08 September 2011

Transfer Saga Barcelona

Musim ini Barcelona melakukan beberapa pembelian menarik. Salah satu yang paling menyedot perhatian tentu saja proses kepindahan eks kapten Arsenal :

Francesc (Cesc) Fabregas.


Sebagai pemain asli didikan Barcelona, Fabregas justru tumbuh berkembang dan menjadi superstar setelah dibeli oleh Arsenal, dan dididik oleh Arsene Wenger, sang Profesor. Sebenarnya Barcelona sudah berusaha untuk menarik kembali Fabregas sejak musim lalu, setelah kemenangan Spanyol di Piala Dunia, namun tidak terlaksana dan berakhir sebagai rumor saja. Hingga akhirnya melalui negosiasi yang panjang, Fabregas berlabuh di kampung halamannya kembali di bulan Agustus 2011 dengan nilai 34 juta euro.
Pembelian Fabregas sangat menguntungkan Barcelona, karena Fabregas adalah salah satu playmaker terbaik dunia. Dia bisa mengatur tempo permainan, dan mengirimkan umpan-umpan yang memanjakan pemain lain. Ada yang mengatakan Fabregas akan menjadi pengganti Xavi jika sudah pensiun nanti, tapi tampaknya posisinya akan sedikit berbeda dengan Xavi. Jika Xavi mengendalikan permainan dari sektor tengah, Fabregas didorong agak maju dan kadang melebar. Jika Xavi berperan sebagai pengumpan pertama untuk pemain lain, Fabregas akan lebih sebagai pengumpan sesaat sebelum pemain lain mencetak gol. Seperti yang kita tahu bahwa meskipun Xavi adalah manusia di dunia yang paling banyak memberikan umpan tepat sasaran, catatan assist nya tidaklah mencengangkan. Fabregas malah memiliki catatan yang lebih baik untuk memberikan assist. Antara tahun 2001 hingga 2011, Xavi telah tampil untuk Barcelona selama 461 kali dengan mencetak 67 assist, atau sekitar 14,53%. Bandingkan dengan karir Fabregas di Arsenal yang telah bermain selama 212 kali di Liga dan mencetak 80 assist, atau sekitar 37,74%. Hebatnya lagi, Fabregas melakukan itu ketika usianya baru menginjak awal 20-an. Bandingkan dengan Xavi yang baru menonjol di atas usia 25.

Apakah lalu Fabregas lebih baik dari Xavi, atau sebaliknya? Tunggu dulu.
Dalam beberapa pertandingan yang telah dilalui Barcelona dengan Fabregas di dalamnya, peran Xavi dan Fabregas tidak bertabrakan. Xavi tetap menjadi metronom Barcelona dari tengah, sedangkan Fabregas berperan seperti penyerang lubang yang kadang menempati posisi striker, dan telah mencetak 3 gol dari 3 pertandingan. Jika sudah membandingkan hal seperti ini, jelas bukan Apple to Apple, dan malah tidak menghasilkan hal yang positif. Dengan bisa bersatunya Xavi dan Fabregas, hal ini bisa bermakna sangat bagus untuk Barcelona. Fabregas bisa menjadi penyerang lubang yang bahkan bisa saja nantinya berkembang menjadi penyerang, dan bisa menjadi playmaker seperti peran lamanya di Arsenal, ketika Xavi absen. Pemain multi-posisi, seperti layaknya hampir seluruh pemain Barcelona.
Dari beberapa partai awal Fabregas di Barcelona itu bisa terlihat bahwa Fabregas sudah memahami dasar-dasar permainan Barcelona. Seperti yang kita tahu Barcelona memiliki gaya tersendiri yang tersusun atas suatu sistem tertentu dan dilakukan oleh pemain-pemain yang saling memahami. Tidak semua pemain hebat bisa cocok dengan karakter tersebut. Ketika Ibrahimovic dan Hleb gagal, serta Affelay kesulitan beradaptasi, Fabregas malah langsung mencatatkan dirinya pada pencetak gol dan pemberi assist hanya dari 3 partai awal yang dijalaninya. Ini berarti Fabregas bisa langsung 'dipakai' tanpa perlu proses penyesuaian lagi.
Lalu apalagi keuntungan lainnya? Dalam sebuah artikel, terlihat bahwa Messi sangat ingin bermain bersama Fabregas. Apabila pemain besar sekelas Messi merekomendasikan seorang pemain, hampir pasti memang ada potensi besar yang disimpan oleh seorang Fabregas. Memang awal yang menjanjikan untuk Fabregas, tapi bisa jadi nantinya akan ada banyak hal yang lebih menarik lagi. Mari kita tunggu.

Selain Fabregas, pembelian menarik Barcelona berikutnya adalah eks superstar Udinese :

Alexis Sanchez.

Udinese mengakhiri musim 2010/2011 dengan gemilang, menggusur dominasi tim-tim mapan Italia, Udinese finis di peringkat 4 klasemen, diatas Lazio-Roma-Juventus, dan berhak masuk liga champion melalui babak kualifikasi. Performa menawan itu salah satunya berkat kehebatan duet maut Antonio Di Natale dan Alexis Sanchez. Kemampuan Sanchez untuk beroperasi dengan baik di sayap, gelandang serang dan striker menarik minat Barcelona. Pemain ini memiliki dribbling yang memikat, pergerakan cepat, juga finishing yang bagus. Selain itu Sanchez adalah pemain tim yang efektif dan tidak egois. Ada yang mengatakan bahwa tipe permainan Sanchez memiliki kemiripan dengan Messi, sehingga diprediksikan kehadiran Sanchez bisa memberikan opsi yang lebih pada permainan Barca. Messi juga lebih mudah dalam memainkan perannya menggedor pertahanan lawan melalui dribbling magis.
Potensi Sanchez yang kelahiran tahun 1988 ini masih bisa berkembang pesat. Di bawah bimbingan Guardiola, Messi, Xavi, dan sistem Barcelona, Sanchez yang sudah menjadi bintang bisa dicetak menjadi mega bintang yang bersinar terang dan menjadi pemain kelas dunia.
Di Barcelona sebenarnya ada beberapa pemain yang bermain di posisi yang biasa dimainkan Sanchez. Yang pertama tentu saja Lionel Messi yang sudah pasti tak tergantikan. Yang kedua ada Pedro. Pemain ini bisa beroperasi di kanan dan kiri, dan seringkali tiba-tiba menjadi pemain yang berada paling dekat ke gawang lawan. Yang ketiga ada David Villa. Villa sejatinya adalah striker murni yang ekselen, tapi Guardiola lebih sering memposisikannya di penyerang sayap kiri, meskipun pada prakteknya Villa bisa bergerak ke kanan, sekaligus juga mendadak muncul sebagai striker. Kemudian ada Ibrahim Affelay. Pemain yang ditransfer musim lalu ini cukup menunjukkan potensi, namun belum bisa menunjukkan performa gemilang. Dribble nya seringkali gagal melewati pemain lawan, kadang juga terlihat bingung ketika akan memberikan passing, dan pergerakan yang kurang menyatu dalam sistem. Kedatangan Sanchez yang dibeli seharga 26 juta euro ini sepertinya akan menggusur Pedro dari posisi starter, apabila Sanchez mampu dengan cepat memahami alur pergerakan pemain dan bola dalam tim Barcelona, karena dalam kemampuan dasar permainan bola, Sanchez lebih baik daripada Pedro. Atau paling tidak, Guardiola kini memiliki opsi yang lebih dalam memilih pemain mana yang akan diturunkan dalam menghadapi lawan.

Dua transfer tersebut memang menghabiskan uang yang cukup besar. Tapi nama beken dan performa menjanjikan akan memberikan keuntungan secara finansial melalui penjualan merchandise. Lebih dari itu, kemampuan hebat pemain baru tersebut akan menyajikan permainan indah yang mampu menghibur penonton setia sepakbola. Mengingat permainan Madrid yang jauh lebih baik di musim ini, maka dengan datangnya Sanchez dan Fabregas persaingan sengit dua tim musuh bebuyutan ini akan semakin seru dan mendebarkan.

Masih ada yang misterius di musim ini. Cant wait to enjoy this new season. Mari kita nikmati bersama...

0 komentar:

Posting Komentar