05 Maret 2020

Take A Look At Milwaukee Bucks 19-20

Tidaklah mengherankan ketika Milwaukee Bucks jadi tim yang kuat di musim ini, tapi tetap saja banyak yang kaget ketika dia jadi sangat dominan, dan untuk sementara menempati posisi teratas di seluruh NBA. Hingga artikel ini ditulis, rekor menang kalah Bucks adalah 53-9. Tadinya Bucks malah sempat diperkirakan bisa menyaingi rekor 73-9 GSW di musim 15/16, tapi menjadi agak sulit ketika Miami Heat memberikan kekalahan ke 9 untuk Bucks.

(source : here)

Yang menarik bagi saya, berbeda dengan Lakers yang diisi para mega bintang dan eks pemain bintang, Bucks ini disusun dari pemain-pemain yang awalnya dianggap medioker saja, tapi bisa membentuk tim yang solid dalam bertahan, yang dibuktikan menjadi yang teratas di defensive rating (101.0) NBA saat ini, serta tetap ganas dalam menyerang, posisi ke empat dalam offensive rating (112.8) NBA. Selain itu, Bucks juga memimpin di kategori lain seperti : Rebound Percentage, Player Impact Percentage, dan Pace.


Benarkah para pemain Bucks ini awalnya medioker? Mari kita lihat statistik di bawah ini :


No Name Pos Height Weight Age Draft Pick Games Start Min Played
1 Giannis Antetokounmpo F 211 110 25 2013 15 56 56 1727
2 Khris Middleton F 201 101 28 2012 39 53 50 1582
3 Brook Lopez C 213 122 31 2008 10 59 58 1566
4 Eric Bledsoe G 195 97 30 2010 18 54 54 1460
5 Wesley Matthews G 193 100 33 2009 Und 59 59 1453
6 Donte DiVincenzo G 193 92 23 2018 17 57 22 1308
7 George Hill G 191 85 33 2008 26 51 0 1087
8 Pat Connaughton G 196 95 27 2015 41 58 0 1053
9 Ersan İlyasova F 206 107 32 2005 36 54 7 864
10 Robin Lopez C 213 127 31 2008 15 57 3 815
11 Kyle Korver G 201 96 38 2003 51 47 0 782
12 Sterling Brown G/F 196 99 24 2017 46 44 0 629
13 D.J. Wilson F 208 105 23 2017 17 30 0 259
14 Marvin Williams F 203 108 33 2005 2 9 0 157
15 Dragan Bender F/C 213 113 22 2016 4 7 0 91
16 Thanasis Antetokounmpo F 198 99 27 2014 51 17 1 73
17 Frank Mason G 180 86 25 2017 34 5 0 23

Team Average


28.53





Starter utama Bucks bukanlah top pick pada masanya dulu. Pick tertinggi adalah Brook Lopez, yaitu ke 10 yang waktu itu di pick oleh New Jersey Nets. BroLo kemudian sempat ke Lakers, dan kurang berkembang disana. Di Bucks, dia jadi bigman yang sangat berguna dalam skema serangan Bucks, bahkan hanya dengan berdiri menjauh dari ring. Posisinya sebagai center yang handal dalam menembak three point membuat bigman lawan harus memilih antara menjaganya keluar yang artinya menyisakan lubang di tengah yang bisa dieksploitasi Giannis, atau tetap bertahan under basket untuk mencegah drive masuk, tapi tentu akan meninggalkan BroLo terbuka di luar.
Berikutnya tentu saja adalah si MVP, Giannis "Greek Freak" Antetokounmpo. Mengeja namanya memang cukup susah, tapi tidak seberapa dibanding kesusahan dalam menjaga pergerakannya. Giannis yang dulunya tinggi cungkring berubah menjadi pemain yang sangat atletis dengan kemampuan komplit. Setelah sebelumnya terkenal karena langkahnya yang panjang dan loncatannya yang tinggi, kini Giannis melengkapi senjatanya dengan kemampuan three point dan perimeter shoot. Dan tampaknya dia belum mencapai potensi tertingginya. Pemain yang besar akan dilawannya dengan kecepatan, pemain cepat akan dilawan dengan kekuatan badannya, maka kemampuan shoot dari jarak jauh akan membuatnya unstoppable, karena double/triple team akan membuat rekannya bebas dari penjagaan.
Eric Bledsoe adalah pick ke 18 di tahun 2010. Dia adalah primary ball handler di Bucks yang memiliki kecepatan sekaligus kekuatan. Bersama Giannis, Bledsoe masuk All-Defensive First Team NBA tahun 2019.
Khris Middleton telah berubah dari pemain 2nd round draft pick menjadi pemain All Star. Musim ini dia sudah mengemas 128 three point sukses dari 43% success rate. Trio Giannis-Bledsoe-Middleton adalah trio yang sangat menakutkan.
Starter terakhir adalah Wesley Matthews. Lebih "parah" dari Middleton yang 2nd round pick player, Matthews malah Undrafted ketika diambil oleh Utah Jazz di 2009, dan kemudian nyaris selalu menjadi starter dimanapun dia bermain.

Dari seluruh roster, pick tertinggi justru adalah Marvin Williams, yang meskipun di tahun 2005 adalah draft nomor 2 dan sempat membuat Atlanta Hawks kembali menjadi tim langganan playoff, di Bucks hanya mendapatkan menit sedikit. Lalu juga ada Dragan Bender yang bahkan sudah di trade ke GSW.

Sekedar sebagai pembanding, mari kita lihat statistik "Super Team" Golden State Warriors di musim 2015-2016 yang masih memegang rekor kemenangan terbanyak babak reguler NBA.


No Name Pos H W Age Draft Pick
1 Draymond Green F 198 104 25 2012 35
2 Stephen Curry G 191 84 27 2009 7
3 Klay Thompson G 198 98 25 2011 11
4 Harrison Barnes F 203 102 23 2012 7
5 Andre Iguodala F 198 98 32 2004 9
6 Shaun Livingston G 201 87 30 2004 4
7 Andrew Bogut C 213 118 31 2005 1
8 Leandro Barbosa G 191 91 33 2003 28
9 Brandon Rush G 198 100 30 2008 13
10 Marreese Speights C 206 116 28 2008 16
11 Festus Ezeli C 211 120 26 2012 30
12 Ian Clark G 191 79 24 2013 Und
13 James Michael McAdoo F 206 109 23 2014 Und
14 Anderson Varejão C 211 124 33 2004 30
15 Jason Thompson C 211 113 29 2008 12
16 Kevon Looney F 206 101 19 2015 30

Team Average


27.38


Tidak ada personil tim ini yang ada di top 5 draft pick, tapi di tangan Steve Kerr bisa diolah menjadi super team yang sangat dominan melawan tim manapun. Tim ini adalah tim bersejarah yang mampu mengubah cara bermain banyak tim di NBA, dan kembali mempopulerkan pola permainan small ball.

Lalu akan menjadi seberapa besarkah impact Milwaukee Bucks di musim ini di NBA? Tentunya kita harus menunggu hingga akhir musim, mengingat musim lalu ketika mereka sudah menjadi yang terbaik di Wilayah Timur, mereka akhirnya dikalahkan oleh Raptors yang dipimpin oleh Kawhi Leonard. Meskipun musim ini rekor mereka 2-0 ketika melawan Raptors yang sudah tidak lagi diperkuat Kawhi, namun mereka masih mencatat 1-1 melawan Celtics yang punya defense bagus, dan 0-2 ketika berhadapan dengan Miami Heat. Artinya di timur pun Bucks belum bisa santai.

Tetap kita patut angkat topi untuk Coach Mike Budenholzer yang mampu meramu tim ini menjadi solid dan memiliki masa depan cerah, paling tidak untuk satu dua tahun ke depan. Tim yang awalnya ada di posisi ketiga di prediksi awal musim, di bawah Clippers dan Lakers, kini jadi paling favorit untuk jadi juara.

So, prediksi Final NBA tahun ini, masih, Bucks vs Lakers. Duel tim minim star yang hustle, melawan pemain-pemain matang yang perlu pembuktian.
 
-maheinberg, 2020-

0 komentar:

Posting Komentar