10 September 2020

Take A Look at Miami Heat 19-20

Postingan ini didedikasikan untuk tim underdog yang tidak pernah diunggulkan selama musim reguler, tapi dengan amat sangat meyakinkan berhasil menyingkirkan tim terbaik reguler NBA. Tim kejutan yang istimewa ini adalah : Miami Heat.

clutchpoints.com

Banyak yang menyayangkan langkah Jimmy Butler ketika di musim ini pindah dari Sixers, padahal musim lalu nyaris saja menyingkirkan Raptors di Playoffs. Sebagaimana kita tahu, Raptors akhirnya juara. Jika JimBut bertahan, mungkin saja Sixers jadi serious contender di timur.

Di awal musim ini pula, JimBut juga digosipkan diminati dua tim dari Los Angeles, yang di atas kertas punya kans cukup besar untuk jadi juara. Heat bukanlah destinasi seksi di kala itu, karena diisi pemain-pemain yang relatif lebih medioker. Meski juga harus disadari, bahwa minim bintang juga berarti salary cap yang longgar, sehingga bisa lebih leluasa untuk mengundang satu atau beberapa pemain bintang yang baru.

Lalu kita bisa fast forward ke hari ini, ketika tim yang "biasa-biasa saja" itu baru saja mengalahkan Milwaukee Bucks yang di musim reguler jadi tim terbaik di NBA, bahkan di atas Lakers dan Clippers, yang dipimpin oleh Defensive Player of The Year dan calon MVP dua tahun berturut-turut, Giannis Antetokounmpo. Miami Heat bahkan nyaris menang telak 4-0, setelah sebelumnya menyapu bersih Indiana Pacers dengan cukup mudah.

Sayapun tidak terlalu mengikuti Miami Heat di musim reguler, tapi dengan capaian itu, jelas ada yang istimewa di tim ini. Lets take a look at this team.

Ini adalah daftar pemain Miami Heat, urut dari Minutes Played paling banyak :

No Name Age Pos Ht (m) Wt (kg) Draft Pick G GS MP
1 Bam Adebayo 22 F/C 2.06  116 2017 14 72 72 2417
2 Duncan Robinson 25 F 2.01  98  2018 Und 73 68 2166
3 Kendrick Nunn 24 G 1.88  86  2018 Und 67 67 1962
4 Jimmy Butler 30 F 2.01  104 2011 30 58 58 1959
5 Goran Dragić 33 G 1.91  86  2008 45 59 3 1663
6 Tyler Herro 20 G 1.96  88  2019 13 55 8 1508
7 Derrick Jones 22 F 1.98  95  2016 Und 59 16 1375
8 Kelly Olynyk 28 F/C 2.11  109 2013 13 67 9 1300
9 Meyers Leonard 27 F/C 2.13  118 2012 11 51 49 1034
10 Jae Crowder 29 F 1.98  107 2012 34 20 8 553
11 Andre Iguodala 36 G/F 1.98  98  2004 9 21 0 418
12 Chris Silva 23 F 2.03  106 2019 Und 44 0 346
13 Solomon Hill 28 F 1.98  103 2013 23 11 1 187
14 Gabe Vincent 23 G 1.91  91  2018 Und 9 0 83
15 Udonis Haslem 39 F 2.03  107 2002 Und 4 1 44
16 KZ Okpala 20 G/F 2.03  98  2019 32 5 0 26
17 Kyle Alexander 23 F/C 2.08  98  2019 Und 2 0 13
  Team Totals 26.59           73   17745

Jika sebelumnya saya pernah menulis tentang New Orleans Pelicans yang rata-rata umur pemainnya adalah 24,87 tahun, maka sebenarnya Miami Heat juga termasuk tim muda, dengan rata-rata usia pemain 26,59 tahun, dan rata-rata usia starter 25,6 tahun.
 
Pun ketika saya menulis tentang Milwaukee Bucks yang berisi pemain-pemain yang awalnya dianggap medioker, itupun terjadi pada Miami Heat. Starternya bukanlah para pemudah harapan NBA dimasa draft nya dulu. Dua diantaranya bahkan datang dari undrafted, yaitu Duncan Robinson dan Kendrick Nunn.

Masuknya Jimmy Butler bisa jadi adalah trade terbaik Heat paling tidak dalam 10 musim terakhir, terutama post trio James-Wade-Bosh era. JimBut yang merupakan salah satu two-way player terbaik yang ada di NBA saat ini, sukses menjadi leader bagi anak-anak muda di Heat. Dia bisa jadi playmaker, defender, eksekutor, sekaligus pemacu motivasi di lapangan. Dia membuat rekan-rekannya menuju titik paling optimal.

Bam Adebayo adalah pemain All Star Heat yang lain selain Jimbut. Musim ini dia begitu kuat dan kokoh. Bersama Jae Crowder, dia pun berhasil meredam agresifitas pemain bahkan sekaliber Giannis sekalipun. Saat ini dia adalah pemain dengan menit bermain terbanyak di tim, dan masih menyisakan banyak ruang untuk berkembang, terutama perimeter shootnya, di usia nya yang baru 22.

Goran Dragic menghadirkan veteran presence yang memulai dari bench, lalu menghadirkan kemampuan playmaking dan agresifitas yang sangat efektif. Perannya sangat terasa di Playoff ini dalam berbagi peran memimpin tim dengan JimBut. Sekadar menjadi pengingat bahwa Dragic adalah peraih Most Improved Player di tahun 2014 bersama Suns, dan di tahun 2018 masuk menjadi bagian dari NBA All Star menggantikan Kevin Love yang cidera, serta membawa Slovenia jadi juara dunia basket tahun 2017 sekaligus menjadi MVP.

Duncan Robinson dan Kendrick Nunn adalah duo draft tahun 2018 yang datang ke Miami Heat berawal dari undrafted, lalu bertransformasi menjadi starter yang solid. Nunn mencatat 15,3 PPG, ketiga terbaik di bawah JimBut dan Adebayo, termasuk 112 poin di 5 pertandingan awalnya, rekor terbanyak oleh seorang pemain undrafted. Runner up Rookie Of The Year tidaklah berlebihan buat Nunn. Dia konsisten dan memberikan efek besar. Robinson mendadak menjadi salah satu shooter terbaik NBA dengan 3,7 3PM dan sekitar 45% 3Pt di sekitar 29,7 MPG. 

Ada alumni Boston Celtics murid Brad Stevens yang berpengalaman malang melintang bermain di beberapa tim yang solid, yaitu Jae Crowder dan Kelly Olynyk. Di awal-awal Brad Stevens menggegerkan NBA dengan kemampuannya mengatur deffensive strategy, Jae Crowder adalah salah satu personil pentingnya. Kemampuan bertahan inilah yang jadi salah satu nilai penting Crowder di Heat untuk menyusun tim yang solid. Selain bertahan, Crowder yang datang sebagai free agent ini bisa diandalkan dari luar garis three point dengan catatan sekitar 45%, sebuah 3pt rate yang tinggi. Crowder sangat berguna jika Heat memutuskan untuk bermain small ball, dengan memanfaatkan kekuatan, kecepatan, serta 3nD. Olynyk adalah bigman berpengalaman yang kuat dan cukup bisa diandalkan 3pt nya, ada di rate sekitar 40%.

Veteran free agent berpengalaman yang lain adalah Andre Iguodala. Meskipun sudah berumur 36 tahun, dia adalah pemegang 3 cincin juara sebagai pemain yang sangat penting di Warriors. Kematangannya tidak bisa diragukan, dan kehadirannya penting untuk membimbing para generasi muda. Jangan lupa bahwa meskipun start dari bench, Iguodala adalah MVP Finals di GSW sebelum era Durant.

Satu lagi pemain muda yang cukup menonjol adalah Tyler Herro. Sebagai guard cadangan, kepercayaan dirinya dalam mengeksekusi shooting jarak jauh sangat mengagumkan. Apalagi di umur yang masih 20 yang menyisakan potensi begitu besar. Herro mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang lahir di tahun 2000an yang masuk ke final wilayah.

Lalu ada pemain muda undrafted yang mendadak mencuri perhatian publik karena berhasil menjadi juara slam dunk contest, Derrick Jones Jr. Ini anak berbody langsing dengan kecepatan plus vertical jump yang istimewa. Dia cukup solid dalam berperan sebagai pemain cadangan.

Daftar pemain Heat ini relatif tidak se glamor tim lain seperti Lakers, Clippers, ataupun Bucks. Tapi terlihat juga bahwa kedalaman squadnya cukup merata sehingga ketika harus memainkan second unit Heat tetap meyakinkan.

Meskipun jarang disebut, Miami Heat punya defense yang solid dan hustle. Mereka bisa cepat dan kuat sekaligus. Kemampuan defense seperti itu dilengkapi dengan kemampuan offense yang variatif. Ada yang bisa main ISO, bisa attack lewat bigman, ada playmaker yang pass-first sehingga bola bisa mengalir cepat, juga ada shooter-shooter yang termasuk terbaik di NBA. Mereka bisa bermain powerfull, atau small ball yang cepat dan tajam. JimBut bisa bermain dominan dan banyak drive, tapi juga bisa mencetak sedikit poin dan mendistribusikan beban menyerang secara merata ke seluruh personil timnya. Sejauh ini, para supporting cast sangat percaya diri dan amat bisa diandalkan.

Dari awal memang saya memprediksi Miami Heat akan menang 4-0 atas Indiana Pacers di round 1 NBA Playoffs, tapi tidak menduga bahwa mereka akan mengalahkan Milwaukee Bucks dengan cukup mudah. Sekarang saya menjagokan mereka sebagai juara wilayah timur untuk menantang raksasa dari barat, yang kemungkinan adalah salah satu dari dua tim dari Los Angeles itu. Tentu saja setelah melewati hadangan dari pemenang antara Raptors dan Celtics (skor sedang 3-3 ketika artikel ini ditulis), dua tim dengan deffensive efficiency tertinggi di Playoffs NBA.

Tim ini berubah sangat cepat dari tim potensial di masa depan, menjadi salah satu kandidat juara.
 
They deserve it.

-maheinberg, 2020-

0 komentar:

Posting Komentar