08 April 2012

Mengintip Peluang Juara Liga Elit Eropa

Liga-liga eropa makin mendekati akhir musim. Kandidat juara semakin mengerucut. Di tiga liga top eropa, pertarungan hanya menyisakan dua kontestan. Barca-Madrid di Spanyol, United-City di Inggris, dan Juve-Milan di Italia. Di penghujung minggu awal April ini, terjadi kejutan di tiga liga itu.

Mari kita mulai dari Italia. Saya laziale, sehingga cukup netral melihat persaingan Milan-Juve. Tapi untuk musim ini, saya lebih mendukung Juve. Mengapa? Sederhana saja, karena Juventus pada dasarnya adalah tim besar Italia yang kehilangan pamor paska calciopoli, sehingga ini waktu yang tepat untuk mulai bangkit. Selain itu, tahun lalu Milan sudah juara, ya tahun ini gantian lah. Hehehehe.
Kejutan Serie-A kali ini adalah dengan kalahnya Milan dari Fiorentina di San Siro. Kekalahan ini seperti 'memberi' Juventus kemudahan untuk menyalip Milan, mungkin lebih mudah dari yang mereka duga. Kekalahan Milan dari Barcelona berlanjut pada performa kurang baik di Serie A. Saya kurang tahu apakah kali ini banyak yang menyalahkan wasit lagi atau tidak. Dari tujuh pertandingan sisa, Juventus masih akan menghadapai Lazio dan Roma, tapi dua-duanya di kandang. Tentunya saya ingin Lazio mengalahkan Juve, tapi saya memprediksikan Juve yang akan menang. Sisanya, Juve akan menghadapi lawan yang relatif tidak berat. Sebenarnya Milan juga memiliki sisa pertandingan yang tidak berat, namun masih ada satu pertandingan tandang melawan Inter Milan. Meskipun partai ini "tidak terlalu tandang"' buat Milan, namun dengan kondisi mental seperti sekarang dan dengan posisi klasemen di bawah Juve, saya rasa agak sulit buat Milan untuk meraih seluruh kemenangan di tujuh laga sisa dan finish di akhir musim sebagai juara. Tahun ini sepertinya akan jadi milik Juventus. Semoga tahun depan Lazio bisa bicara banyak.


Kejutan di Inggris tidak kalah seru. Setelah sempat tertinggal dengan poin yang signifikan, tiba-tiba saja MU sudah berada di atas City, sejak City dikalahkan oleh Swansea. Meskipun banyak yang menyebut Swansea sebagai Swansealona karena kemiripan gaya permainannya, namun Swansea tetap saja tim yang baru promosi musim ini. Penurunan performa City sejak ditinggal Yaya Toure ke Piala Afrika rupanya berlanjut hingga saat ini. Sebaliknya, MU yang sempat mengalami 'krisis', mampu kembali menunjukkan mental yang kuat dan hasilnya mereka kembali pada jalurnya menjadi calon kuat Juara Liga Inggris. Kejutan besar terjadi lagi hari minggu (8/4/12) lalu. Ketika MU berhasil mengalahkan QPR, City justru ditumbangkan Arsenal. Oke, mungkin kemenangan Arsenal di Emirates Stadium tidak terlalu mengejutkan, namun permainan City benar-benar mengecewakan. Kalah di ball possession, minim kreatifitas, dan kurang determinasi, City cukup beruntung hanya kebobolan satu gol. Dengan enam pertandingan tersisa, MU akan menjamu Aston Villa, Everton, dan Swansea, serta harus tandang ke Wigan dan Sunderland, plus partai yang tadinya dianggap akan seru, derby Manchester di Etihad Stadium, tanggal 30 April. Untuk City, selain derby Manchester, masih akan masih akan melawat ke Norwich, Wolves, Newcastle, dan menjamu West Brom dan QPR. Dengan jadwal tersisa, memperhatikan kondisi mental, dan selisih delapan poin di klasemen, saya yakin MU akan kembali menjadi juara.


Kejutan paling besar ada di Spanyol. Real Madrid sempat unggul sepuluh poin atas Barcelona, dan sangat stabil memainkan sepakbola yang cepat dan kuat, dengan banyak gol dari banyak pemain. Ronaldo memimpin dengan rekor-rekornya. Benzema dan Higuain menunjukkan kelasnya, Ozil dan Kaka membuktikan diri sebagai salah satu (dua??) pesepakbola paling kreatif sejagat raya. Dengan performa itu plus Barcelona yang seperti kesulitan ketika bertandang ke tim-tim lemah, siapa yang menyangka selisih poin itu akan menjadi tinggal EMPAT saja di awal April? Ya, akibat hasil seri di kandang ketika melawan Valencia, peluang juara Barcelona yang sempat hilang kembali meninggi. Apalagi Madrid akan melawat ke tetangga sebelah untuk menghadapi Atletico Madrid yang sedang kembali bagus di tangan Diego Simeone.
Memang masih ada tujuh pertandingan tersisa, termasuk El Clasico di dalamnya. Jika melihat tren El Clasico, plus karena dihelat di Nou Camp, saya rasa Barcelona akan kembali memenangkan pertarungan sengit ini, dan memangkas jarak poin. Selisih satu poin itu akan diperebutkan secara ketat di partai-partai lainnya. Dari tujuh itu, selain tandang ke Atletico dan Barcelona, Madrid harus menjamu Gijon, Sevilla, dan Mallorca, dan kemudian tandang ke Bilbao dan Granada. Madrid tentu tidak akan membiarkan kehilangan poin lagi di laga kandang, namun cukup menarik untuk melihat pertandingan mereka di Bilbao nanti. Anak asuh Bielsa ini sedang berada di peak performance, terbukti dengan beradanya mereka di final Copa Del Rey, lolos ke semifinal Euro League (dengan menyingkirkan Manchester United dan Schalke secara meyakinkan), dan sangat menyulitkan Barcelona.
Sedangkan Barcelona masih menyisakan tugas untuk menjamu Getafe, Malaga dan Espanyol, dan tandang ke Levante, Vallecano, dan Real Betis. Derby melawan Espanyol tidak pernah mudah, bertandang ke Levante yang saat ini menghuni peringkat empat juga akan berat. Namun kunci paling utama akan terjadi pada El Clasico. Selain pertaruhan poin, partai ini akan menjadi ujian fisik dan mental yang hebat. Ujian fisik karena pertandingan ini terjadi di antara dua leg babak semifinal Liga Champion, ujian mental karena kemenangan akan sangat berarti buat kedua pihak. Kemenangan Barcelona akan menghancurkan kepercayaan diri Madrid dan mempertahankan optimisme Catalan. Sebaliknya, kemenangan Madrid akan kembali menjauhkan mereka dari kejaran Barcelona.
Sebagai fans Barcelona, tentu saya berharap Barcelona mampu menyalip Real Madrid di akhir musim, dan kembali mempertahankan gelar juara. Dan saya rasa, hal itu akan sangat mungkin terjadi.

0 komentar:

Posting Komentar