30 Desember 2020

Mencari Penantang Lakers (2) : LA Clippers

Dimulai dari ulasan tentang kedigdayaan LA Lakers, saya ingin mengupas satu persatu tim-tim yang punya potensi untuk menggagalkan upaya back to back Lakers. Setelah sebelumnya saya menulis tentang Brooklyn Nets, sekarang waktunya saya membuat tulisan kedua tentang "Mencari Penantang Lakers". Tim yang akan saya bahas kali ini adalah :
 
Los Angeles Clippers


Di musim 2018-2019, Clippers bisa dibilang minim bintang, tanpa pemain All-Star, tapi bermain dengan intensitas tinggi, sukses menembus Playoff, dan berhasil memberikan perlawanan sengit pada Golden State Warriors meskipun hanya bertahan di 6 game. Karena itulah Clippers kemudian menjadi unggulan tertinggi di musim berikutnya, ketika secara mengejutkan Clippers berhasil mendatangkan Kawhi Leonard dan Paul George, dua orang yang dianggap two-way player terbaik di NBA saat itu.

Sayangnya yang terjadi ternyata berbeda dengan apa yang diramalkan, karena di babak Playoff, dimana NBA harus dilanjutkan dalam bubble, para pemain Clippers terlihat kurang terikat dalam sebuah chemistry yang bagus. Apalagi ketika mereka dikalahkan Denver Nuggets dalam tujuh game, setelah sempat unggul 3-1. Banyak yang terkejut, tapi sepertinya tidak lama mengingat apa yang terjadi di sepanjang musim. 

Musim ini, pasti Clippers ingin membalas kenyataan pahit itu. Dengan Kawhi Leonard yang semakin sehat, maka dia akan lebih sering bermain tanpa ada load management, untuk mendapat kepercayaan lebih dari teman-teman setimnya. Dengan Paul George yang banyak dikritik, terutama di babak Playoff, tentunya dia ingin membuktikan kembali dirinya dan membawa permainannya seperti ketika menjadi kandidat MVP. Dan dengan setahun berlalu, chemistry mereka telah menjadi lebih baik apalagi ditambah adanya faktor pembakar semangat akibat kekalahan memalukan musim sebelumnya, terutama dari rival sekota mereka, LA Lakers.

Musim ini roster berubah cukup signifikan, terutama dengan kepindahan pemain cadangan terbaik mereka, Montrezl Harrel ke LA Lakers. Tentu saja ini mengubah proporsi squad Clippers, mengingat Harrel adalah orang lama di Clippers, selalu menghadirkan energi besar, dan sedang menjadi juara bertahan Sixth Man Of The Year. Lebih lengkapnya, ini adalah daftar pemain yang masuk dan keluar di Clippers :

Masuk :
Luke Kennard
Serge Ibaka
Nicolas Batum
Daniel Oturu

Keluar :
Montrezl Harrel
Landry Shamet
JaMychal Green
Maurice Harkless
Joakim Noah
Doc Rivers (Coach)

Tentunya yang akan merombak tim paling mendasar adalah perubahan coaching staff, dimana Doc Rivers akhirnya berpisah dengan tim yang sudah dilatihnya sejak 2013. Di era kepelatihan Doc Rivers, Clippers selalu menjadi contender, tapi tidak pernah melangkah jauh di Playoffs. Kini, Clippers dilatih oleh  Tyronn Lue yang sebelumnya menjabat sebagai asisten Doc Rivers. Ty Lue bukanlah nama yang asing di NBA, karena dialah yang membawa Cleveland Cavaliers empat kali berturut-turut melaju ke final NBA, dan sekali sukses menjadi juara. Jika sebelumnya Ty Lue banyak dianggap sukses menjadi pelatih karena adanya seorang LeBron James di timnya, ini saatnya untuk membuktikan bahwa dia juga bisa sukses ketika melatih pemain superstar, yang tidak bernama LeBron James.

Ini adalah roster LA Clippers musim 2020/2021 :

Gebrakan awal Clippers rupanya cukup meyakinkan, dimana di empat pertandingan awal mereka mencatat 3x menang, salah satunya dari LA Lakers, dan satu kali kalah. Di empat pertandingan itu, Paul George bermain sangat bagus, cukup mendekati masa ketika dia jadi salah satu kandidat MVP. Pun begitu dengan Lou Williams yang sangat efektif dalam menyerang.

Salah satu rekrutmen penting Clippers adalah Serge Ibaka, yang menjadi partner Kawhi Leonard ketika menjadi juara bersama Toronto Raptors. Kehadirannya di Clippers akan menggeser Zubac ke bench, karena pengalaman dan kemampuannya yang lebih komplit. Ibaka adalah center atletis yang memiliki kemampuan screen, shoot, dan passing yang bagus. Bergantian dengan Zubac yang lebih muda, posisi center Clippers menjadi lebih kuat. Musim lalu ada Harrell disitu, yang bagus dalam menyerang, tapi seringkali kesulitan ketika harus menjaga center yang besar dan berpengalaman.

Luke Kennard adalah starter Detroit Pistons musim lalu. Usianya baru 24, dan akan menjadi pengganti Landry Shamet yang pindah ke Brooklyn Nets, untuk berperan menjadi sharpshooter. Meskipun memiliki concern tentang injury, Kennard sedikit lebih baik daripada Shamet dalam hal membawa bola dan membuat peluang untuk rekan setimnya. Tentunya ini akan sangat berguna mengingat minimnya playmaker di Cliperrs.

Nicolas Batum mungkin baru saja menjalani musim yang kurang baik di Hornets, tapi Clippers akan menunggu perannya dalam menjadi katalis serta extra effort nya dalam bertahan. Clippers juga mendapat energi baru dari bigman muda, Daniel Oturu.

Roster Clippers memang tidak banyak berubah. Andalan utamanya tetap duo superstar Paul George-Kawhi Leonard, dengan dukungan yang kuat dari Lou Williams. Jika semua sehat dan terjadi chemistry yang bagus, Clippers adalah tim yang sangat berbahaya. Sayangnya musim lalu banyak masalah non-teknis yang menjadi kendala, misalnya Kawhi yang dianggap terlalu dianakemaskan dengan diberikannya hak khusus untuk beristirahat di game-game tertentu guna memastikan akan sehat dan berada di puncak performa ketika menghadapi Playoff. Di bubble pun, mereka tidak terlihat sebagai satu unit yang bersatu dan berbagi suka duka. Lebih banyak terlihat saling larut dalam pikiran masing-masing ketika berada di bench. Luka-luka dalam dari musim lalu itu tentu akan menjadi pelecut semangat yang bisa dipelajari dan digunakan untuk mengarungi musim ini. Waktunya untuk membalaskan dendam pada Denver Nuggets, dan mengalahkan semua pesaing di wilayah barat, terutama LA Lakers.

Di atas kertas, Clippers punya semua itu. Di atas lapangan, konsistensinya masih menjadi sebuah tanda tanya. Tentu saja, kita semua berharap Clippers bisa memeras saripati potensi mereka untuk menjadi contender yang seru. Siapapun lawannya nanti.

(Mahe, 2020)

0 komentar:

Posting Komentar