19 Juni 2016

LeBron Memenuhi Takdirnya : Cavs Akhirnya Juara

Tertinggal 1-3 dari pemegang rekor 73 kemenangan di musim reguler, Cavaliers diramalkan segera takluk dan kembali gagal menjadi Juara NBA. Namun sindiran pedas dari Draymond Green dan Klay Thompson sepertinya menjadi cambuk yang membangunkan Om LeBron James sehingga kemudian menjadi gila dan tampil mengerikan yang secara dominan mengambil alih game 5 dan 6 untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Golden State Warriors punya banyak mesin three point yang bisa menembak kapan saja dimana saja oleh siapa saja. Sebagai pemegang cincin juara bertahan, tentu saja bukan lawan ringan, terbukti dari dominannya GSW di dua partai pertama NBA Final 2016. Namun semua terbalik di game 5 dan 6 itu. LeBron James memimpin para rekannya baik dengan cara mencetak poin, memberi assist, blok penting maupun rebound yang agresif. Maka, game ke 7 menjadi sangat seru.

 Cleveland Cavaliers, 2016 NBA Champions
(sumber : NBA.com)

Dan itulah yang terjadi. Sejak awal pertandingan, kejar mengejar skor sangat ketat. Nyaris tidak ada lagi dominasi satu tim atas tim lainnya. Cideranya Andrew Bogut rupanya cukup mempengaruhi kekuatan GSW di dalam, sebagai sebuah kondisi terbalik dari yang dialami Cavs tahun lalu dimana LeBron harus berjuang sendiri ketika ditinggal Kevin Love dan Kyrie Irving cidera. Stephen Curry tidak tampak seperti dirinya ketika bermain stabil di musim reguler. Banyak shoot yang ragu-ragu dan gagal menambah poin, mungkin saja dia bermain sambil menahan cidera. Shumpert yang tampak tidak-ngapa-ngapain-tapi-tetap-dipasang-terus diberi tugas khusus untuk selalu mengganggu Curry supaya nggak shaat shoot shaat shoot melulu dari mana saja secara kurang ajar. Terbukti kawalan ini sukses menggagalkan kekurangajaran Curry. Klay Thompson di game ini juga tidak dominan. Yang mengerikan adalah Draymond Green dengan 5 per 5 three point shoot di awal-awal pertandingan. Saya curiga sebenarnya salah satu strategi Cavaliers untuk menghalangi laju GSW adalah dengan men-trade Anderson Varejao ke GSW, karena ternyata di beberapa momen penting, Varejao justru membuat turnover yang menguntungkan Cavs. Strategi yang cukup brilian.

Ya, saya adalah #teamLeBron semenjak dia kembali ke Cavaliers, berbeda ketika saya menjadi #antiLeBron ketika dia sedang berada di Miami Heat. Saya rasa, dengan nama dan kemampuan sebesar dia yang dianggap sebagai Greatest Player of His Generation, LeBron seharusnya tidak kabur dan mencari rumah lain demi perburuan gelar juara. Dia punya beban moral untuk mengangkat timnya untuk mencapai kasta tertinggi. Maka ketika dia insyaf dan kembali berniat untuk membawa Cavaliers ke level yang lebih tinggi, saya mendadak menjadi fans LeBron. Dengan ini, dia layak untuk mulai disejajarkan dengan para legenda seperti Michael Jordan, Kobe Bryant, dan Tim Duncan, lebih hebat daripada Shaquille O'Neal dan Kevin Garnett.

LeBron menjadi pemain yang berbeda sejak kembalinya dia ke Cleveland, karena dia menjadi lebih seperti pemimpin yang tidak lagi mendominasi permainan. Dikelilingi playmaker lincah macam Kyrie Irving, forward handal macam Kevin Love, bigman dominan seperti Tristan Thompson, plus veteran pencari gelar di usia senja semacam JR Smith dan Richard Jefferson, LeBron James mampu menyatukan mereka dan bekerja sebagai sebuah tim.

Untuk menghentikan Curry dan teman-teman penembak jitunya, individual brilliance tidak cukup. Harus ada kekompakan tim dalam meminimalisir peluang menembak jarak jauh, dan intimidasi dalam berjuang beradu fisik. Hasilnya. Curry hanya sukses mencetak 4 three point, dan Thompson hanya sukses mengeksekusi 2 three point dari 10 percobaan. Total mereka berdua menyumbangkan 31 point, jumlah yang tidak bagus berdasarkan standar mereka, ditambah dengan 7 turnover yang tentu saja krusial.

Cavaliers sebenarnya juga ga tajam-tajam amat. Banyak peluang yang gagal di eksekusi termasuk layup LeBron dan 3pt made yang cuma 24%. Tapi dari sedikit 3 point itu, ada satu shoot penting dari Irving yang menentukan di detik-detik akhir, dan block dahsyat LeBron pada Iguodala sebagai bentuk tanggung jawab nya yang baru saja mencetak turnover. Namun eksplosifitas James memang tak tertandingi di game ini. Iguodala yang pada prinsipnya diberi tugas untuk mengganggu James tidak mampu menandingi kekuatan, kecepatan, dan keakuratannya. Apalagi ketika LeBron sukses melakukan switch sehingga dijaga orang lain seperti Thompson atau Curry. Di game ini tidak banyak momen-momen showtime yang potongan videonya bisa diputar berulang-ulang saking kerennya, tapi ketegangan selama pertandingan bisa jadi merupakan partai final NBA terbaik yang pernah saya lihat selama ini. 

GSW adalah unggulan, sebuah tim muda yang diisi para penembak jitu. Bisa memanage sekian banyak pemain untuk bisa menembak jarak jauh dengan tepat dan konsisten adalah kerja Steve Kerr yang patut diapresiasi. Namun, saya pribadi kurang menikmati gaya permainan mereka. Sebagai penggemar NBA sejak era Michael Jordan, saya sangat menikmati permainan cepat dengan aneka pick-n-roll, give and go, alley oop, drive lincah, dan dunk akrobat. Hal-hal yang jarang dilakukan oleh para pemain Golden State Warriors.

LeBron James jelas jadi nama yang menggaransi hiburan itu, meskipun tidak lagi sesering dulu. Kemenangan Cavaliers bagi saya adalah kemenangan basket sebagai hiburan, karena memang banyak hiburan dari permainan mereka, meskipun di musim ini Cavs pernah mencetak rekor sebagai tim dengan three point terbanyak dalam satu pertandingan. Ya, gelar itu justru diraih Cavs, bukan Warriors.

Cavaliers sudah juara, artinya satu lagi sejarah tercipta karena Cavs memang belum pernah merasakannya. Menjadi juga bersejarah karena yang membawa juara adalah anak didiknya. Dan menuntaskan rasa penasaran saya atas gelar juara LeBron James bersama tim aslinya, meskipun jelas tidak ada apa-apanya dibanding rasa penasaran LeBron sendiri.

Saya senang mengikuti perkembangan Cavaliers musim ini, tapi sebenarnya saya lebih mendukung tim lain untuk maju jauh, dan nyaris tercapai tahun ini. Jadi karena Cavs sudah juara, maka musim depan saya ingin mendukung Oklahoma City Thunder bersama trio Kevin Durant-Russell Westbrook-Serge Ibaka nya. 

Semoga OKC melangkah lebih jauh musim depan.

Namun yang lebih penting, semoga NBA semakin menghadirkan banyak hiburan, karena pencapaian yang bisa saya dapat dari NBA ya hanya rasa senang ketika menonton. 

1 komentar:

  1. Anda dapat membaca sepak bola terbaik, prediksi berita di situs saya
    Prediksi Bola
    Terima Kasih

    BalasHapus