisa dibeli ketika memainkan tim yang tidak besar. Semoga Bermanfaat.

Goalkeepers
Koval, Maksym (18) - Dinamo Kyiv [UKR]
Courtois, Thibaut (19) - Chelsea [BEL]
Matthews, Liam (16) - Cardiff [WAL]
De Gea, David (20) - Man Utd [ESP]
Renan (20) - Corinthians [BRA]
Boucher, Zacharie (19) - Havre [FRA]
Aréola, Alphonse (18) - PSG [FRA]
Grimes, Eric (16) - Leeds [IRL]
Delac, Matej (19) - Chelsea [CRO]

Defenders
Jones, Phil (19) - Man Utd [ENG]
Gimpel, Monty (17) - Leeds [GER]
Hugo Mallo (20) - Celta [ESP]
Robinson, Jack (17) - Liverpool [ENG]
Wilson, Danny (19) - Liverpool [SCO]
Clyne, Nathaniel (20) - Crystal Palace [ENG]
Sorensen, Frederik (19) - Juventus [DEN]
Varane, Raphaël (18) - R. Madrid [FRA]
Matthews, Adam (19) - Celtic [WAL]
Miquel, Ignasi (18) - Arsenal [ESP]
Papadopoulos, Kyriakos (19) - Schalke [GRE]
Caulker, Steven (19) - Tottenham [ENG]
Dyrestam, Mikael (19) - IFK Goteborg [SWE]
Nuno Reis (20) - Sporting [POR]
Vrsaljko, Sime (19) - Dinamo Zagreb [CRO]
Bell, Stefan (20) - Frankfurt [GER]
Coates, Sebastian (20) - Nacional [URU]
Boilesen, Nicolai (18) - Ajax [DEN]
O'Brien, Mark (18) - Derby [IRL]
Lascelles, Jamaal (17) - Nottingham Forest [ENG]
Dunk, Lewis (19) - Brighton [ENG]
Holden, Darren (17) - Hartepool [ENG]
Flanagan, John (18) - Liverpool [ENG]
Chalobah, Nathaniel (16) - Chelsea [SLE]
Musacchio, Mateo (20) - Villareal [ARG]

Midfielders
Sterling, Raheem (16) - Liverpool [ENG]
Casemiro (19) - Sao Paulo [BRA]
Kebbie, Elliott (16) - Barcelona [ENG]
Draxler, Julian (17) - Schalke [GER]
Pogba, Paul (18) - Man Utd [FRA]
Borysiuk, Ariel (20) - Legia [POL]
Morrison, Ravel (18) - Man Utd [ENG]
Lanzini, Manuel (18) - River [ARG]
Mats Møller Dæhlie (16) - Man Utd [NOR]
Alaba, David (19) - Bayern Munich [AUT]
Eriksen, Christian (19) - Ajax [DEN]
Fetfatzidis, Ioannis (20) - Olympiakos [GRE]
Yaisien, Abdallah (17) - PSG [FRA]
Uysal, Necip (20) - Besiktas [TUR]
Ignjovski, Aleksandar (20) - Werder [SRB]
Barkley, Ross (17) - Everton [ENG]
Thiago Alcântara (20) - Barcelona [ESP]
De Bruyne, Kevin (20) - Genk [BEL]
Caskey, Jake (17) - Brighton [ENG]
Wijnaldum, Georginio (20) - PSV [NED]
Miyaichi, Ryo (18) - Arsenal [JPN]
Suarez, Denis (16) - Man City [ESP]
Lamela, Erik (19) - Roma [ARG]
Kovacic, Mateo (17) - Dinamo Zagreb [CRO]
Stewart, Cameron (20) - Man Utd [ENG]
Hazard, Eden (20) - Lille [BEL]
Shaqiri, Xherdan (19) - Basel [SWI]
Jacobs, Michael (19) - Northampton [ENG]
Pekalski, Ivo (20) - Malmo FF [SWE]
Babunski, David (17) - Barcelona [MKD]
Demirci, Muhammed (16) - Besiktas [TUR]
Avramovski, Daniel (16) - FK Rabotnicki [MKD]
Danilo Pereira (19) - Parma [POR]
Isco (19) - Malaga [ESP]
Götze, Mario (19) - Dortmund ]GER]
Jano Ananidze (18) - Spartak Moscow [GEO]
Muniain, Iker (18) - Athletic [ESP]
Usami, Takashi (19) - Gamba Osaka [JPN]
Zambrano, Josmar (18) - Tenerife [VEN]
Henriksen, Markus (19) - Rosenborg [NOR]
Rodríguez, James (20) - Porto [COL]
Oxlade-Chamberlain, Alex (17) - Arsenal [ENG]
Douglas Costa (20) - Shakhtar [BRA]
Najar, Andy (18) - DC United [HON]
Kadrii, Bashkim (20) - OB [DEN]
Griezmann, Antoine (20) - R. Sociedad [FRA]
Prikryl, Tomáš (19) - Sigma Olomouc [CZE]
Kenia, Levan (20) - Schalke [GEO]
Skrabb, Simon (16) - Jaro [FIN]
Redmond, Nathan (17) - Birmingham [ENG]
Carrillo, André (20) - Sporting [PER]
Luongo, Massimo (18) - Tottenham [AUS]
Kelvin (18) - Porto [BRA]
Oliveira, Sérgio (19) - Porto [POR]
Zidane, Enzo (16) - R. Madrid [FRA]
Ralls, Joe (17) - Cardiff [WAL]
Fleck, John (19) - Rangers [SCO]
Milanov, Georgi (19) - Litex [BUL]
Ayoub, Yassine (17) - Utrecht [NED]
McEachran, Josh (18) - Chelsea [ENG]
Maniani, Oktovianus (20) - Sriwijaya FC [IDN]
Guilavogui, Josuha (20) - AS Saint-Ettiene [FRA]

Attackers
Mcintosh, Leighton (18) - Dundee [SCO]
Torres, Erick (18) - Chivas [MEX]
King, Joshua (19) - Man Utd [NOR]
Mlapa, Peniel (20) - Hoffenheim [GER]
Alcácer, Paco (17) - Valencia [ESP]
Luis Muriel (20) - Udinese [COL]
Abeid, Mehdi (18) - Newcastle [FRA]
Guidetti, John (19) - Twente [SWE]
Sanogo, Yaya (18) - Auxerre [FRA]
Coulibaly, Souleymane (16) - Tottenham [CIV]
Araujo, Sergio (19) - Boca [ARG]
Lukaku, Romelu (18) - Chelsea [BEL]
Tosun, Cenk (20) - Gazientepspor [TUR]
Iturbe, Juan Manuel (18) - Porto [ARG]
Trajkovski, Aleksandar (18) - Zulte Waregem [MKD]
Yesil, Samed (17) - Leverkusen [GER]
Ben Khalifa, Nassim (19) - Wolfsburg [SWI]
Rubio, Diego (18) - Sporting [CHI]
Babunski, Dorian (17) - R. Madrid [MKD]
Bijev, Villyan (18) - Liverpool [USA]
Boakye, Richmond (18) - Genoa [GHA]
Mwanga, Danny (20) - Philadelphia Union [CGO]
Neymar (19) - Santos [BRA]
Šitum, Mario (19) - Dinamo Zagreb [CRO]
Zohore, Kenneth (17) - Copenhagen [DEN]
Yakovlev, Pavel (20) - Spartak Moscow [RUS]
Oliveira, Nélson (20) - Benfica [POR]
Serderov, Serder (17) - CSKA Moscow [RUS]
Garcia, Santiago (20) - Atletico Paranaense [URU]
Rodrigo Moreno (20) - Benfica [ESP]
Wickham, Connor (18) - Sunderland [ENG]
Nastasie, Ionut (19) - Steaua [ROM]
Niang, M'Baye (16) - Caen [FRA]
Vukusic, Ante (19) - Hajduk [CRO]
Zaha, Wilfried (18) - Crystal Palace [ENG]
Balotelli, Mario (20) - Man City [ITA]
Babacar, Khouma (18) - Fiorentina [SEN]
Kane, Harry (18) - Tottenham [ENG]
Džoni, Ivan Jakov (17) - Hajduk [CRO]
João Reis (19) - Louletano [POR]
Ibe, Jordan (15) - Wycombe [ENG]
Moses, Victor (20) - Wigan [ENG]
Bojan (20) - Roma [ESP]
Vermansyah, Andik (19) - Persebaya 1927 [IDN]
Bueno, Marco (17) - Liverpool [MEX]
Jennings, Dale (18) - Bayern Munich [ENG]
Castaignos, Luc (18) - Inter [NED]



Dirangkum dari berbagai sumber.

15 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Attacking Midfielder Center

Setelah mengupas Tipe-Tipe Pemain Depan, sekarang kita bahas tipe-tipe gelandang serang tengah alias Attacking Midfielder Center (AMC), sebagai berikut :


1. Attacking Midfielder

Attacking Midfielder standar ini diminta untuk selalu mencari ruang bagi dirinya dan mensupport serangan. Ia bisa saja menyeruak masuk ke dalam kotak penalti untuk mencetak gol tetapi ia juga bisa diam di ruang kosong strategis untuk menerima umpan dan mengirimkannya lagi ke rekannya yang lain. Seperti halnya Central Midfielder, Attacking Midfielder biasanya tidak mempunyai talenta yang terlalu menonjol dalam atributnya, tetapi ia adalah pemain AMC yang solid dan serba bisa. Dan seperti keterangan di dalam game, dengan tugas Attacking ia akan selalu melihat peluang untuk bisa masuk ke dalam kotak penalti dan mencetak gol dan jika diberi tugas Support maka ia akan mundur sedikit ke belakang menjemput bola atau melakukan tendangan jarak jauh ketika ada peluang untuk itu.

Atribut Kunci : First Touch, Technique, Creativity, Flair, Decisions


2. Advanced Playmaker

Sangat mirip dengan versi MC dari Advanced Playmaker, kecuali kemampuan untuk bertahan kini semakin sedikit diperlukan. Selain itu versi AMC ini juga akan lebih banyak diam di ruang kosong strategis untuk menerima bola dan mengumpankannya lagi ke siapapun rekannya yang mempunyai posisi terbaik. Posisi AMC adalah merupakan posisi favorit bagi Advanced Playmaker klasik. Ini adalah role dimana Zinedine Zidane bermain sangat mengagumkan pada akhir 90-an dan awal dekade 2000-an. Selain Zidane, pemain hebat lainnya  adalah Juan Roman Riquelme dan Didi, sedangkan contoh untuk dewasa ini: Kaka dan Luca Modric. Karena Advanced Playmaker yang selalu bergerak mencari ruang kosong kadang bahkan sampai jauh meninggalkan pos aslinya, maka jelas ia membutuhkan gelandang lain untuk mensupportnya agar formasi tim tetap kompak atau bisa juga demi kepentingan mempertahankan possesion.

Atribut Kunci : Passing, Technique, Creativity, Flair, Long Shots, Strength, First Touch, Anticipation, Off the Ball, Decisions, Dribbling, Teamwork



3. Trequarista


Trequartista adalah "penyerang 3/4 lapangan" atau "three-quarter forward"; adalah versi menyerang dari Deep-Lying Playmaker. Yang membedakannya dari Advanced Playmaker adalah ia sebetulnya lebih lekat sebagai seorang penyerang dan bukan seorang gelandang. Namun ia juga bukan seorang penyerang murni karena posisinya yang lebih di belakang. TQ memanfaatkan kreativitasnya yang memang tinggi untuk menciptakan peluang bagi gelandang lain maupun striker rekannya.
Karena perannya, seorang Trequartista bisa disebut sebagai gelandang atau juga penyerang sekaligus. Di dalam Football Manager, TQ diberi instruksi untuk 'roaming' dan akan selalu mencari ruang kosong bahkan lebih daripada yang dilakukan seorang Advanced Playmaker. Dengan pemain yang tepat, ini bisa menjadi role yang mematikan. TQ juga menjadi role kunci dengan menjadi 'penyerang bayangan' dalam formasi 4-6-0 seperti yang dilakoni oleh Francesco Totti di AS Roma. Satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa seorang TQ biasanya hampir tak akan membantu pertahanan timnya kala bertahan.

Atribut Kunci : Creativity, Off The Ball, Passing, Technique, Flair, First Touch, Anticipation, Decisions, Dribbling, Teamwork


4. Inside Forward


Berbeda dengan versi AML/R-nya, Inside Forward versi AMC adalah penyerang yang dimundurkan posisinya. Ia tidak perlu memotong dari pinggir karena ia berangkat sudah dari posisi ini. Contoh jelas role ini adalah di dalam formasi 4-4-1-1, satu pemain di belakang striker biasanya diberikan role Inside Forward yang klasik. Ia akan bergerak (roam)lebih banyak dari seorang Attacking Midfield normal, tetapi sebenarnya jelas ia adalah seorang penyerang yang dimundurkan posisinya. Oleh karena itu ia butuh atribut seorang penyerang seperti Finishing, Composure dan Technique, plus Creativity dan Passing yang baik untuk bisa maju berpartner bersama rekan striker-nya. Role ini mungkin kelihatan seperti seorang Triquartista, bedanya prioritas utama seorang Inside Forward adalah bagaimana mencetak gol; sementara prioritas utama TQ adalah bagaimana merancang peluang gol bagi rekan-rekannya.

Atribut Kunci : Finishing, Composure, Technique, Creativity, Passing, First Touch


sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-attacking-midfield-centre

14 November 2011

[FM] Tipe-Tipe Pemain Depan

Salah satu yang menarik dari game Football Manager sekarang ini adalah mengenai detil posisi tiap pemain yang cukup menggambarkan kondisi sebenarnya. Pemain di posisi yang sama bisa memainkan peran yang berbeda sesuai atribut pemain dan kebutuhan tim. Berdasarkan penjelasan di situs fmunity.com, mari kita bahas masing-masing posisi tersebut, dimulai dari posisi paling depan, yaitu striker. Peran Striker atau Forward dibagi sebagai berikut :


1. Deep Lying Forward (DLF)

Deep-lying Forward cenderung untuk mundur ke lini tengah untuk menjemput bola, dan kemudian mendistribusikan kembali ke rekannya yang bermain di belakang dia, atau mencoba menahan bola sampai rekan-rekannya bisa bergerak maju ke depannya. Role ini sangat berguna baik kala diterapkan pada striker tunggal maupun pada salah satu striker. DLF biasanya musti memiliki ketangguhan (atribut strength) yang baik dan sedikit kreatif (creativity). Ia juga harus bisa diharapkan saat peluang mencetak gol datang.
Seperti layaknya Target Man, ia juga cenderung untuk bermain membelakangi gawang lawan (Back to Goal) dan cenderung lebih banyak menggunakan kaki dibandingkan menggunakan tinggi badannya untuk menyundul bola. Biasanya seorang DLF tidak akan mencetak banyak gol, namun sebagai striker tunggal ia bisa menciptakan peluang dan ruang bagi rekannya untuk mencetak gol. Contoh paling gamblang adalah Stéphane Guivarc'h, striker tunggal Perancis saat mereka menjuarai Piala Dunia 1998 atau Teddy Sheringham di tim nasional Inggris saat diduetkan dengan Alan Shearer (akhir dekade 1990-an).

Atribut Kunci : Strength, Creativity, Stamina, Jumping, Heading, First Touch, Long Shots.


2.  Target Man

Target Man adalah penyerang tinggi besar yang bisa ditugaskan untuk menahan bola (hold up ball) atau membelokkan umpan kepada rekan strikernya. Dengan kemampuannya yang istimewa saat meloncat menyundul bola (jumping, heading, strength), ia adalah pemain yang tepat saat ditujukan umpan-umpan lambung. Ia bisa meneror pertahanan lawan dengan keunggulan fisiknya saat umpan silang (crossing) datang. Seorang Target Man tidak perlu menjadi penyerang tertajam di dunia atau mempunyai skil teknik yang memukau. Dengan keistimewaan fisiknya ia bisa membuat pertahanan lawan terbuka dengan menahan bola selama mungkin sampai rekannya yang lebih kreatif datang untuk mencetak gol.
Sebaiknya jangan memberi role Target Man pada seorang striker tunggal, tanpa support yang berada dekat dengannya berarti sia-sia usahanya untuk membuka ruang. Akan jauh lebih efektif jika ia dipasang untuk berduet dengan striker lainnya, terutama dengan Advanced Forward atau Poacher.

Atribut Kunci : Strength, Stamina, Jumping, Heading, First Touch, Anticipation, Bravery, Decisions, Teamwork, Work Rate.


3. Poacher

Poacher adalah salah satu role yang semakin langka untuk bisa ditemukan dalam level atas sepakbola modern. Kenyataanya, sepakbola modern kini lebih 'menghargai' penyerang yang tidak hanya bisa mencetak gol saja tetapi bisa juga membantu rekan gelandangnya, kreatif dan terus bergerak demi menciptakan ruang bagi rekan-rekannya. Sedangkan Poacher hanya bisa melakukan sedikit dari tugas-tugas diatas.
Tugas seorang Poacher memang 'hanya' berkeliaran di sekitar kotak penalti lawan, menciptakan sedikit ruang bagi dirinya sendiri saat menyambut umpan terobosan atau umpan silang demi mencetak gol. Seorang Poacher yang bagus bisa mencetak 30 gol lebih semusimnya, tetapi seluruh tim harus mau 'berkorban' untuknya. Poacher juga selalu membutuhkan partner penyerang, jika tidak maka ia akan 'kesepian' di depan sendirian. Rekan gelandangnya harus banyak mensuplai bola ke kotak penalti untuk menciptakan peluang gol baginya. Seorang Poacher harus 'berdarah dingin', tajam luar biasa saat di depan gawang, punya pergerakan tanpa bola yang brilian dan sangat konsisten.

Atribut Kunci : Composure, Shooting, Off The Ball, Speed, Acceleration, Dribbling, Flair, First Touch, Decisions


4. Advanced Forward

Penyerang jenis ini biasanya sering berdiri sejajar dengan bek lawan terakhir demi mengharapkan umpan terobosan dari rekannya, baik dari gelandang maupun dari partner strikernya. Oleh karena itu ia bisa terisolasi di depan jika tidak dibantu oleh rekan gelandang menyerang atau duetnya sesama penyerang. Advanced Forward biasanya cepat, lumayan bagus dalam skil teknik, dan yang pastinya sangat tajam dalam mencetak gol. Advanced Forward bisa dibilang "Poacher" yang mempunyai skil lebih, ia bisa mundur sedikit jika dibutuhkan untuk memberi tekanan pada centre back lawan ataupun untuk menerima umpan. Advanced Forward diplot untuk menjadi titik fokus bagi rekannya saat menyerang dan diharapkan bisa menjadi top skor bagi timnya. Oleh karena itu ia harus bisa diandalkan dan dapat menangani tekanan dengan baik.

Atribut Kunci : Composure, Shooting, Off The Ball, Speed, Acceleration, Flair, First Touch, Decisions, Creativity, Technique, Dribbling


 5. Complete Forward

Terkadang sebuah tim bisa sangat beruntung saat mendapatkan seorang penyerang yang lengkap; pemain bertubuh tinggi, tangguh saat di udara, cepat, brilian saat membawa bola, dan sekaligus pencetak gol handal. Complete Forward yang serba bisa tak canggung saat diminta menjadi striker tunggal ataupun dipasangkan dengan penyerang lain. Ia bisa bermain membelakangi gawang lawan (back-to-goal) ataupun mencoba 'menempel' bek terakhir lawan guna menyongsong umpan terobosan. Intinya, dengan memberinya role 'Complete Forward' berarti memberinya ijin untuk melakukan apapun yang dirasanya perlu untuk  membantu lini tengah, mencetak gol ataupun memberi assist kepada rekannya.

Atribut Kunci : Strength, Stamina, Composure, Shooting, Off The Ball, Speed, Acceleration, Flair, First Touch, Decisions, Creativity, Technique, Dribbling, Jumping, Heading, Anticipation


6. Defensive Forward

Defensive Forward bisa dikatakan sebagai versi defensif dari 'Deep-Lying Forward'. Ketika sebuah tim bermain melawan musuh yang jauh lebih kuat, maka pertahanan kita akan selalu membutuhkan bantuan ekstra sebanyak mungkin. Salah satu pilihan adalah meminta striker untuk turun sejauh mungkin dan ikut memberi 'pressure' pada lini tengah lawan. Dengan melakukan ini memang serangan tim akan kurang menggigit, namun ini mungkin lebih baik daripada kalah telak dari lawan. Seorang Defensive Forward membutuhkan stamina dan tackling yang cukup baik, dan bersedia bekerja ekstra keras. Jika dimainkan sebagai striker tunggal maka ia membutuhkan bantuan dari rekan gelandangnya untuk menciptakan peluang. Jika dipasangkan dengan striker lain, maka ia akan berusaha keras mensupport rekannya tersebut.

Atribut Kunci : Work rate, Stamina, Shooting, Tackling, Speed, Acceleration


7. Trequarista

Seperti versi AMC-nya, TQ di posisi forward akan banyak bergerak guna menciptakan ruang yang bisa dimanfaatkan rekan-rekannya. Formasi 4-6-0 dari AS Roma misalnya mungkin lebih tepat disebut 4-5-1 dengan Francesco Totti bermain sebagai seorang Trequartista. Trequartista di posisi Forward sekilas hampir sama dengan seorang 'Inside Forward', tetapi bedanya seorang Trequartista lebih memprioritaskan bagaimana menciptakan peluang dan baru mencetak gol ketika peluang itu datang. Sementara bagi seorang Inside Forward adalah kebalikannya.

Atribut kunci : Creativity, Off The Ball, Passing, Technique, Flair, First Touch, Anticipation, Decisions, Dribbling, Teamwork



sumber : http://fmunity.com/content/player-role-fm-2010-forward-centre