11 Maret 2012

United's Coup D'état

Sedikit terasa seperti lebih mudah dari yang diduga, ternyata Manchester United mampu mengambil alih tahta puncak klasemen dari Manchester City, justru ketika City menghadapi tim promosi, Swansea City. Tanpa Nani dan Antonio Valencia, SAF memasang Wellbeck di sayap kanan, dengan Rooney dan Chicharito berduet di depan. Pada prakteknya, Wellbeck lebih sering bergerak ke depan, dengan Chicharito melebar ke kanan. Tak banyak yang menduga, Chicharito ternyata memiliki akurasi crossing yang cukup oke. Gol pertama Rooney bermula dari umpan Chicharito dari kanan. Beberapa kali pula Chicharito melakukan umpan lambung yang mengenai sasaran. Satu gol penalti dari Rooney menyudahi permainan tersebut dengan kemenangan MU, 2-0.

 Chicharito dan Rooney

Di saat yang sama, City yang melawat ke kandang Swansea, diprediksi mampu pulang membawa poin penuh, mengingat reputasi Swansea yang "hanya" tim promosi. Kenyataannya, City bahkan nyaris ketinggalan di menit-menit awal, sayangnya penalti Sinclair gagal menghasilkan skor. Di menit 83, melalui tandukan Luke Moore, akhirnya Swansea bisa mencetak gol kemenangan. Meskipun terjadi di kandang Swansea, gol ini mampu membuat Old Trafford bergemuruh, karena kemenangan MU dan kekalahan City artinya membuat Klasemen Liga Inggris berhasil dikudeta. United kembali menjadi pemimpin atas rival sekotanya.

Memang, ini adalah klasemen sementara, bukan penentu juara. Banyak hal yang bisa terjadi dalam 10 pertandingan Liga Inggris terakhir, termasuk derby Manchester. Namun kudeta ini sangat penting bagi MU yang sempat tertinggal tujuh poin dari City, sekaligus menjadi ujian mental yang sangat penting. Harus saya akui bahwa musim ini City sukses menggelontorkan uangnya untuk membentuk sebuah tim yang hebat. Dengan pelatih juara dan sederet pemain berkualitas, City mampu menghadirkan permainan kolektif yang enak ditonton. Tapi di Inggris, MU telah teruji jauh lebih lama dalam mentalitas dan semangat bertanding. Inilah yang menjadi faktor yang harus diperhatikan City jika ingin menjadi tim besar. Berulangkali MU menunjukkan semangat itu, dan kemudian meraih kemenangan secara konsisten meskipun tidak menghadirkan permainan indah yang menghibur.

Selanjutnya, City masih harus menjamu Chelsea yang sedang bangkit, dan melawat ke kandang Arsenal yang juga sedang bagus. Sementara laga sulit yang harus dilalui MU relatif tidak banyak, hanya menyisakan derby berat di kandang City. Bisa jadi ini merupakan laga penentu, apabila kedua tim sama-sama tampil konsisten dan meraih kemenangan terus menerus. City yang "terluka" tentu saja tidak akan tinggal diam dan berusaha keras untuk finish pertama di akhir musim, namun MU sudah berada di situasi sulit ini berkali-kali. Apalagi pelan-pelan skuad MU kembali dipenuhi pemain-pemain yang sempat cidera. Liga Inggris masih (dan makin) seru.

0 komentar:

Posting Komentar