30 Agustus 2012

English Premier League Is Now On

Akhirnya Liga-Liga Eropa dimulai lagi, nyaris bersamaan dengan riuh ramai Idul Fitri. Dari yang saya amati, Liga Inggris lebih menyediakan banyak keseruan dan kejutan. Jika dilihat dari cara tim-tim EPL merancang kekuatan, persaingan merebut juara akan berlangsung ketat, dan akan tidak lagi didominasi oleh sedikit tim.

Lihat saja bagaimana Chelsea memborong banyak sekali pemain muda yang sedang dan akan bersinar. Paling menyita perhatian media tentu saja Eden Hazard. Disebut sebagai salah satu bakat terbaik dunia di usianya, Hazard mampu memenuhi ekspektasi publik dengan menjadi Man of The Match di tiga penampilan awalnya. Ada juga Marko Marin dan Oscar yang siap menunjukkan bahwa mereka tak kalah berbakatnya. Kehilangan Drogba menjadi seperti akan sangat mudah dilupakan.

Manchester City tidak banyak berubah. Stabilitas lini tengah dengan sokongan Yaya Toure dan dahsyatnya lini depan masih menjadi andalan City untuk berusaha mempertahankan tropi yang sebelumnya sangat jarang mampir ke lemari mereka itu.

Manchester United juga cukup mengejutkan dengan keberhasilannya merekrut Shinji Kagawa yang sangat gemilang bersama Dortmund musim lalu, dan Robin van Persie yang sebelumnya menjadi ikon dan andalan Arsenal. Meskipun begitu, MU tetap tidak lebih diunggulkan daripada City dan Chelsea, mengingat belum solidnya kekuatan lini tengah mereka, dan sering cideranya para pilar pemain belakang. Namun dengan makin cemerlangnya De Gea dan menyatunya para pemain baru, MU selalu menjadi tim papan atas dengan mental juara yang selama ini selalu menjadi ciri khas anak asuhan SAF ini. menarik untuk menyimak seberapa jauh MU akan finish akhir musim nanti.

Liverpool yang merupakan salah satu tim inggris tersukses dalam (ehm) sejarah, belum lelah (baca : belum berhasil) berrevolusi. Adanya Brendan Rodgers di posisi pelatih diharapkan menularkan pengaruh yang dibawanya di Swansea ke Liverpool, dengan menjadikan sepakbola ala Barcelona sebagai benchmark nya. Sejauh ini memang belum berhasil, tapi jika menengok apa yang mampu dilakukan Swansea musim lalu, siapa yang bisa menebak batas kemampuan skuad Liverpool yang memiliki komposisi pemain jauh lebih mengkilap ini? Dengan Joe Allen dan Fabio Borini yang merupakan pemain bawaan Rodgers, pelan-pelan Liverpool menuju permainan sepakbola menghibur, dan (harapan mereka) akan meraih banyak gelar.

Arsenal masih sama seperti sebelumnya. Menyimpan potensi, tapi minim prestasi. Imbasnya, satu persatu pemain kunci memilih pergi. Yang terakhir, Alex Song cabut ke Barcelona menyusul eks kaptennya, Cesc Fabregas. Meskipun begitu, sang Profesor tetaplah maestro yang berhasil membawa Arsenal selalu menjadi tim menakutkan bertahun-tahun dengan mengandalkan rekrutmen pemain muda potensial berharga murah yang kelak disulap menjadi superstar yang bernilai mahal. Musim ini, Arsenal menyambut Lukas Podolski, Oliver Giroud, dan Santi Cazorla ke dalam skuad mereka. Bukan rekrutmen sembarangan. Meskipun tidak menjadi tim penantang juara, Arsenal tetaplah memiliki potensi besar untuk meledak setiap saat.

Tottenham mungkin menjadi tim penghuni papan atas musim lalu yang paling meragukan, terlebih setelah ditinggal jenderal lapangan tengah mereka, Luka Modric. Andre Villas Boas yang dianggap gagal di Chelsea musim lalu membawa misi berat untuk mengangkat tim ini ke papan atas, sekaligus memperbaiki reputasinya sebagai pelatih muda paling potensial di dunia. Rencana akuisisi Moussa Dembele mungkin jadi salah satu cara menuju kesana.

Everton juga harus diperhitungkan. Kemenangan atas MU di partai pembuka, dan kemenangan tandang ke Aston Villa di pekan kedua menunjukkan bahwa mereka layak untuk kembali ditempatkan sebagai kuda hitam terbaik. Fellaini menjadi bintang di dua pertandingan pertama, menunjukkan diri sebagai salah satu gelandang terbaik yang ada di Premiership, bahkan mungkin di dunia.

Yang juga cukup mengejutkan, posisi Swansea yang di minggu kedua ini menghuni peringkat kedua, dengan meyumbang nama pemuncak pencetak gol terbanyak, Michu. Tim yang musim lalu sering dilabeli gelar "Swansealona" karena gaya permainannya yang mirip Barcelona ini rupanya masih menunjukkan stabilitas, paling tidak di awal musim.

Liga Inggris menyimpan begitu banyak cerita menjanjikan di awal musim ini. Sebagai fans MU, tentu saja saya ingin MU mengakhiri musim di posisi terdepan, dan meraih gelar ke 20-nya. Namun lebih dari itu, semoga tersaji Liga yang ketat, penuh kejutan, kompetisi berkualitas, intensitas tinggi, menjadi hiburan yang menyenangkan, dan menjadi salah satu musim yang memorable sepanjang masa.

0 komentar:

Posting Komentar