22 Desember 2011

Manchester Di Los Angeles

Guyuran uang kas tak terbatas untuk Manchester City membuat polarisasi penggemar sepakbola di kota Manchester terhadap United sedikit tergoyahkan. Keberhasilan City mengalahkan United di Old Trafford dengan skor meyakinkan, 1-6, membuat banyak yang meramalkan bahwa City segera menjadi sebuah kekuatan baru di Liga Inggris. Peluang tetangga berisik itu untuk menjadi tim besar terbuka lebar. Tidak lagi menjadi tim yang sekedar numpang di kotanya United, sang penguasa Liga Inggris.

Hal yang sama rupanya juga terjadi di NBA, tepatnya di kota Los Angeles. Tiap kali menghubungkan Los Angeles dengan basket, maka pasti akan muncul nama : Lakers. Tidak banyak yang mengajukan nama tim tetangga yang menghuni kota yang sama, yaitu Clippers. Meskipun telah ada bertahun-tahun, kiprah Clippers tak pernah beredar di jalur juara NBA. Suatu hal yang sangat kontras dengan LA Lakers. Jika tidak banyak nama beken yang pernah mampir di Clippers, maka Lakers pernah dihuni pemain legendaris seperti Wilt Chamberlain, Kareem Abdul-Jabbar, Magic Johnson, Shaquille O'Neal, dan yang terkini, Kobe Bryant.

Musim 2011/2012 ini menjadi musim yang sangat bersejarah untuk Clippers. Setelah Lockout selesai, Clippers berhasil melakukan mega transfer yang sangat penting. Mereka sukses mengikat kontrak salah satu playmaker terbaik NBA saat ini, yang sebelumnya justru diburu oleh LA Lakers. Clippers kini diperkuat oleh anggota All Star empat kali, Chris Paul. Bersamaan dengan CP3, Clippers juga menggaet Chauncey Billups dari New York Knicks dan Caron Butler dari Dallas Mavericks. Tiga superstar ini melengkapi bintang-bintang Clippers sebelumnya seperti Blake Griffin sang juara Dunk Contest 2011, DeAndre Jordan sang center yang atletis, dan Mo Williams yang bisa berperan sebagai playmaker dan three pointer.

Performa mereka langsung menjanjikan ketika menjalani pertandingan pertama di pre season NBA, melawan sang tetangga, Lakers. Meskipun bermain di Stapless Center, kandang Lakers, Clippers begitu perkasa dan sangat dominan. Dikomandani Chris Paul yang mengungguli Lakers di playmaking, Clippers juga dominan di dalam melalui Blake Griffin dan DeAndre Jordan, serta lebih jitu dalam melakukan shooting dari seluruh titik. Intinya, Clippers terlihat sangat komplit dan kompak. Hasilnya, Lakers dikalahkan dengan skor telak, 114-95, di kandang mereka sendiri.

Jika sebuah tim sudah dihuni seorang playmaker handal seperti CP3 dan didukung sekawanan pemain berbakat yang lengkap di semua lini, maka tim itu punya potensi besar untuk meledak. Miami Heat punya big three, tapi lemah di playmaker. Chicago Bulls punya Derrick Rose, New Jersey Nets punya Deron Williams, tapi sama-sama relatif minim dukungan. Dallas Mavericks punya skuad juara musim lalu, namun sudah cukup menua. Lakers punya Kobe Bryant, tapi kurang kuat di dalam dan melemahnya Derek Fisher karena faktor usia. Kesimpulannya, Los Angeles Clippers saat ini menjadi kuda hitam yang siap menyodok ke atas untuk bersaing menuju juara, bukan lagi sebagai pelengkap saja. Jika United tersaingi oleh City di Manchester, maka Lakers juga punya rival berat di Los Angeles, yaitu Clippers.

0 komentar:

Posting Komentar