27 Januari 2012

Mourinho Di Balik Sukses Barcelona

Tidak banyak yang menyangkal bahwa Barcelona saat ini adalah tim terbaik dunia, bahkan salah satu yang terbaik sepanjang masa. Kombinasi antara pemain-pemain kelas dunia yang mayoritas hasil binaan sendiri, pelatih jenius, filosofi permainan dan attitude yang bagus, prestasi nyata, klub yang mapan, dan dukungan suporter yang luas dan fanatik, membuat Barcelona di era Josep Guardiola menjadi sangat superior. Meskipun tentu saja, ini bukan hasil karya Josep Guardiola semata, melainkan hasil binaan secara konsisten dan terus menerus oleh banyak orang hebat yang pernah in charge di Barcelona.

Selain dukungan sekian banyak faktor tersebut, saya tertarik untuk membahas peran seseorang yang sangat penting bagi perkembangan permainan Barcelona saat ini. Dia adalah seorang pelatih yang pernah berada di dalam lingkungan Barcelona, namun tidak pernah memanajeri Barcelona secara langsung. Dia adalah : Jose Mourinho.


---------------

28 April 2010, Nou Camp, Semifinal Liga Champion.

Barcelona kalah di leg pertama, 3-1, dan sangat membutuhkan gol. Barcelona menguasai penuh jalannya pertandingan, tapi belum juga mampu membobol gawang Inter Milan yang sudah bermain dengan 10 pemain sejak dikartumerahkannya Thiago Motta di menit 28. Inter seperti bermain dengan formasi 8-1, delapan pemain belakang, dan satu pemain tengah. Satu gol akan meruntuhkan mental pemain Inter Milan, dua gol akan menyingkirkan mereka. Gol yang ditunggu Barcelona akhirnya hadir juga di menit 84 melalui Gerard Pique. Barcelona makin bergairah, Inter Milan agak panik, tapi hingga peluit akhir pertandingan ditiup, hasil masih sama, 1-0 untuk kemenangan Barca. Agregat 3-2 untuk Inter Milan. Barcelona, sang juara bertahan, peraih segala jenis piala yang mungkin diraih di musim lalu, tersingkir. Mourinho berhasil mengeliminasi Barcelona. Guardiola ditaklukkan parkiran bus.


29 November 2010, Seantero Dunia.

Kemenangan Barcelona atas Real Madrid dengan 5 gol tanpa balas menjadi headline di berbagai media dunia. Real Madrid, yang berisi pemain-pemain mahal, yang ditangani Jose Mourinho, pawang Barcelona musim lalu, yang sedang menjalani peak performance, kalah telak. Kalah di kandang Barcelona memang cukup wajar. Tapi El Clasico bukan pertandingan biasa. Apalagi harus kalah telak. Apalagi dengan bekal pemain-pemain hebat. Apalagi dengan pelatih sekaliber Jose Mourinho. Sepanjang pertandingan Real Madrid seperti diajari cara bermain sepakbola oleh Xavi dkk. Ronaldo tampak seperti pemain yang dikontrak mahal untuk bisa menyaksikan permainan cantik sepakbola Barcelona dari jarak dekat. Bahkan seorang Jeffren, yang statusnya ada di Barcelona B, mampu ikut mencetak gol. Sang pawang Barca pun tumbang. Cukup memalukan. Baik untuk sejarah si pelatih maupun untuk sejarah tim. Inter Milan sekarang terlihat seperti super team.


20 April 2011, Valencia, Final Copa Del Rey.

Lets not talk about controvercy. Pertandingan berlangsung sangat ketat dengan tensi tinggi. Barcelona berusaha keras menguasai pertandingan dan menembus pertahanan berlapis Real Madrid. Mourinho menginstruksikan pemainnya untuk bertahan ketat dengan menjaga peluang untuk melakukan serangan balik. Barcelona menguasai pertandingan, tapi tak kunjung mencetak gol. Bus Real Madrid parkir di belakang. Hingga 90 menit, skor tetap 0-0. Di babak perpanjangan waktu, crossing manis Di Maria mampu disambut Cristiano Ronaldo melalui heading dengan lompatan tinggi. Pinto salah mengantisipasi. Gol. 1-0 untuk Real Madrid. Real Madrid juara. Barcelona gagal mengulangi treble.


3 Mei 2011, Nou Camp, Leg 2 Semifinal Liga Champion.

Skor 1-1 hasil gol Pedro dan Marcelo. Seperti biasa, pertandingan berjalan ketat dan banyak insiden-insiden panas. Meskipun begitu, Barcelona tidak panik, dan tensi ketegangan di pertandingan tidak tinggi, karena Barcelona masih unggul agregat 3-1. Barcelona akhirnya menang dengan cukup memuaskan.


10 Desember 2011, Santiago Bernabeu, La Liga.

Real Madrid menjamu Barcelona dengan status pemimpin klasemen sementara La Liga, dengan kondisi sedang mengalami performa luar biasa. Real Madrid sangat cepat dan kuat dalam bertahan dan menyerang. Barcelona defisit lima angka, akibat beberapa hasil kalah dan seri yang cukup mengecewakan. Prediksi media Madrid akan memberikan perlawanan sengit, bisa menang atau paling tidak menahan seri. Benzema menyentak dengan gol cepat memanfaatkan kesalahan barisan belakang Barcelona. Gol cepat itu malah menambah semangat anak asuh Guardiola. Sanchez, Xavi, dan Fabregas berturut-turut mencetak gol yang membalikkan keadaan dan menghadiahi Real Madrid sang pemuncak klasemen dengan kekalahan di kandang mereka sendiri.


18 Januari 2012, Santiago Bernabeu, Leg 1 Quarter Final Copa Del Rey.

Real Madrid menjadi sorotan karena sedang memiliki performa mengagumkan di Liga, tapi selalu tak berdaya ketika melawan Barcelona. Pertandingan ini diharapkan menjadi titik balik kebangkitan Madrid. Ronaldo mencetak gol pertama di pertandingan itu, setelah sedikit mengecoh Pique dan menendang melewati tengah-tengah kaki Pinto. Fans Barcelona memang selalu berharap Valdes yang menjadi kiper ketika melawan Madrid, tapi Guardiola tetap konsisten dengan pakem nya yang selalu menurunkan Pinto di Copa Del Rey. Pemain Madrid sukses mematikan para gelandang dan penyerang kreatif Barcelona, tapi mereka lupa memperhatikan gerakan para beknya. Alhasil, Puyol dan Abidal mencetak masing-masing satu gol untuk memenangkan pertandingan. Sebuah keuntungan bagi Barcelona karena bermodal 2 gol di kandang lawan. Sepanjang pertandingan Barcelona memimpin posession. Uniknya, hanya Xabi Alonso pemain dari Real Madrid yang mencatatkan passing bola tepat sasaran yang lebih banyak daripada Pinto si kiper Barcelona!!


25 Januari 2012, Nou Camp, Leg 2 Quarter Final Copa Del Rey

Bermain di kandang dengan keunggulan agregat sementara 2-1 membuat Barcelona tampil percaya diri. Real Madrid paham bahwa ini pertandingan sulit, tapi tidak mau menyerah begitu saja. Namun gol Pedro dan Dani Alves di babak pertama membuat pertandingan seperti sudah berakhir. Ronaldo pun bahkan tampak sangat emosional ketika menyaksikan gawang tim nya kemasukan gol pertama. Babak kedua tidak banyak yang bisa diharapkan. Hanya beberapa pergantian oleh Mourinho. Namun siapa sangka, dalam tempo 4 menit Madrid bisa mencetak dua gol lewat kaki Ronaldo dan Benzema. Pertandingan mendadak menjadi menegangkan. Pemain Real Madrid dalam kondisi mental yang meninggi, Barcelona yang telah ditinggal Iniesta, Fabregas, dan Sanchez tampak grogi. Satu gol akan menyingkirkan Barcelona. Dendam gagal terbalas. Dipenuhi keputusan wasit yang bisa diperdebatkan, pertandingan akhirnya selesai dengan skor 2-2. Barcelona menang agregat, dan lolos ke babak selanjutnya. Di menit-menit terakhir itu, Real Madrid tampak seperti mampu mengalahkan Barcelona dengan cukup mudah.

---------------

Dari beberapa capture saya tentang pertandingan-pertandingan penting Mourinho melawan Barcelona, sangat tampak pertarungan yang luar biasa dan selalu berkembang. Barcelona muncul sebagai tokoh protagonis sepakbola dunia, dan Mourinho adalah sosok antagonis paling sempurna. Tidak ada pelatih lain yang mampu menghadirkan perlawanan seketat dan sekonsisten Mourinho. Bahkan Sir Alex Ferguson pun tidak mampu memberikan jawaban berarti atas strategi Barcelona. Dalam tiap pertandingan, Mourinho selalu menghadirkan tugas berat untuk dipikirkan oleh Guardiola. Namun dalam setiap pertandingan itu pula, Guardiola akhirnya mampu memberikan jawaban yang memuaskan, paling tidak di pertandingan selanjutnya. Setelah itu Mourinho akan kembali lagi dengan strategi baru yang lebih ketat, memberikan perlawanan lebih berat bagi Barcelona, dan memaksa Guardiola mengolah strategi yang lebih baik, dan sejauh ini selalu berhasil.

Pelaut ulung tidak lahir dari laut yang sempit dan ombak yang kecil, tapi dari samudera luas dengan ombak besar dan berbahaya. Jika Barcelona tidak mendapat lawan yang hebat, maka Barcelona akan mencapai titik jenuh perkembangannya. Dengan adanya Mourinho dengan segala jenis kejeniusan strateginya, Barcelona selalu menghadapi ombak yang ganas dan tinggi secara periodik. Itu membuat standar kualitas permainan Barcelona seperti tidak pernah menemui titik puncak. Tim yang disebut sebagai tim dengan permainan terindah di dunia itu selalu mempunyai pe er untuk dipecahkan, dan ujian kenaikan tingkat yang tak kunjung usai. Pendekatan Mourinho pada tim sekelas Real Madrid memang bisa menjadi pembahasan tersendiri, namun tidak bisa dipungkiri bahwa Mourinho adalah ujian terbesar bagi Barcelona. Secara tidak langsung, Mourinho berperan pada makin berkembangnya Barcelona. Dan karena mayoritas pemain Barcelona adalah pemain timnas Spanyol, maka secara tidak langsung Mourinho juga ikut mengembangkan kualitas sepakbola Spanyol. Apalagi beberapa anak asuh Mourinho juga tulang punggung timnas Spanyol. Jika Spanyol nantinya menyingkirkan Portugal di kompetisi manapun, maka salah satu yang layak "disalahkan" adalah Mourinho.

0 komentar:

Posting Komentar