25 Juni 2012

EURO 2012 Udah Semifinal Aja

Bulan Juni ini hampir saja terlewati tanpa satu tulisanpun. EURO 2012 yang mengisi senggang liburan musim kompetisi Eropa tidak terlalu menggelitik jari saya. Berhubung saya kangen juga buat nulis disini, maka saya tuangkan saja beberapa gejolak yang terjadi di pikiran saya, mumpung EURO juga sudah memastikan siapa saja yang berhak melaju ke semifinal.

EURO kali ini relatif tidak menghadirkan kejutan besar. Hanya melempemnya performa Belanda yang cukup membuat kita mengrenyitkan dahi, meskipun sedikit dan tidak lama. Selebihnya berlangsung normal-normal saja.

Unggulan utama masih Spanyol. Bermaterikan para pemain yang sebagian besar adalah juara bertahan Piala Eropa dan Piala Dunia, Spanyol terlihat paling stabil dan meyakinkan dengan filosofi dan karakter kuat yang menjadi kelebihan sekaligus kekurangan utama. Spanyol masih bermain dengan penguasaan bola dan pergerakan serta passing mematikan. Mau tidak mau, gaya permainan Spanyol sangat mengingatkan kita kepada Barcelona, meskipun Mourinho pernah mengatakan bahwa Spanyol bukan Barcelona, karena banyak juga pemain tim lain disana, termasuk Real Madrid. Memang cideranya David Villa dan Carles Puyol membuat dominasi Barcelona di timnas Spanyol berkurang, namun ketika melihat Spanyol bermain, saya tidak bisa memikirkan tim lain selain Barcelona. Yah selain karena faktor bahwa saya juga fans Barcelona. Yang cukup unik di EURO kali ini, Del Bosque lebih sering memainkan starting lineup tanpa striker murni, dengan menurunkan Cesc Fabregas sebagai false nine. Tidak adanya Villa rupanya sangat berpengaruh pada skema permainan Spanyol. Torres tidak lagi seperti empat tahun lalu, dan Llorente belum berpengalaman di laga internasional.


Konsistensi gaya permainan Spanyol membuat tim lain sudah mengantisipasi dari jauh-jauh hari. Seperti Barcelona yang tidak lagi dominan dan seringkali berhasil ditahan tim kecil, Spanyol juga sangat mungkin ditahan oleh tim manapun. Kuncinya adalah pertahanan berlapis yang disiplin, dengan serangan balik yang cepat dan mematikan. Meskipun begitu, Spanyol tetap tim kuat yang juga bisa menyingkirkan tim manapun di dunia. Spanyol menjadi tim yang memiliki kans untuk gagal dan berhasil sama besarnya.

Tim unggulan selanjutnya adalah Jerman. Hingga semifinal ini, Jerman begitu impresif. Berada di grup neraka, Jerman berhasil meraih poin sempurna dengan mengalahkan Belanda, Portugal, dan Denmark. Tidak seperti Spanyol, Jerman terlihat mau dan mampu untuk melakukan segala cara dan teknik untuk menyerang. Mulai dari penguasaan possession, dribble individu, umpan terobosan, crossing udara, tendangan jarak jauh, hingga eksekusi set piece. Jerman memiliki stok pemain berkualitas yang melimpah dari depan sampai belakang, dan mayoritas berusia muda. Sebagian besar dari mereka adalah pemain kelas satu dunia. Atau paling tidak, calon pemain nomor satu dunia.

Meskipun penyumbang pemain timnas Jerman terbanyak adalah Bayern Muenchen, ternyata pola permainan Jerman tidak identik dengan Muenchen. Dua pemain kunci Muenchen, Robben dan Ribery, tidak berkewarganegaraan Jerman. Figur kunci Jerman yang berasal dari Muenchen adalah Neuer, Lahm, Schweni, Mueller, dan Gomez. Ditunjang dengan duet Real Madrid, Ozil-Khedira, skuad Jerman menjadi sangat enerjik dan kreatif.

Semifinalis lainnya adalah Italia dan Portugal. Italia berhasil menahan seri Spanyol di babak grup, sementara Portugal adalah rekan Jerman ketika lolos dari grup neraka. Jadi sebenarnya semifinal ini hanya diisi oleh peserta dari dua grup, yaitu grup B dan grup C. Grup A dan D sudah wassalam semua.

Seperti yang dijanjikan Prandelli, Italia tidak lagi tampil bertahan dengan jurus catenaccio. Malahan di perempatfinal, Italia berhasil mengalahkan Inggris yang justru menggunakan ajian pertahanan gerendel yang begitu khas melekat pada Italia, dan sukses diterapkan Chelsea ketika menjuarai Liga Champion bulan lalu.

Portugal yang selalu disepelekan kali ini berbicara cukup lantang meskipun belum meyakinkan. Ronaldo terlihat segera siap menunjukkan bahwa dirinya layak untuk menjadi pemain sepakbola terbaik dunia (lagi) dan lepas dari bayang-bayang Lionel Messi.

Selanjutnya Jerman akan menghadapi Italia, dan Spanyol akan bertemu Portugal. Jerman yang sempat menyimpan beberapa pemain kuncinya ketika menghadapi Yunani sepertinya sangat siap untuk melenggang bebas ke final. Italia tentu saja tidak mau begitu saja dikalahkan, sehingga kedewasaan Italia dan kreatifitas Jerman akan menjadi tontonan sangat menarik.

Ketika membicarakan Portugal, fokus selalu tertuju pada sang mega bintang yang kaya dan mengaku ganteng, Cristiano Ronaldo. Spanyol tentu saja bukan lawan yang asing untuknya, karena permainan ala Barcelona itu sudah menjadi hantu untuknya selama beberapa tahun, yang bulan lalu justru baru saja dikalahkannya, bersama Real Madrid tentunya. Tapi jangan lupa bahwa Spanyol memiliki sederet pemain yang sangat memahami karakter si kapten Portugal ini karena memang bermain di tim yang sama. Kemungkinan besar Portugal akan memainkan pertahanan gerendel yang dikomandani Pepe dan Coentrao, untuk kemudian menyerang balik dengan cepat dan kejam melalui aksi Ronaldo.

Yang jelas, kali ini dipastikan tidak ada cinderella story seperti kisah Yunani di Piala Eropa 2004. Empat tim yang masuk semifinal adalah tim yang memiliki kapasitas dan kapabilitas sama besarnya. Menurut saya, final paling ideal adalah Spanyol vs Jerman, tapi siapapun yang berlaga, tetap menjanjikan kualitas setara.

Sampai jumpa di sisa pertandingan EURO 2012. Siapapun jagoan anda, mari kita nikmati segala pujian dan cemoohnya. Jangan lupa bahwa setelah EURO ini berakhir, ada fase yang tak kalah menarik, yaitu kabar dari bursa transfer pemain. Kiprah gemilang di EURO tentu akan makin meningkatkan harga pemain dan menarik minat tim-tim besar Eropa.

Selamat menikmati.

Saya juga.

0 komentar:

Posting Komentar