17 Juli 2014

Messi Dan Ribut-Ribut Golden Ball Nya

Ga nyangka Golden Ball nya Messi jadi begitu hebohnya karena saking banyaknya yang ga setuju. Yes, secara statistik banyak yang ada di atas Messi, tapi saya sendiri bisa memahami kenapa Messi yang dapet itu piala.

 
(Kalo diliat dari mukanya sih dia ga pengen-pengen amat)

Pertama, saya fans Barcelona, yang hampir otomatis jadi fans Messi. Sebenernya kemarin pingin banget Messi dapet Piala Dunia biar status Best Footballer Ever nya semakin sah. Tapi ya apa boleh buat, masih belum waktunya.

Kedua, Messi adalah korban. Berkorban sih lebih tepatnya. Messi bermain di posisi yang bukan favoritnya, demi mengangkat performa tim secara keseluruhan. Argentina sekarang kekurangan pemain tengah yang kreatif. Generasi playmaker ini sepertinya sudah habis ketika Veron dan Riquelme pensiun. Dan dari opsi yang ada saat ini, yang paling mumpuni tak lain dan tak bukan adalah Messi. Messi lah yang menjadi missing puzzle untuk meraih kemampuan tim secara optimal. Inilah yang membuat dia lebih baik daripada Schweni, Ronaldo, Rodriguez, dan Robben.

Ketiga, Messi adalah kapten. Well, banyak yang meragukan kepemimpinannya memang, termasuk juga saya. Dalam hal ngomel-ngomel dan membangkitkan semangat lewat kata-kata, Mascherano jauh lebih cocok menjalankannya. Tapi Messi berbicara dan menginspirasi dengan caranya sendiri. Dia menunjukkan kreatifitas, menciptakan peluang, dan menjadi distraksi untuk mencipta ruang bagi rekan-rekannya. Mengorbankan kemampuan utamanya, yaitu finishing, untuk harus rela dilakukan teman yang lain. Muller dan Kroos tidak menjalankan peran ini.

Keempat, Messi dapet 4 Man of The Match di 4 pertandingan awal berturut-turut. Benar memang lawan Argentina di fase grup tidak terlalu berat. Tapi untuk tampil konsisten seperti itu juga tetap tidak mudah. Argentina ada di pundaknya (arguably) sendirian. Tidak ada pemain lain yang menyamainya.

Kelima, peran dan efek Messi secara individu berpengaruh besar pada tim untuk keseluruhan. Jika jerman punya tim yang kompak dan nyaris semua pemainnya memiliki peran besar pada performa stabilnya, Argentina tidak. Jika perlu menyebut kunci, ada dua nama yang paling menonjol. Yang satu adalah Mascherano karena peran vitalnya dalam bertahan, yang kedua adalah Messi sebagai pemula setiap serangan, dan yang mencegah lawan untuk terus2an menyerang karena tetap harus waspada pada kemampuannya. Jika melihat angka, cukup sulit untuk mengukur peran Mascherano, sehingga Messi lebih banyak diapresiasi. Robben, Ronaldo, Neymar, Rooney, dan individu-individu kunci lainnya tidak mampu membawa timnya melangkah sejauh yang telah dilakukan oleh Messi.

Keenam, catatan statistiknya tidak jelek. Gol nya ada 4, dan 1 assist cantik, plus berlaga hingga babak Final. Ya, catatan ini tidak fenomenal, masih kalah dibanding Muller dan Rodriguez, namun jika diperhatikan kelebihan-kelebihan lainnya, Messi tetap layak disebut terdepan.

Saya ga bilang bahwa Muller atau yang lain lebih buruk dari Messi. Jika merujuk ke individu banyak juga yang memiliki berbagai catatan positif nya masing-masing. Tapi jika memang Messi yang dipilih, itu pun tidak terlalu dibuat-buat. Ibarat diving, ini adalah tipe yang memang benar ada kontak, meskipun bukan hantaman keras. Kita bisa menganggap tidak terjadi pelanggaran, tapi wasit pun punya dasar untuk meniup peluitnya.

0 komentar:

Posting Komentar