01 Juli 2014

Main Prediksi-Prediksian (Bagian-2)

And here we go now, 2014 world cup's quarter final.

Jadi ceritanya, prediksi-prediksian yang saya buat ternyata belum bisa dibilang berhasil. Yah, seberapa gagalnya silakan dinilai masing-masing, yang jelas presentase kesalahan cukup besar. Perbandingannya silakan dilihat di gambar ini :



FYI, prediksi ini dibuat setelah partai pertama Piala Dunia antara Brazil lawan Kroasia, jadi satu pertandingan itu tidak dihitung, sehingga total ada 47 pertandingan yang saya bikin prediksi-prediksian nya.

Dari hasil tersebut, prediksi menang kalah yang benar adalah 20 pertandingan, atau sebesar 42,55%, dan yang salah adalah sisanya, yaitu sebanyak 27 pertandingan atau 57,45%. Dari 20 prediksi benar itu, hanya ada 2 pertandingan yang skor nya tepat, yaitu Australia-Spanyol dan Italia Uruguay. Prediksi skor ini hanya 10% dari hasil prediksi menang-kalah yang benar, bahkan hanya 4,26% dari keseluruhan prediksi.

Alasan kecilnya kebenaran prediksi ini memiliki tiga kemungkinan. Satu, kemampuan prediksi saya abal-abal. Dua, banyak kejutan terjadi di Piala Dunia ini. Tiga, bisa jadi dua-duanya. Eh, maaf, ada juga kemungkinan keempat, yaitu : Empat, lain-lain .......... (isi sendiri)

Well, saya tidak akan menyangkal bahwa saya bukan pembuat prediksi yang handal. Pengetahuan dan analisa sepakbola saya levelnya sama sekali tidak tinggi. Tapi saya meyakini Piala Dunia kali ini memang banyak kejutan. Paling tidak, saya yang terkejut. Even the predictable matches are unpredictable.

Di grup A, lolosnya Mexico dan bukan Kroasia saya rasa tidak terlalu mengejutkan meskipun awalnya saya anggap Kroasia akan lebih beruntung.

Kejutan pertama ada di Grup B. Oke, mungkin Spanyol sudah diramalkan tidak akan hebat-hebat amat, tapi saya cukup terkejut ketika ternyata mereka payah amat. Tanpa semangat juang, tidak ada ide, pertahanan rapuh, dan regenerasi yang kurang oke membuat Spanyol dipermalukan Belanda dan Chili. Awalnya saya kira kekalahan lawan Belanda adalah wake up call, ternyata yang terjadi malah jadi pass out hit.

Meskipun salah, saya tidak terkejut sama sekali dengan apa yang terjadi di Grup C, karena bagi saya ini adalah grup neraka karena sama-sama medioker, namun kehebatan Kolombia patut diapresiasi, karena meskipun tanpa Falcao pun, mereka mampu lolos hingga paling tidak babak 8 besar, dengan menyingkirkan Uruguay yang tanpa Luis SUarez.

Kejutan terbesar saya rasa terjadi di Grup D. Prediksi-prediksian saya tepat ketika meramalkan Uruguay jadi runner up grup, tapi salah besar ketika meremehkan Kostarika. Kenyataannya negara dengan sejarah sepakbola yang panjang macam Uruguay, Italia, dan Inggris tidak ada yang sanggup mengalahkan Kostarika. Negara yang saya kesampingkan sejak awal ini justru jadi juara grup. Dan malah lolos ke 8 besar mengalahkan Yunani.

Grup E dan F harus saya skip, karena prediksi-prediksian saya benar.

Grup G menyelipkan USA yang lolos, menyingkirkan Ghana dan Portugal. Meskipun keliru, saya cukup puas. Portugal seperti one-man team, tidak layak lolos grup.

Grup H mirip seperti grup D. Aljazair yang sama sekali saya remehkan ternyata sukses menemani Belgia menembus babak 16 besar. Russia yang diasuh Capello justru tampak melempem.

Tentu saja kejutan-kejutan seperti ini sangat menyenangkan untuk penikmat hiburan reality show terbaik di dunia yang diberi nama Sepakbola ini. Drama-drama menegangkan menyisakan adrenalin yang membuat kita bisa tetap terjaga dan betah membicarakannya bahkan hingga berhari-hari. Jauh lebih menyenangkan daripada membicarakan dua kubu Calon Presiden yang pendukung fanatiknya makin lama makin memprihatinkan ngawurnya.

Dua hari lagi, babak perempat final akan dimulai. Ternyata, semua peserta babak 8 besar adalah juara grup di babak penyisihan. Sungguh hasil yang fair. Yang akan bertanding adalah :

1. Prancis vs Jerman, 4 Juli, 23.00 WIB
2. Brazil vs Kolombia, 5 Juli, 03.00 WIB
3. Argentina vs Belgia, 5 Juli, 23.00 WIB
4. Belanda vs Kostarika, 6 Juli, 03.00 WIB

Nhah sekarang, waktunya kita main prediksi-prediksian lagi.

Sejak awal, jagoan teratas saya adalah Jerman. Bukan karena faktor teknis segala macem, tapi karena saat ini adik saya sedang ada di Jerman. Silakan tertawa sebentar kalo perlu. Jadi, saya ingin Jerman lolos ke semifinal, menyingkirkan Perancis. Saya rasa dengan skuad yang sangat seimbang, Jerman akan bisa mengatasi permainan Perancis yang ternyata stabil nya lebih bagus daripada yang diperkirakan. Saya perkirakan, tepatnya. 2-0 untuk Jerman.

Brazil agak menurun belakangan ini. Dan jika bukan karena adanya tiang gawang, bisa jadi Brazil dieliminasi Chili yang bermain sangat bagus dengan semangat juang tinggi. Eh tapi, kalo tidak ada tiang gawang, pasti pertandingannya tidak jadi dilaksanakan ding. Oke, lanjut. Kolombia punya wonderkid yang mengaku pernah ditolak MU yang (secara idiot) lebih memilih Bebe. Namanya James Rodriguez. Kata pertama di nama itu konon dibacanya bukan Jems, tapi Hames. Saat ini dia adalah top skorer Piala Dunia dengan 5 gol, mengungguli nama-nama seperti Muller, Messi, dan Neymar. Apa? Kenapa? Ada yang nanya Ronaldo? Ronaldo siapa ya? Oke, lanjut lagi. Meskipun Kolombia tampil luar biasa, saya tetap meyakini mentalitas para pemain Brazil yang main di kandang sendiri dan memiliki para pemain yang memiliki jam terbang tinggi di Eropa akan berbicara banyak. Apalagi Brazil memiliki tradisi kuat dalam memenangkan adu penalti meskipun di babak normal kipernya biasa-biasa saja. Ini jadi modal sangat penting dalam menjalani turnamen knock out seperti Piala Dunia ini. Brazil akan menang, 3-1.

Belgia memiliki pemain yang sangat menjanjikan. Namun kali ini, belum waktunya untuk bisa menyingkirkan penyerang-penyerang dahsyat Argentina. Belgia lebih unggul di belakang, dan tidak beda jauh kekuatan di lini tengahnya dibanding Argentina. Namun Messi-factor, yang meraih 4 gelar Man of The Match di 4 pertandingan Argentina, akan membuat Belgia tidak leluasa mengembangkan permainan. Argentina menang, 2-1. Awas counter attack Belgia.

Jangan remehkan Kostarika. Itulah pelajaran penting minggu lalu. Tapi juga jangan lupakan apa yang bisa Belanda lakukan melawan juara bertahan. Jika Kostarika bisa tetap mempertahankan intensitasnya, saya yakin Belanda bisa tersingkir. Namun dengan adanya Van Gaal di bench, saya masih merasa Belanda akan unggul. 2-0.

Yap, saya punya prediksi hasil dari pengetahuan pas-pasan. Namanya juga prediksi-prediksian buat lucu-lucuan dan asik-asikan. Saya tetap berharap masih banyak kejutan dan drama yang muncul dari sini. Siapa tahu ternyata finalnya malah Kolombia lawan Kostarika. Menarik bukan? Tapi akan jauh lebih mengejutkan lagi jika ternyata final kali ini mempertemukan Brazil lawan Jerman...

Karena ga mungkin.
Kalaupun menang terus, keduanya bakal ketemu di semifinal.
Jerman vs Brazil, dan Argentina vs Belanda.

Jika ini kejadian, sepertinya saya tidak sanggup lagi membuat prediksi. Terlalu seimbang. Apapun bisa terjadi. Yang kita tunggu selanjutnya adalah kejutan, kejutan, dan kejutan. Drama, drama, dan drama.

Yak, di liga eropa, musim ini penuh dengan kejutan. So, kenapa di Piala Dunia tidak?

2 komentar:

  1. Hebat, jika juaranya Kostarika, akan menjadi momen piala dunia yang lebih dikenang,

    BalasHapus
  2. Bukan ga mungkin. They deserves it. Meskipun di bandar judi pasti jadi yang terbawah.

    BalasHapus